Hasil Penelitian Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

A. Analisa FT-IR Hasil Gliserolisis Minyak Inti Sawit

Gliserolisis minyak inti sawit menggunakan enzim lipase dari Candida rugosa menghasilkan larutan yang mengandung campuran monogliserida, digliserida, dan ester. Waktu reaksi optimum gliserolisis dapat diketahui dengan cara gliserolat terlebih dahulu dianalisa dengan spektroskopi FT-IR untuk mengetahui secara kualitatif absorbansi gugus –OH dari campuran monogliserida dan digliserida pada gliserolat setiap waktu yang telah ditentukan. Tabel4.1.Data absorbansi gugus –OH dari campuran monogliserida dan digliserida. Waktu reaksi jam Hasil 4 Ada 8 Ada 12 Ada 16 Ada 20 Ada 24 Ada 28 Tidak Ada 32 Tidak Ada 36 Tidak Ada Hasil analisa dengan FT-IR menunjukkan bahwa substrat telah banyak terkonversi menjadi campuran monogliserida dan digliserida pada waktu reaksi 4 Universitas Sumatera Utara jam dimana nilai absorbansi gugus –OH campuran adalah 0,1313 sehingga memberikan gambaran awal monogliserida dan digliserida paling banyak terbentuk setelah 4 jam dibandingkan kandungan campuran hasil reaksi pada waktu reaksi yang lainnya. Walaupun demikian, gliserolat perlu dianalisa lebih lanjut menggunakan kromatografi gas untuk mengetahui kadar mono- dan digliserida yang dihasilkan. .

B. Analisis Kadar Mono- dan Digliserida Hasil Gliserolisis Minyak Inti Sawit

Gliserolat hasil reaksi semuanya masih mengandung campuran senyawa-senyawa hasil reaksi gliserolisis,oleh karena itu gliserolat perlu dianalisa lebih lanjut dengan menggunakan kromatografi gas untuk mengetahui persentase dari senyawa-senyawa yang terkandung dalam gliserolat, khususnya senyawa monogliserida dan digliserida.

4.2. Pembahasan

Gliserolisis enzimatis merupakan reaksi dimana dua substrat diubah oleh suatu enzim menjadi dua produk baru atau reaksi Bi-Bi ping-pong. Sebagai contoh pada reaksi ini adalah salah satu gugus dari trigliserida dikeluarkan oleh enzim sehingga trigliserida menjadi produk digliserida dan suatu gugus bebas, sedangkan enzim mengalami suatu bentuk termodifikasi. Reaksi berikutnya adalah gugus bebas dan enzim akan bereaksi dengan substrat kedua yaitu gliserol dimana akan dihasilkan produk monogliserida dan enzim kembali ke bentuk semula. Menurut Grochulski 1993, sisi aktif Ser-209 adalah sisi aktif yang berperan penting dalam reaksi karena memiliki atom O yang terekspos terhadap pelarut dan hal tersebut dikonfirmasi oleh Monecke 1998 yang telah membuat Universitas Sumatera Utara model mekanisme reaksi hidrolisis ester dari enzim lipase Candida rugosa. Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat digambarkan bahwa mekanisme reaksi untuk gliserolisis adalah sebagai berikut: O O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N H O N H 2 O N H 2 O N H 2 CH 3 O O O O O O R 1 R 2 R 3 + enzim lipase trigliserida O N H 2 O O O O - O O R 1 R 2 R 3 O O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N + H O NH H O NH CH 3 H Kompleks enzim-substrat OH O O O O R 1 R 2 Digliserida + O NH 2 O O R 3 O O NH 2 O - O NH 2 N N H O N H 2 O N H 2 O N H 2 CH 3 + Universitas Sumatera Utara OH OH OH O N H 2 O O O O - O O R 1 R 2 R 3 O O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N + H O NH H O NH CH 3 H Kompleks enzim-substrat O OH OH O R 3 Monogliserida + O O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N H O N H 2 O N H 2 O N H 2 CH 3 enzim lipase Gambar 4.1 Mekanisme reaksi gliserolisis enzimatis Salah satu factor dalam reaksi gliserolisis enzimatis adalah pelarut untuk membuat minyak dan gliserol bercampur menjadi satu fasa, dengan demikian enzim dapat bekerja lebih mudah dalam mengubah substrat menjadi produk dan semakin bagus pelarut yang digunakan, diharapkan enzim dapat lebih cepat dalam mengubah substrat. Setelah didapatkan perbandingan minimal minyak dengan pelarut, maka perlu ditentukan juga waktu reaksi dengan harapan produk banyak dihasilkan dalam waktu singkat. Analisa FT-IR dilakukan hanya sebagai analisa kualitatif munculnya gugus –OH dari monogliserida, digliserida, atau ester Hasil dari analisa FT-IR menunjukkan bahwa nilai absorbansi paling tinggi muncul Universitas Sumatera Utara pada waktu reaksi 4 jam dengan nilai 0,1313 dan muncul pada bilangan gelombang 3382,69 cm -1 . Pada saat gliserolat dianalisa menggunakan kromatografi gas,terdapat banyaknya senyawa ester yang terbentuk dari reaksi gliserolisis, sedangkan ester hanya dapat terbentuk bila terdapat banyak air dalam system reaksi. Minyak dan gliserol sebelum digunakan untuk reaksi sudah terlebih dahulu dipanaskan pada suhu 110 o C dengan tujuan mengurangi air yang terkandung di dalam sampel dan mengurangi pembentukan produk selain monogliserida dan digliserida. Pada reaksi ini, senyawa ester dapat terbentuk karena pada terdapat air dalam jumlah yang banyak berasal dari larutan buffer, sedangkan tujuan utama digunakan larutan buffer adalah menjaga pH reaksi sehingga enzim dapat menjaga bentuk dari sisi aktifnya. Hal ini menjelaskan fenomena menurunnya nilai absorbansi gugus –OH walaupun muncul pada waktu reaksi jam ke 8 hingga 20, sedangkan tidak terdeteksi lagi nilai absorbansi gugus –OH pada jam ke 24 hingga 36 walaupun ada beberapa hasil dimana muncul gelombang. Peristiwa ini dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu air dari buffer digunakan oleh enzim untuk menghasilkan ester, terjadi perubahan pH pada system reaksi yang akan menyebabkan berubahnya bentuk sisi aktif enzim, pada akhirnya enzim tidak dapat bekerja lagi atau terdenaturasi karena sisi aktif enzim telah berbeda dan tidak cocok lagi untuk merubah substrat-substrat. Ester yang dihasilkan adalah 20,35, mendekati jumlah digliserida yang menunjukkan bahwa air bersifat inhibitor kompetitif. Dengan penjelasan mekanisme reaksi sebelumnya, maka dapat digambarkan reaksi pembentukan ester adalah: Universitas Sumatera Utara O NH 2 O O R 3 O O NH 2 O - O NH 2 N N H O N H 2 O N H 2 O N H 2 CH 3 O H 2 + O N H 2 H O O - R 3 C H 3 O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N + H O NH H O NH CH 3 H Kompleks enzim-substrat R 3 O OH + O O NH 2 O - O NH 2 O H O NH 2 N N H O N H 2 O N H 2 O N H 2 CH 3 enzim lipase Ester Gambar 4.2 Mekanisme reaksi pembentukan ester Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN