39
Dari tabel 4.6 diatas, dapat kita lihat bahwa panjang jalan menurut kondisi jalan dan permukaan jalan di kabupaten simalungun masih terdapat jalan yang
rusak berat dan umumnya masih memiliki permukaan tanah sepanjang 14,37km, artinya akses jalan perlu diberikan perhatian khusus dimana masih perlu
diperbaiki untuk dapat meningkatkan dan mempercepat laju perekonomian di Kecamatan Haranggaol Horison.
4.2 Hambatan Dalam Bertani Keramba Ikan
Dalam menjalankan usaha keramba ikan, tentunya tidak lepas dari halangan dan hambatan yang didapatkan petani keramba. Berikut hambatan-
hambatan yang dialami petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison : 1.
Kurangnya modal untuk menambah lubang keramba untuk memperbesar usaha keramba
2. Mahalnya harga bibit ikan yang berkualitas
3. Harga pakan ternak ikan yang tinggi
4. Harga jual ikan yang kurang stabil
5. Akses jalan beraspal keluar masuk Haranggaol Horison menuju daerah
lain kurang baik. 6.
Rawannya daerah keramba dari maling ikan Dari hambatan-hambatan diatas membuat cukup banyak keramba ikan
yang tidakdifungsikan atau tidak berproduksi, terutama akibat kurangnya modal usaha.Selain itu, pada awal bulan mei tahun 2016, terjadi kematian ikan yang
cukup besar. Ratusan ton ikan mati secara mendadak. Menurut dinas perikanan
Universitas Sumatera Utara
40
dan peternakan simalungun, ikan mati akibat kekurangan oksigen di perairan danau toba, yaitu di zona Bandar Saribu kecamatan Haranggaol Horison.
4.3 Wacana penutupan keramba ikan
Keramba ikan telah menjadi bagian perekonomian di kecamatan Haranggaol Horison.Penduduk di kecamatan haranggaol berjumlah 5.070 jiwa,
dengan 1.366 rumah tangga, serta rata rata anggota keluarga 3,71rumah tangga. Sedangkan petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison berjumlah 335
rumah tangga atau 24,5 persen rumah tangga penduduk bertani keramba ikan. Adanya wacana penutupan keramba ikan di danau Toba karena dianggap
merusak kelestarian danau Toba, termasuk di kecamatan Haranggaol Horison juga menjadi pembicaraan yang hangat di kalangan petani keramba ikan. Namun
petani keramba yang sempat merasa khawatir tetap tenang karena petani keramba ikan dilindungi oleh Perpres 81 tahun 2014 tentang tata ruang danau Toba, yang
didalamnya tidak ada aturan pelarangan namun lebih kepada penataan, pengaturan dan pengendalian. Hal serupa juga berlaku pada perpres 49 tahun 2016 tentang
Badan Otoritas Pengelola Kawasan Danau Toba, tentang perkembangan daerah wisata, dan bidang usaha lainnya.
Dalam hal ini, masyarakat banyak berpendapat wacana ataupun isu tentang penutupan keramba hanya akan mengganggu sistem perekonomian di kecamatan
Haranggaol, karena harga bibit ikan, pakan dan harga jual ikan menjadi kurang stabil. Sehingga perlunya sebuah konsep untuk penataan keramba dengan
membuat zona keramba ikan dengan sistemyang ramah akan lingkungan danau
Universitas Sumatera Utara
41
toba. Dan pengendalian perusahaan perusahaan partai besar yang menjadi boomerang bagi petani keramba partai kecil.
4.4 Organisasi Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison