Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

20 Dari perhitungan tersebut didapat 77,01 orang. Dengan demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 77 responden. Penentuaan jumlah sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara teknik sample random sampling, yaitu suatu tipe sampling probabilitas. Teknik inibanyak dianjurkan penggunaannya dalam proses penelitian. Pada teknik acak ini, secara teoritis semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakanliteratur-literatur yang mendukung penelitian ini dan melakukan studi lapangan dengan pengumpulan data primer secara aktif, diantaranya adalah : 1. Observasi Pengamatan Pengamatan dilakukanoleh penulis di tempat penelitian dengan mencatat apa yang terjadi dan melakukan aktivitas dokumentasi seperti foto-foto aktivitas petani keramba ikan seperti gambaran kehidupan, tempat tinggal, lingkungan sosial-ekonomi petani keramba ikan dan aktivitas di pasar. 2. Kuisioner Kuisioner merupakan pertanyaan berstruktur yang di isi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan Sulistyo-Basuki, 2006:110. Universitas Sumatera Utara 21 Menurut Sugiyono 2011, kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Beberapa data yang diperoleh penulis dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara BPS Sumut dan data dari Kecamatan Haranggaol Horison.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya sugiyono,2010.Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut: Jika, r xy r tabel maka dinyatakan valid Jika, r xy r tabel maka dinyatakan tidak valid

3.5.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama. Universitas Sumatera Utara 22 Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu Hair et al., 2010: 92. Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha minimum adalah 0,70. Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha dapat ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel 3.1 Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan 0.0 - 0.20 Kurang Andal 0.20 – 0.40 Agak Andal 0.40 – 0.60 Cukup Andal 0.60 – 0.80 Andal 0.80 – 1.00 Sangat Andal Sumber: Hair et al 2010:125

3.5.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation Factor VIF, nilai tolerance yang besarnya di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada variabel independennya Imam Ghozali, 2001 .

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastistas. Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk melihat apakah dalam model variansi dalam residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variansi dalam residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Universitas Sumatera Utara 23 Homokedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan yaitu : Jika nilai signifikan 0,05, maka tidak bergejala Heteroskedastisitas Jika nilai signifikan 0,05, maka bergejala Heteroskedastisitas.

3.5.5 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson uji DW dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari 4-dL maka Ho ditolak, yang berarti bergejala autokorelasi 2. Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka Ho diterima, yang berarti tidak bergejala autokorelasi 3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara 4-dL dan 4-dL, maka tidak menghasilkan autikorelasi . 3.5.6 Regresi Linier Berganda Metode analisis ini untuk melihat hubungan linier antara variable independenpendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan sarana transportasi dengan Variabel dependenKesesejahteraan Universitas Sumatera Utara 24 menggunakan data primer yang secara langsung diperoleh dari petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun. Adapun rumus pengolahan datanya sebagai berikut : Y = α + β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + β 4 x 4 + β 5 x 5 + β 6 x 6 + β 7 x 7 + β 8 x 8 + e Keterangan : α = Konstanta β 1 = Koefisien regresi variabel pendapatan β 2 = Koefisien regresi variabel pengeluaran β 3 = Koefisien regresi variabel kesehatan β 4 = Koefisien regresi variabel Fasilitas Tempat Tinggal β 5 = Koefisien regresi variabel Kesehatan Anggota Keluarga β 6 = Koefisien regresi variabel Pelayanan Kesehatan β 7 = Koefisien regresi variabel Pelayanan Pendidikan β 8 = Koefisien regresi variabel Sarana Transportasi X 1 = Pendapatan X 2 = Pengeluaran Rumah Tangga Untuk Konsumsi X 3 = Keadaan Tempat Tinggal X 4 = Fasilitas Tempat Tinggal X 5 = Kesehatan Anggota Keluarga X 6 = Pelayanan Kesehatan X 7 = Pelayanan Pendidikan X 8 = Sarana Pendidikan Y = Kesejahteraan Petani e = Error term Hipotesis dalam penelitian ini di uji secara simultan dan parsial menggunakan aplikasi sofware pengolahan data statistical package and service solutions SPSS. 1. Uji F Uji f merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan dengan tujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 25 Hipotesis nol H0 merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya pengaruh, sedangkan hipotesis alternative Ha adalah hipotesis yang menunjukkan adanya pengaruh. Adapun kriteria pengambilan keputusan : H0 ditolak jika sig. F 0,05 H0 diterima jika sig.F 0,05 2. Uji T Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel independen X dan variabel dependen Y. Hipotesis nol H0 merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya pengaruh, sedangkan hipotesis alternative Ha menunjukkan adanya pengaruh. Kriteria pengambilan keputusan : H0 ditolak jika sig. T 0,05 H0 diterima jika sig. T 0,05 3. Koefisisen Determinasi � 2 Koefisien determinasi menunjukkan proporsi variabel terikat Y yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas X yang dapat dilihat dari perolehan nilai koefisien determinasi adjusted R-square. Nilai koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabelindependen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Universitas Sumatera Utara 26 Nilai R 2 yang mendekati satu, bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2005.

3.5.7 Statistik Deskriptif

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran Dergibson, 2002. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data. Indikator keluarga sejahtera yang dapat digunakan berdasarkan Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan Badan Pusat Statistik No. Indikator Kesejahteraan Kriteria Skor 1. Tingkat pendapatan Rendah Rp 5.000.000 Sedang Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 Tinggi Rp 10.000.000 1 2 3 2. Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga Rendah Rp 1.000.000 Sedang Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 Tinggi Rp 5.000.000 1 2 3 Universitas Sumatera Utara 27 3. Keadaan Tempat Tinggal Non Permanen 1 – 5 Semi Permanen 6 – 10 Permanen 11 – 15 1 2 3 4. Fasilitas Tempat Tinggal Kurang 12 – 22 Cukup 23 – 33 Lengkap 34 – 44 1 2 3 5. Kesehatan Anggota Keluarga Kurang 50 Cukup 25 - 50 Bagus 25 1 2 3 6. Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sulit 6 – 10 Cukup 11 – 15 Mudah 16 – 20 1 2 3 7. Kemudahan Memasukkan Anak Kejenjang Pendidikan Sulit 3 – 4 Cukup 5 – 6 Mudah 7 – 9 1 2 3 8. Kemudahan Mendapatkan Fasilitas Transportasi Sulit 3 – 4 Cukup 5 – 6 Mudah 7 – 9 1 2 3 Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 20 – 24 Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 14 – 19 Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 8 – 13

3.6 Defenisi Operasional