yang ditambahkan ke tanah. Proses ini memperkuat ikatan antara partikel-partikel tanah, sehingga terbentuk butiran yang lebih keras dan stabil. Terisinya pori-pori
tanah  memperkecil  terjadinya  rembesan  pada  campuran  tanah-semen  tersebut yang berdampak pada berkurangnya potensi kembang susut.
Ditambah dengan bahan stabilisasi berupa abu gunung vulkanik. Silika dan alumina dari abu gunung vulkanik bercampur dengan air membentuk pasta yang
mengikat  partikel  lempung  dan  menutupi  pori-pori  tanah.  Rongga-rongga  pori yang  dikelilingi  bahan  sementasi  yang  lebih  sulit  ditembus  air  akan  membuat
campuran  tanah-abu  gunung  vulkanik  lebih  tahan  terhadap  penyerapan  air sehingga menurunkan sifat plastisitasnya.
Dapat  dilihat  penurunan  indeks  plastisitas  dari  tanah  asli  yang  awalnya dengan  nilainya  sebesar  30,30  kemudian  penurunan  paling  jauh  pada
penambahan 4 semen dan abu gunung vulkanik sebesar 14 sebesar 9,40.
4.3   Pengujian Sifat Mekanis Tanah 4.3.1  Pengujian Pemadatan Tanah Asli Compaction
Peneliti  menggunakan  metode  pengujian  dengan  uji  pemadatan  Proctor Standart
. Dimana alat dan bahan yang digunakan diantaranya:   Berat penumbuk 2,5 kg dengan tinggi jatuh 30 cm.
  Mould cetakan  Ø 10,2 cm, diameter dalam Ø 10,16 cm.   Sampel tanah lolos saringan no 4.
Hasil  uji  pemadatan  Proctor  Standart  ditampilkan  pada  Tabel  4.3  dan kurva pemadatan ditampilkan pada Gambar 4.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Data Uji Pemadatan Tanah Asli
No Hasil pengujian
Nilai
1 Kadar air optimum
20,73 2
Berat isi kering maksimum 1,28 grcm
3
Gambar 4.7 Kurva kepadatan tanah asli
4.3.2  Pengujian Pemadatan Tanah Compaction dengan Bahan Stabilisator
Hasil  pengujian  sifat  mekanis  tanah  yang  telah  dicampur  dengan  bahan stabilisator berupa semen dan abu gunung vulkanik ditunjukkan pada Tabel 4.4a,
4.4b, dan 4.4c dan hubungan antara nilai berat isi kering dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.8a, 4.8b, dan 4.8c serta hubungan kadar air optimum
dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.9a, 4.9b, dan 4.9c.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4a Data Hasil Uji Compaction dengan variasi campuran 2PC ditambah 2- 14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
Tanah Asli 1,28
20,73 2 PC
1,30 20,65
2 PC + 2 AGV 1,36
20,34 2 PC + 3 AGV
1,38 20,16
2 PC + 4 AGV 1,40
19,41 2 PC + 5 AGV
1,45 19,30
2 PC + 6 AGV 1,48
18,55 2 PC + 7 AGV
1,51 18,36
2 PC + 8 AGV 1,57
18,11 2 PC + 9 AGV
1,55 18,59
2 PC + 10 AGV 1,50
19,04 2 PC + 11 AGV
1,49 19,13
2 PC + 12 AGV 1,43
19,47 2 PC + 13 AGV
1,42 19,80
2 PC + 14 AGV 1,41
19,83
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4b Data Hasil Uji Compaction dengan variasi campuran 3PC ditambah 2- 14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
Tanah Asli 1,28
20,73 3 PC
1,30 20,46
3 PC + 2 AGV 1,36
20,05 3 PC + 3 AGV
1,40 19,88
3 PC + 4 AGV 1,42
18,42 3 PC + 5 AGV
1,50 18,37
3 PC + 6 AGV 1,58
17,94 3 PC + 7 AGV
1,54 18,31
3 PC + 8 AGV 1,51
18,62 3 PC + 9 AGV
1,50 18,77
3 PC + 10 AGV 1,46
19,35 3 PC + 11 AGV
1,42 19,46
3 PC + 12 AGV 1,37
19,65 3 PC + 13 AGV
1,37 19,80
3 PC + 14 AGV 1,36
19,86
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4c Data Hasil Uji Compaction dengan campuran 4PC dan 2-14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
Tanah Asli 1,28
20,73 4 PC
1,31 20,22
4 PC + 2 AGV 1,38
19,84 4 PC + 3 AGV
1,41 19,58
4 PC + 4 AGV 1,50
18,45 4 PC + 5 AGV
1,58 17,80
4 PC + 6 AGV 1,54
18,07 4 PC + 7 AGV
1,48 18,59
4 PC + 8 AGV 1,47
18,75 4 PC + 9 AGV
1,43 19,64
4 PC + 10 AGV 1,41
19,73 4 PC + 11 AGV
1,40 19,97
4 PC + 12 AGV 1,35
20,26 4 PC + 13 AGV
1,34 20,27
4 PC + 14 AGV 1,34
20,35
4.3.2.1 Berat Isi Kering Maksimum γ
d
maks
Dari  pengujian  pemadatan  tanah  yang  telah  dilakukan  pada  tanah  asli diperoleh nilai berat isi kering tanah sebesar 1,28 grcm³. Gambar 4.8a, 4.8b, dan
4.8c  menunjukkan  bahwa  nilai  berat  isi  kering  semakin  meningkat  jika ditambahkan  abu  gunung  vulkanik.  Pada  2  Portland  Cement  PC  +  8  Abu
Gunung Vulkanik AGV memiliki berat isi kering terbesar yakni 1,57 grcm³, 3 Portland  Cement  PC  +  6  Abu  Gunung  Vulkanik  AGV  memiliki  berat  isi
kering  terbesar  yakni  1,58  grcm³  dan,  4  Portland  Cement  PC  +  5  Abu
Universitas Sumatera Utara
Gunung  Vulkanik  AGV  memiliki  berat  isi  kering  terbesar  yakni  1,58  grcm³. Dan  mengalami  penurunan  ketika  penambahan  kadar  abu  gunung  vulkanik
selanjutnya.
Gambar 4.8a Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ
d maks
tanah dengan campuran 2 PC dan 2-14 AGV
Gambar 4.8b Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ
d maks
tanah dengan campuran 3 PC dan 2-14 AGV
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8c Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ
d maks
tanah dengan campuran 4 PC dan 2-14 AGV
4.3.2.2 Kadar Air Optimum w
opt
Hasil  kadar  air  optimum  dari  percobaan  yang  dilakukan  diketahui  bahwa nilai  kadar  air  optimum  tanah  asli  yaitu  20,73  dan  selanjutnya  mengalami
penurunan.  Gambar  4.9a,  4.9b  dan,  4.9c  menunjukkan  nilai  kadar  air  optimum paling  kecil  pada  saat  mencapai  berat  isi  kering  maksimum    dan  mengalami
peningkatan ketika melewati berat isi kering maksimum.
Gambar 4.9a Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w
opt
dengan variasi campuran 2 PC dan 2-14 AG
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.9b Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w
opt
dengan variasi campuran 3 PC dan 2-14 AGV
Gambar 4.9c Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w
opt
dengan variasi campuran 4 PC dan 2-14 AGV
Universitas Sumatera Utara
4.3.3  Pengujian CBR California Bearing Ratio
Pada  pengujian  CBR  ini  merupakan  pengujian  CBR  rendaman  soaked, besarnya nilai CBR adalah salah satu cara untuk mengetahui kuat dukung tanah.
Besarnya  nilai  kuat  dukung  tanah  akan  dipengaruhi  oleh  kualitas  bahan,  lekatan antar butir, dan kepadatannya.
Hasil  pengujian  CBR  yang  dilakukan  pada  setiap  variasi  campuran ditunjukkan pada Tabel 4.5a, 4.5b, dan 4.5c. Pada Gambar 4.10a, 4.10b, dan 4.10c
ditunjukkan grafik nilai CBR pada setiap variasi campuran.
Tabel 4.5a Data Hasil Uji CBR Laboratorium  dengan variasi campuran 2PC ditambah 2-14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
CBR Tanah Asli
1,28 20,73
4,18 2 PC
1,30 20,65
4,91 2 PC + 2 AGV
1,36 20,34
6,43 2 PC + 3 AGV
1,38 20,16
7,13 2 PC + 4 AGV
1,40 19,41
7,55 2 PC + 5 AGV
1,45 19,30
8,38 2 PC + 6 AGV
1,48 18,55
8,65 2 PC + 7 AGV
1,51 18,36
9,06 2 PC + 8 AGV
1,57 18,11
9,67 2 PC + 9 AGV
1,55 18,59
9,23 2 PC + 10 AGV
1,50 19,04
9,07 2 PC + 11 AGV
1,49 19,13
8,87 2 PC + 12 AGV
1,43 19,47
8,27 2 PC + 13 AGV
1,42 19,80
8,02 2 PC + 14 AGV
1,41 19,83
7,83
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5b Data Hasil Uji CBR Laboratorium dengan variasi campuran 3PC ditambah 2-14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
CBR Tanah Asli
1,28 20,73
4,18 3 PC
1,30 20,46
4,92 3 PC + 2 AGV
1,36 20,05
6,46 3 PC + 3 AGV
1,40 19,88
7,62 3 PC + 4 AGV
1,42 18,42
8,01 3 PC + 5 AGV
1,50 18,37
9,06 3 PC + 6 AGV
1,58 17,94
9,72 3 PC + 7 AGV
1,54 18,31
9,21 3 PC + 8 AGV
1,51 18,62
9,10 3 PC + 9 AGV
1,50 18,77
8,98 3 PC + 10 AGV
1,46 19,35
8,58 3 PC + 11 AGV
1,42 19,46
7,99 3 PC + 12 AGV
1,37 19,65
7,03 3 PC + 13 AGV
1,37 19,80
6,85 3 PC + 14 AGV
1,36 19,86
6,51
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5c Data Hasil Uji CBR Laboratorium dengan variasi campuran 4PC dan 2- 14 AGV
Sampel γ
d
maks grcm³
W
opt
CBR Tanah Asli
1,28 20,73
4,18 4 PC
1,31 20,22
5,27 4 PC + 2 AGV
1,38 19,84
7,10 4 PC + 3 AGV
1,41 19,58
7,87 4 PC + 4 AGV
1,50 18,45
8,99 4 PC + 5 AGV
1,58 17,80
9,95 4 PC + 6 AGV
1,54 18,07
9,21 4 PC + 7 AGV
1,48 18,59
8,85 4 PC + 8 AGV
1,47 18,75
8,63 4 PC + 9 AGV
1,43 19,64
8,05 4 PC + 10 AGV
1,41 19,73
7,79 4 PC + 11 AGV
1,40 19,97
7,55 4 PC + 12 AGV
1,35 20,26
6,33 4 PC + 13 AGV
1,34 20,27
6,15 4 PC + 14 AGV
1,34 20,35
5,97
Dari  hasil  pengujian  diperoleh  nilai  CBR  terbesar  2PC  ditambah  8 AGV  sebesar  9,67,  3PC  ditambah  6  AGV  sebesar  9,72,  dan  4PC
ditambah 5 AGV sebesar 9,95.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10a Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 2 PC dan 2-14 AGV
Gambar 4.10b Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 3 PC dan 2-14 AGV
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10c Grafik nilai CBR dengan variasi campuran 4 PC dan 2-14 AGV
Gambar  4.10a,  4.10b,  dan  4.10c  menunjukkan  bahwa  nilai  CBR  tertinggi terdapat pada campuran  2 PC ditambah 8AGV, 3 PC ditambah 6 AGV,
dan 4 PC ditambah 5 AGV. Akan tetapi pada penambahan selanjutnya nilai CBR  cenderung  mengalami  penurunan,  hal  ini  disebabkan  berat  volume  tanah
berkurang  karena  pori-  pori  tanah  terisi  oleh  campuran  PC  dan  abu  vulkanik menyebabkan hasil penetrasi pada pengujian CBR menurun.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN