maka data dinyatakan cukup andal. 4.6.2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

50 Tabel 4.13 Hasil Estimasi Uji Validitas Variabel r xy r tabel Keterangan Pendapatan x1 0,657 0,288 Valid Pengeluaran x2 0,736 0,288 Valid keadaan tempat tinggal x3 0,264 0,221 Valid fasilitas tempat tinggal x4 0,460 0,288 Valid kesehatan anggota keluarga x5 0,455 0,288 Valid pelayanan kesehatan x6 0,269 0,221 Valid pelayanan pendidikan x7 0,367 0,288 Valid sarana transportasi x8 0,283 0,221 Valid Dependen Variabel : kesejahteraan Y corerelation is significant at the 0,01 level 2-tailed correlation is significant at the 0,05 level 2-tailled Sumber : lampiran 12 Dari tabel diatas dapat diartikan bahwa pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan sarana transportasi secara keseluruhan valid untuk menguji kesejahteraan. Sedangkan dalam uji realibilitas, dari hasil estimasi didapatkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,412 sumber: lampiran 10 lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,221 signifikan 0,05 maka data dinyatakan realibel. Ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu Hair et al., 2010:

92, maka data dinyatakan cukup andal. 4.6.2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil estimasi yang dilakukan sebagai berikut Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.14 Hasil Regres data responden Variabel Koefisien Sig Collinearity statistics Toleransi VIF Konstanta -2,422 0,000 Pendapatan 0,411 0,000 0,747 1,339 Pengeluaran 0,231 0,000 0,621 1,661 Keadaan tempat tinggal 0,264 0,000 0,808 1,237 Fasilitastempat tinggal 0,323 0,000 0,813 1,230 Kesehatan anggota keluarga 0,222 0,000 0,754 1,326 Pelayanan kesehatan 0,141 0,126 0,889 1,125 Pelayanan pendidikan 0,303 0,000 0,829 1,206 Sarana transportasi 0,287 0,000 0,900 1,111 R 2 0,860 F sig 0,000 Durbin-watson 2,011 Dependen Variabel : Y Kesejahteraan Sumber: Lampiran 12 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Y = -2,422 + 0,411X1 + 0,231X2 + 0,264X3 + 0,323X4 + 0,222X5 + 0,141X6 +0,303X7 + 0,287 X8 T.Sig = 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,126 0,000 0,000 F.Sig = 0,000 R 2 = 0,860 Durbin-Watson = 2,011 Berdasarkan hasil model estimasi pada tabel 4.14 diatas dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel independen yaitu pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal,fasilitas tempat tinggal , kesehatan anggota keluarga , pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, sarana transportasi terhadap kesejahteraan Universitas Sumatera Utara 52 petani keramba ikan dikecamatan Haranggaol Horison dapat ditentukan sebagai berikut: 1. Pendapatan X1 Variabel pendapatan X1 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien pendapatan 0,411 artinya setiap penambahan 1 variabel pendapatan akan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,411 . 2. Pengeluaran X2 Variabel pengeluaran X2 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien pengeluaran 0,231 artinya setiap penambahan 1 variabel pengeluaran akan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,231 . 3. Keadaan tempat tinggal X3 Variabel keadaan tempat tinggalX3 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien keadaan tempat tinggal0,264 artinya setiap penambahan 1 variabel keadaan tempat tinggal akan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,264 . 4. Fasilitas tempat tinggal X4 Vasilitas tempat tinggal X4 berpengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien fasilitas tempat tinggal0,323. artinya setiap penambahan 1 variabel fasilitas tempat tinggalakan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,323 Universitas Sumatera Utara 53 5. Kesehatan anggota keluargaX5 Variabel kesehatan anggota keluarga X5 berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien kesehatan anggota keluarga0,222artinya setiap penambahan 1 variabel fasilitas tempat tinggalakan menaikankesejahteraan petani sebesar 0,222 6. Pelayanan kesehatan X6 Variabel pelayanan kesehatan X6berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap kesejahteraan petani pada tingkat kepercayaan 95. 7. Pelayanan pendidikan X7 Variabel pelayanan pendidikan X7 berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien pelayanan pendidikan 0,303X7 artinya setiap penambahan 1 variabel pelayanan pendidikan akan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,303 . 8. Sarana transportasi X8 Variabel sarana transportasi X8 mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kesejahteraan petanikarena nilai Sig.t 0,000 0,05. Nilai koefisien sarana transportasi 0,287 artinya setiap penambahan 1 variabel sarana transportasi akan menaikan kesejahteraan petani sebesar 0,287 .

4.6.3 Uji F signifikan secara simultan

Uji F digunakan untuk melihat secara simultan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel independen pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, Universitas Sumatera Utara 54 pelayanan pendidikan, sarana transportasi terhadap variabel dependen kesejahteraan di kecamatan Haranggaol Horison, kabupaten Simalungun. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu jika nilai Sig.F 0,05 maka Ho ditolak dan jika nilai Sig.F 0,05 maka Ho diterima. Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa, nilai Sig.F 0,000 b lebih kecil dari tingkat kepercayaan 0,05, maka Ha diterima. Hal ini berarti variabel independen pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, sarana transportasi secara bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu tingkat kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison.

4.6.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi berfungsi untuk menunjukkan proporsi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Apabila perolehan nilai R 2 lebih besar dari 50 maka dapat dikatakan variabel independen memiliki hubungan yang erat dengan variabel dependen. Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat dilihat nilai R 2 sebesar 0,860. Hal berarti kemampuan variabel pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan sarana transportasi secara bersamaan memberikan penjelasan variasi terhadap kesejahteraan petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison sebesar 86 persen. Sisanya sebesar 14 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi penelitian. Universitas Sumatera Utara 55

4.6.5 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas berfungsi untuk melihat terdapat atau tidak terdapatnya gelaja multikolinieritas dengan melihat nilai tolerance ataupun VIF. Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Nilai Tolerance variabel pendapatan 0,747 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,339 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 2. Nilai Tolerance variabel pengeluaran 0,621 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,611 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 3. Nilai Tolerance variabel keadaan tempat tinggal 0,808 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,237 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 4. Nilai Tolerance variabel fasilitas tempat tinggal 0,813 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,230 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 5. Nilai Tolerance variabel kesehatan anggota keluarga 0,754 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,326 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 6. Nilai Tolerance variabel pelayanan kesehatan 0,889 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,125 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 56 7. Nilai Tolerance variabel pelayanan pendidikan 0,829 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,206 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas. 8. Nilai Tolerance variabel sarana transportasi 0,900 lebih besar dari 0,10 sedangkangkan nilai VIF1,111 lebih kecil dari 10,00 artinya tidak bergejala multikolinieritas.

4.6.6 Uji Autokorelasi

Untuk melihat gejala penyimpangan autokorelasi, maka dilakukan uji autokorelasi untuk melihat ada atau tidaknya gejala autokorelasi.Berdasarkan tabel 4.14 didapatkan nilai Durbin-watson 2,011 yang lebih besar dari dU 1,867 dan lebih kecil dari 4-dU 2,133. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala autokorelasi.

4.6.7 Uji Heteroskedastistas

Uji ini pada dasarnya bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya gelaja heteroskedastisitas. Dengan hasil estimasi sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Estimasi Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig Keterangan Pendapatan X1 0,088 lebih besar dari 0,05 Pengeluaran X2 0,730 lebih besar dari 0,05 Keadaan Tempat Tinggal X3 0,131 lebih besar dari 0,05 Fasilitas Tempat Tinggal X4 0,199 lebih besar dari 0,05 Kesehatan Anggota Keluarga X5 0,386 lebih besar dari 0,05 Pelayanan Kesehatan X6 0,455 lebih besar dari 0,05 Pelayanan Pendidikan X7 0,895 lebih besar dari 0,05 Sarana Transportasi X8 0,194 lebih besar dari 0,05 Dependen Variabel RES2 Sumber : lampiran 12 Universitas Sumatera Utara 57 Berdasarkan tabel diatas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1. Nilai signifikan variabel pendapatan 0,088 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 2. Nilai signifikan variabel pengeluaran 0,730 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 3. Nilai signifikan variabel keadaan tempat tinggal 0,131 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 4. Nilai signifikan variabel fasilitas tempat tinggal 0,199 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 5. Nilai signifikan variabel kesehatan anggota keluarga 0,386 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 6. Nilai signifikan variabel pelayanan kesehatan 0,455 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas 7. Nilai signifikan variabel pelayanan pendidikan 0,895 lebih besar dari 0,05, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas

8. Nilai signifikan variabel sarana transportasi 0,194 lebih besar dari 0,05,