Pengujian Sifat Mekanis Tanah .1 Pengujian Pemadatan Tanah Asli Compaction

yang ditambahkan ke tanah. Proses ini memperkuat ikatan antara partikel-partikel tanah, sehingga terbentuk butiran yang lebih keras dan stabil. Terisinya pori-pori tanah memperkecil terjadinya rembesan pada campuran tanah-semen tersebut yang berdampak pada berkurangnya potensi kembang susut. Ditambah dengan bahan stabilisasi berupa abu gunung vulkanik. Silika dan alumina dari abu gunung vulkanik bercampur dengan air membentuk pasta yang mengikat partikel lempung dan menutupi pori-pori tanah. Rongga-rongga pori yang dikelilingi bahan sementasi yang lebih sulit ditembus air akan membuat campuran tanah-abu gunung vulkanik lebih tahan terhadap penyerapan air sehingga menurunkan sifat plastisitasnya. Dapat dilihat penurunan indeks plastisitas dari tanah asli yang awalnya dengan nilainya sebesar 30,30 kemudian penurunan paling jauh pada penambahan 4 semen dan abu gunung vulkanik sebesar 14 sebesar 9,40. 4.3 Pengujian Sifat Mekanis Tanah 4.3.1 Pengujian Pemadatan Tanah Asli Compaction Peneliti menggunakan metode pengujian dengan uji pemadatan Proctor Standart . Dimana alat dan bahan yang digunakan diantaranya:  Berat penumbuk 2,5 kg dengan tinggi jatuh 30 cm.  Mould cetakan Ø 10,2 cm, diameter dalam Ø 10,16 cm.  Sampel tanah lolos saringan no 4. Hasil uji pemadatan Proctor Standart ditampilkan pada Tabel 4.3 dan kurva pemadatan ditampilkan pada Gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Data Uji Pemadatan Tanah Asli No Hasil pengujian Nilai 1 Kadar air optimum 20,73 2 Berat isi kering maksimum 1,28 grcm 3 Gambar 4.7 Kurva kepadatan tanah asli

4.3.2 Pengujian Pemadatan Tanah Compaction dengan Bahan Stabilisator

Hasil pengujian sifat mekanis tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisator berupa semen dan abu gunung vulkanik ditunjukkan pada Tabel 4.4a, 4.4b, dan 4.4c dan hubungan antara nilai berat isi kering dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.8a, 4.8b, dan 4.8c serta hubungan kadar air optimum dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.9a, 4.9b, dan 4.9c. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4a Data Hasil Uji Compaction dengan variasi campuran 2PC ditambah 2- 14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt Tanah Asli 1,28 20,73 2 PC 1,30 20,65 2 PC + 2 AGV 1,36 20,34 2 PC + 3 AGV 1,38 20,16 2 PC + 4 AGV 1,40 19,41 2 PC + 5 AGV 1,45 19,30 2 PC + 6 AGV 1,48 18,55 2 PC + 7 AGV 1,51 18,36 2 PC + 8 AGV 1,57 18,11 2 PC + 9 AGV 1,55 18,59 2 PC + 10 AGV 1,50 19,04 2 PC + 11 AGV 1,49 19,13 2 PC + 12 AGV 1,43 19,47 2 PC + 13 AGV 1,42 19,80 2 PC + 14 AGV 1,41 19,83 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4b Data Hasil Uji Compaction dengan variasi campuran 3PC ditambah 2- 14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt Tanah Asli 1,28 20,73 3 PC 1,30 20,46 3 PC + 2 AGV 1,36 20,05 3 PC + 3 AGV 1,40 19,88 3 PC + 4 AGV 1,42 18,42 3 PC + 5 AGV 1,50 18,37 3 PC + 6 AGV 1,58 17,94 3 PC + 7 AGV 1,54 18,31 3 PC + 8 AGV 1,51 18,62 3 PC + 9 AGV 1,50 18,77 3 PC + 10 AGV 1,46 19,35 3 PC + 11 AGV 1,42 19,46 3 PC + 12 AGV 1,37 19,65 3 PC + 13 AGV 1,37 19,80 3 PC + 14 AGV 1,36 19,86 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4c Data Hasil Uji Compaction dengan campuran 4PC dan 2-14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt Tanah Asli 1,28 20,73 4 PC 1,31 20,22 4 PC + 2 AGV 1,38 19,84 4 PC + 3 AGV 1,41 19,58 4 PC + 4 AGV 1,50 18,45 4 PC + 5 AGV 1,58 17,80 4 PC + 6 AGV 1,54 18,07 4 PC + 7 AGV 1,48 18,59 4 PC + 8 AGV 1,47 18,75 4 PC + 9 AGV 1,43 19,64 4 PC + 10 AGV 1,41 19,73 4 PC + 11 AGV 1,40 19,97 4 PC + 12 AGV 1,35 20,26 4 PC + 13 AGV 1,34 20,27 4 PC + 14 AGV 1,34 20,35

4.3.2.1 Berat Isi Kering Maksimum γ

d maks Dari pengujian pemadatan tanah yang telah dilakukan pada tanah asli diperoleh nilai berat isi kering tanah sebesar 1,28 grcm³. Gambar 4.8a, 4.8b, dan 4.8c menunjukkan bahwa nilai berat isi kering semakin meningkat jika ditambahkan abu gunung vulkanik. Pada 2 Portland Cement PC + 8 Abu Gunung Vulkanik AGV memiliki berat isi kering terbesar yakni 1,57 grcm³, 3 Portland Cement PC + 6 Abu Gunung Vulkanik AGV memiliki berat isi kering terbesar yakni 1,58 grcm³ dan, 4 Portland Cement PC + 5 Abu Universitas Sumatera Utara Gunung Vulkanik AGV memiliki berat isi kering terbesar yakni 1,58 grcm³. Dan mengalami penurunan ketika penambahan kadar abu gunung vulkanik selanjutnya. Gambar 4.8a Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ d maks tanah dengan campuran 2 PC dan 2-14 AGV Gambar 4.8b Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ d maks tanah dengan campuran 3 PC dan 2-14 AGV Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8c Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ d maks tanah dengan campuran 4 PC dan 2-14 AGV

4.3.2.2 Kadar Air Optimum w

opt Hasil kadar air optimum dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa nilai kadar air optimum tanah asli yaitu 20,73 dan selanjutnya mengalami penurunan. Gambar 4.9a, 4.9b dan, 4.9c menunjukkan nilai kadar air optimum paling kecil pada saat mencapai berat isi kering maksimum dan mengalami peningkatan ketika melewati berat isi kering maksimum. Gambar 4.9a Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w opt dengan variasi campuran 2 PC dan 2-14 AG Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9b Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w opt dengan variasi campuran 3 PC dan 2-14 AGV Gambar 4.9c Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w opt dengan variasi campuran 4 PC dan 2-14 AGV Universitas Sumatera Utara

4.3.3 Pengujian CBR California Bearing Ratio

Pada pengujian CBR ini merupakan pengujian CBR rendaman soaked, besarnya nilai CBR adalah salah satu cara untuk mengetahui kuat dukung tanah. Besarnya nilai kuat dukung tanah akan dipengaruhi oleh kualitas bahan, lekatan antar butir, dan kepadatannya. Hasil pengujian CBR yang dilakukan pada setiap variasi campuran ditunjukkan pada Tabel 4.5a, 4.5b, dan 4.5c. Pada Gambar 4.10a, 4.10b, dan 4.10c ditunjukkan grafik nilai CBR pada setiap variasi campuran. Tabel 4.5a Data Hasil Uji CBR Laboratorium dengan variasi campuran 2PC ditambah 2-14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt CBR Tanah Asli 1,28 20,73 4,18 2 PC 1,30 20,65 4,91 2 PC + 2 AGV 1,36 20,34 6,43 2 PC + 3 AGV 1,38 20,16 7,13 2 PC + 4 AGV 1,40 19,41 7,55 2 PC + 5 AGV 1,45 19,30 8,38 2 PC + 6 AGV 1,48 18,55 8,65 2 PC + 7 AGV 1,51 18,36 9,06 2 PC + 8 AGV 1,57 18,11 9,67 2 PC + 9 AGV 1,55 18,59 9,23 2 PC + 10 AGV 1,50 19,04 9,07 2 PC + 11 AGV 1,49 19,13 8,87 2 PC + 12 AGV 1,43 19,47 8,27 2 PC + 13 AGV 1,42 19,80 8,02 2 PC + 14 AGV 1,41 19,83 7,83 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5b Data Hasil Uji CBR Laboratorium dengan variasi campuran 3PC ditambah 2-14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt CBR Tanah Asli 1,28 20,73 4,18 3 PC 1,30 20,46 4,92 3 PC + 2 AGV 1,36 20,05 6,46 3 PC + 3 AGV 1,40 19,88 7,62 3 PC + 4 AGV 1,42 18,42 8,01 3 PC + 5 AGV 1,50 18,37 9,06 3 PC + 6 AGV 1,58 17,94 9,72 3 PC + 7 AGV 1,54 18,31 9,21 3 PC + 8 AGV 1,51 18,62 9,10 3 PC + 9 AGV 1,50 18,77 8,98 3 PC + 10 AGV 1,46 19,35 8,58 3 PC + 11 AGV 1,42 19,46 7,99 3 PC + 12 AGV 1,37 19,65 7,03 3 PC + 13 AGV 1,37 19,80 6,85 3 PC + 14 AGV 1,36 19,86 6,51 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5c Data Hasil Uji CBR Laboratorium dengan variasi campuran 4PC dan 2- 14 AGV Sampel γ d maks grcm³ W opt CBR Tanah Asli 1,28 20,73 4,18 4 PC 1,31 20,22 5,27 4 PC + 2 AGV 1,38 19,84 7,10 4 PC + 3 AGV 1,41 19,58 7,87 4 PC + 4 AGV 1,50 18,45 8,99 4 PC + 5 AGV 1,58 17,80 9,95 4 PC + 6 AGV 1,54 18,07 9,21 4 PC + 7 AGV 1,48 18,59 8,85 4 PC + 8 AGV 1,47 18,75 8,63 4 PC + 9 AGV 1,43 19,64 8,05 4 PC + 10 AGV 1,41 19,73 7,79 4 PC + 11 AGV 1,40 19,97 7,55 4 PC + 12 AGV 1,35 20,26 6,33 4 PC + 13 AGV 1,34 20,27 6,15 4 PC + 14 AGV 1,34 20,35 5,97 Dari hasil pengujian diperoleh nilai CBR terbesar 2PC ditambah 8 AGV sebesar 9,67, 3PC ditambah 6 AGV sebesar 9,72, dan 4PC ditambah 5 AGV sebesar 9,95. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10a Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 2 PC dan 2-14 AGV Gambar 4.10b Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 3 PC dan 2-14 AGV Universitas Sumatera Utara Gambar 4.10c Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 4 PC dan 2-14 AGV Gambar 4.10a, 4.10b, dan 4.10c menunjukkan bahwa nilai CBR tertinggi terdapat pada campuran 2 PC ditambah 8AGV, 3 PC ditambah 6 AGV, dan 4 PC ditambah 5 AGV. Akan tetapi pada penambahan selanjutnya nilai CBR cenderung mengalami penurunan, hal ini disebabkan berat volume tanah berkurang karena pori- pori tanah terisi oleh campuran PC dan abu vulkanik menyebabkan hasil penetrasi pada pengujian CBR menurun. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN