Analisis Kesejahteraan Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1 KUESIONER

ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI KERAMBA IKAN DI KECAMATAN HARANGGAOL HORISON KABUPATEN

SIMALUNGUN

Petunjuk : mohon jawaban atas pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang paling tepat menurut pendapat Bapak/Ibu/Saudara.

IDENTITAS RESPONDEN

Beri tanda (x) atau (√) pada identitas pengenal Bapak/Ibu/Saudara.

1. Nama :...

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Umur : tahun

4. Jumlahtanggungan : orang

5. Pendidikan Terakhir :

6. Pengalamanbertanikeramba : tahun

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan, pendapat, dan perasaan Anda yang sebenarnya.

Catatan : jawaban apapun yang diberikan tidak akan mempengaruhi apapun terhadap Bapak/Ibu, karena penelitian ini semata-mata digunakan hanya


(2)

1. Informasi Keramba

1.1 Luas/ JumlahKerambaIkan : … m2/… petak 1.2 Bagaimana Status Kepemilikan Keramba?

a Milik Sendiri b Sewa

1.3 SumberBiayaPembuatanKeramba (JikaJawaban 1.2 adalah a) a Usaha Keluarga/Warisan

b Modal Sendiri c Pinjaman Bank d Koperasi

e PinjamanRentenir

1.4 BerapakahBiayaSewaKeramba (JikaJawaban 1.3 adalah B)

a. SewaTahunan Rp………/tahun

b. SewaBulanan Rp………/bulan

c. Sewa Per HasilPanen Rp………/ sekalipanen

d. ModelSewaLainnya Rp………/…….

1.5 JumlahPanendalamSetahun : kali BagaimanaKondisiPanendalamSetahun

... ...


(3)

2. PendapatandanPengeluarandariSektorKerambaIkan 2.1. Pendapatan

No JenisIkan Kuantitas (kg) HargaJual (Rp) Pendapatan Keterangan

2.2. Pengeluaran

No JenisPengeluaran JumlahPengeluaran (Rp) Keterangan 1. PembuatanKeramba

2. BibitIkan 3. PakanTernak 4. UpahTenagaKerja 5. BiayaPenyusutan 6. BiayaTransportasi

7. Biaya Lain-Lain ………….

2.3. PendapatanRumahTanggaPetani / bulan

a PendapatanUtamaSuami/Istri Rp. /bulan

b PendapatanSampinganSuami Rp. /bulan

c PendapatanSampinganIstri Rp. /bulan

d PendapatanKeluargalainnya Rp. /bulan

e PendapatanSampinganKeluarga

Jumlah Rp. /bulan

Rp. /bulan

2.4 Pengeluaran Rumah Tangga Petani/Bulan

1. Pengeluaran Konsumsi RT Rp. /bulan

2. Pengeluaran Biaya Perumahan (sewa+asuransi)

a. Sewa Rumah Rp. /bulan

b. Asuransi Rumah Rp. /bulan


(4)

3. Pengeluaran Biaya Pemakaian Listrik Rp /bulan 4. Pengeluaran Biaya Pemakaian Air PDAM Rp /bulan 5. Pengeluaran Biaya Pemakaian

a. Telepon Rp. /bulan

b. Hp Rp. /bulan

Jumlah Rp. /bulan

6. Pengeluaran Biaya Pemakaian Minyak/Gas (Kompor)

A. Minyak Tanah Rp /bulan

b. Gas Rp. /bulan

Jumlah Rp /bulan

7. Pengeluaran Biaya Kesehatan

a. Asuransi Kesehatan Rp. /bulan

b. Asuransi Perawatan Rp. /bulan

c. dll Rp. /bulan

Jumlah Rp. /bulan

8. Pengeluaran Biaya Pendidikan

(Anak, Istri, Suami dan Keluarga) Rp /bulan

a. Biaya Buku Rp /bulan

b. Jajan Rp /bulan

c. TransportasiSekolah Rp /bulan

d. Baju Sekolah Rp /bulan

e. Asuransi Pendidikan Rp /bulan

Jumlah Rp /bulan

9. Pengeluaran Biaya TransportasiKerja (BBM) Rp /bulan 10. Pengeluaran Iuran Sosial (STM, dll) Rp /bulan

11. Pengeluaran untukAngsuran Kredit Rp /bulan

a. Mobil Rp /bulan

b. Sepeda Motor Rp /bulan

c. TV Rp /bulan

d. Lemari Es Rp /bulan

e. dll Rp /bulan

Jumlah Rp /bulan

12. PengeluaranBiaya Prime Asuransi

a. Jiwa Rp /bulan

b. Kebakaran Rp /bulan

c. dll Rp /bulan


(5)

13. PengeluaranPajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp /bulan 14. Retribusi

a. Kebersihan Rp /bulan

b. Keamanan Rp /bulan

Jumlah Rp /bulan

15. Biaya PengeluaranHari Raya/Tahun Baru

(Pakaian+kue) Rp /bulan

Jumlah Seluruh Pengeluaran Rp /bulan

3. Pola Konsumsi Rumah Tangga

NO Pola Konsumsi Kriteria Skor

1 Pola Makanan Sehari 1 Kali Sehari 2 Kali Sehari 3 Kali Sehari 2 Pola Mengkonsumsi Daging

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu 3 Pola Mengkonsumsi Telur

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu 4 Pola Mengkonsumsi Ikan

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu 5 Pola Mengkonsumsi Sayuran

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu 6 Pola Mengkonsumsi Buah

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu 7 Pola Mengkonsumsi Susu

Dalam Seminggu

1 Kali Seminggu 2 Kali Seminggu 3 Kali Seminggu


(6)

4. Kondisi Tempat Tinggal

5. Fasilitas Tempat Tinggal

NO Kondisi Tempat Tinggal Kriteria Skor

1 Jenis Lantai Tanah

Kayu

Semen Dan Keramik

2 Jenis Dinding Kayu

Semi Tembok

3 Jenis Atap Rumbia

Seng Genteng

4 Keadaan Ruangan Pengap

Panas Nyaman 5 Status Kepemilikan Rumah Sewa

Numpang Rumah Sendiri

NO Fasilitas Tempat Tinggal Kriteria Skor

1 Akses Jalan Tanah/Pasir

Kerikil/Batu Diperkeras Semen/Conblock/Aspal 2 Tempat Pembuangan

Sampah

Dibuang Ke Danau Ditimbun/ Dibakar Diangkut Petugas Pemda 3 Alat Penerangan Lampu Temple/Pelita/Lampu

Minyak Petromaks

Listrik PLN/ Generator Set 4 Sumber Air Bersih Danau

Sumur

Ledeng Atau PAM 5 Fasilitas Kamar Mandi Dan

WC

Memanfaatkan Air Danau Fasilitas Umum


(7)

6. Kesehatan Anggota Keluarga

7. Pelayanan Kesehatan

8. Pelayanan Pendidikan NO Kesehatan Anggota

Keluarga

Kriteria Skor

1 Kondisi kesehatan anggota keluarga

Kurang sehat Sehat

Sangat Sehat

2 Pola Olah Raga Jarang

Sedang Rutin

NO Pelayanan Kesehatan Kriteria Skor

1 Jenis Layanan Kesehatan Dukun Puskesmas

Rumah Sakit/ Dokter Spesialis 2 Biaya Berobat Ke Sarana

Kesehatan

Mahal Sedang Murah 3 Sumber Keuangan Untuk

Akses Kesehatan

Uang Tunai ASKES BPJS

NO Pelayanan Pendidikan Kriteria Skor

1 Jarak Ke Sekolah Jauh Sedang Dekat

2 Biaya Sekolah Mahal

Sedang Murah


(8)

9. Sarana Transportasi

10. Tanggapan, Saran, Dan Harapan 1. Bagaimana Keadaan Panennya?

A. Baik B. Normal

C.Kurang D. Gagal Panen

2. Bagaimana Pelaksanaan Panenannya?

A. Dilakukan Secara Sendiri Dan Atau Bersama Keluarga Lainnya B. Dilakukan Buruh Harian

C. Diserahkan Kepada Pemborong

3. Apakah Mengalami Serangan Penyakit/Virus Pengganggu Produksi Ternak Ikan/Bencana Alam?

A. Ya (Jawab Pertanyaan No 3) B.Tidak

4. Berapa Kali Keramba Bapak Dan Ibu Terkena Serangan Penyakit/Virus Pengganggu Produksi Ternak Ikan/Bencana Alam? …. Kali

5. Apakah Ada Hambatan Yang Bapak/Ibu Hadapi Dalam Menjalankan Usaha Ini?

A. Ya B. Tidak Bila

Ya, Sebutkan Hambatan-Hambatan Tersebut!

... ... 6. Hal-Hal Apa Yang Dibutuhkan Untuk Mengembangkan Produksi Keramba Ikan?

... ...

NO Sarana Transportasi Kriteria Skor

1 Ongkos Kenderaan Mahal Sedang Murah 2 Kenderaan Yang Dimiliki Tidak Ada

Sepeda Atau Sepeda Motor Mobil

3 Status Kepemilikan Kenderaan

Sewa Kredit


(9)

7. Adakah Organisasi Perkumpulan Para Petani Keramba Ikan? A. Ya B. Tidak Bila

Ya, Apakah Bapak/Ibu Ikut Organisasi Tersebut? Apa Keuntungannya? ... ... 8.Apakah Bapak/Ibu Mengikuti Perkembangan Berita Tentang Pengelolaan Keramba Ikan Dan Atau Berita Terkait Danau Toba?

a. Sering B. Jarang C. Tidak Pernah

9. Apa Tanggapan Bapak/Ibu Terhadap Adanya Isu Penutupan Keramba Ikan Di Danau Toba Termasuk Di Kecamatan Haranggaol Horison Yang Sedang Berkembang Di Media?

... ... 10.Apa Saran Bapak/Ibu Kepada Pemerintah Terhadap Pengelolaan Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaolhorison?

... ... 11.Apa Harapan Bapak/Ibu Kedepan Terhadap Produksi Keramba Ikan Di

Kecamatan HaranggaolHorison?

... ...


(10)

Lampiran 2

Hasil Rekapitulasi Data Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison

No Nama Umur Pendidikan Jumlah Keramba Jumlah Tanggungan

1 T.Sitio 65 SMP 10 2

2 Indra Saragih 39 SMA 6 4

3 Robuena Purba 45 SMA 10 3

4 Sudi Purba 46 SMP 8 2

5 Mancen Purba 50 SMA 8 4

6 Marhasian Sinaga 46 SMA 10 5

7 Arwan Simarmata 48 SMP 12 3

8 Feriamando Sinaga 56 SMA 14 3

9 Nai Parulian Purba 44 SMP 8 5

10 Martua Sinaga 56 SD 10 7

11 Hotman Purba 39 SMA 8 4

12 John Harapan Purba 50 SD 10 4

13 Damen Purba 49 SMP 6 5

14 Pak Inggrit 53 SD 4 4

15 Nai Duma Purba 47 SMP 4 3

16 Adven Saragih 50 SD 12 5

17 Ardi Purba 41 SMP 4 2

18 Dio Purba 52 SD 12 5

19 Johsoa Purba 38 SMP 8 4

20 Sahat Sinaga 51 SD 8 3

21 John Edi Purba 52 SMP 6 4

22 Marida Boru Saragih 48 SMP 8 6

23 Pino Purba 51 SMP 8 2

24 Erwin Purba 52 SMP 8 5

25 I Turnip 51 SMP 6 3

26 Mak Nora 49 SMP 6 4

27 Pak Josua Hutahaean 56 SMP 10 4

28 Pak Winggo Purba 51 SMA 8 3

29 Mak Peter Sihotang 40 SMP 10 2

30 Barmen Saragih 54 SMA 10 7

31 Agus Naibaho 38 SMP 10 4

32 Kaspar Purba Manorsar 45 SMA 6 4

33 Beli Sinaga 55 SMP 8 3

34 Manto Sinaga 43 SMP 8 2

35 Pak Rego Haloho 40 SMA 8 3


(11)

37 Agape 38 SMA 8 2

38 Nai Marata 48 SMA 10 4

39 Sudi Sinaga 45 SMA 14 3

40 Pak Naldo Sembayak 62 SMA 8 3

41 Ebet Sihotang 48 SMA 6 3

42 Tulpet Hutahaean 42 SMA 8 5

43 Pak Fitri Sitanggang 41 SMP 4 2

44 Pak Tondo Manihuruk 35 SMA 6 2

45 Masda Girsang 46 SMP 6 5

46 Pak Panda Purba 47 SMA 8 4

47 Ama Jimmy Haloho 50 SMP 10 3

48 Jetro Saragih 46 SMA 6 3

49 Mak Dos Purba 39 SD 12 5

50 Pak Josua Simanjuntak 48 SD 8 7

51 Juli Sitepu 44 SMA 10 1

52 Pak Jojo Purba 50 SD 10 3

53 Mak Siska Saragih 41 SMA 4 4

54 Naman Simarmata 52 S1 6 4

55 Mak Risky Purba 38 SMA 6 4

56 Mak Ester Purba 42 SMA 10 2

57 Marihot Damanik 46 SMA 4 4

58 Bombom Haloho 43 SMA 10 3

59 Haposan Haloho 47 SMA 14 5

60 Nai Elsa 48 SD 8 3

61 Belki Sitio 41 SMA 4 3

62 Pek Kristin Purba 52 SD 12 7

63 Sudung Siallagan 50 SD 14 6

64 Nai Helda Simarmata 50 SMP 8 3

65 Joner Manik 45 SD 10 5

66 Harko Sinurat 40 SMA 6 1

67 Jabolas Purba 34 SMA 4 4

68 Riko Saragih 43 SMP 6 2

69 Rikson Saragih 46 S1 10 4

70 Mak Ose Saragih 40 SMA 8 3

71 Pak Tasya Ginting 49 SMP 8 3

72 Paimaham Haloho 46 SMP 10 3

73 Jonra Purba 43 SMP 6 4

74 Mak Imanuel Saragih 52 SMA 6 3


(12)

Lampiran 3

Hasil Rekapitulasi Data Pendapatan Responden Dari bertani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison

No Nama Nila

(kg)

Harga Jual (Rp)

Mas(Kg) Harga

Jual Mas(Rp) Pendapatan Nila (Rp) Pendapatan Mas (Rp) Total Pendapatan (Rp)

1 T.Sitio 1700 23000 300 29000 39100000 8700000 47800000

2 Indra Saragih 1800 23000 300 29000 41400000 8700000 50100000

3 Robuena Purba

2000 24000 300 30000 48000000 9000000 57000000

4 Sudi Purba 1800 22000 400 29000 39600000 11600000 51200000

5 Mancen Purba

1700 23000 500 29000 39100000 14500000 53600000

6 Marhasian Sinaga

2000 23000 300 30000 46000000 9000000 55000000

7 Arwan

Simarmata

1800 22000 200 29000 39600000 5800000 45400000

8 Feriamando Sinaga

1700 23000 500 29000 39100000 14500000 53600000

9 Nai Parulian Purba

1600 22000 400 29000 35200000 11600000 46800000

10 Martua Sinaga

1700 24000 400 30000 40800000 12000000 52800000

11 Hotman Purba

1700 23000 400 29000 39100000 11600000 50700000

12 John Harapan Purba

1600 22000 500 30000 35200000 15000000 50200000

13 Damen Purba 1700 23000 400 29000 39100000 11600000 50700000

14 Pak Inggrit 1650 22000 300 29000 36300000 8700000 45000000

15 Nai Duma Purba

1700 22000 300 29000 37400000 8700000 46100000

16 Adven Saragih

1800 22000 500 30000 39600000 15000000 54600000

17 Ardi Purba 1650 22000 300 29000 36300000 8700000 45000000

18 Dio Purba 1800 23000 400 30000 41400000 12000000 53400000

19 Johsoa Purba 1600 22000 500 29000 35200000 14500000 49700000

20 Sahat Sinaga 1600 23000 300 28000 36800000 8400000 45200000

21 John Edi Purba

1600 22000 500 29000 35200000 14500000 49700000

22 Marida Boru Saragih

1600 23000 400 29000 36800000 11600000 48400000

23 Pino Purba 1900 22000 500 30000 41800000 15000000 56800000

24 Erwin Purba 1600 23000 400 29000 36800000 11600000 48400000


(13)

26 Mak Nora 1500 23000 500 30000 34500000 15000000 49500000 27 Pak Josua

Hutahaean

1600 22000 500 29000 35200000 14500000 49700000

28 Pak Winggo Purba

1800 22000 400 30000 39600000 12000000 51600000

29 Mak Peter Sihotang

1700 22000 500 30000 37400000 15000000 52400000

30 Barmen Saragih

1800 22000 500 29000 39600000 14500000 54100000

31 Agus Naibaho

1700 23000 500 28000 39100000 14000000 53100000

32 Kaspar Purba Manorsar

1800 22000 500 29000 39600000 14500000 54100000

33 Beli Sinaga 1700 22000 400 29000 37400000 11600000 49000000

34 Manto Sinaga 1700 24000 500 30000 40800000 15000000 55800000

35 Pak Rego Haloho

1600 22000 400 29000 35200000 11600000 46800000

36 Togar Saragih

1600 22000 500 29000 35200000 14500000 49700000

37 Agape 1700 23000 400 29000 39100000 11600000 50700000

38 Nai Marata 1800 22000 500 28000 39600000 14000000 53600000

39 Sudi Sinaga 1800 23000 300 29000 41400000 8700000 50100000

40 Pak Naldo Sembayak

1700 24000 500 30000 40800000 15000000 55800000

41 Ebet Sihotang

1800 22000 400 29000 39600000 11600000 51200000

42 Tulpet Hutahaean

1600 22000 500 30000 35200000 15000000 50200000

43 Pak Fitri Sitanggang

1550 23000 400 28000 35650000 11200000 46850000

44 Pak Tondo Manihuruk

1500 22000 400 30000 33000000 12000000 45000000

45 Masda Girsang

1500 23000 500 29000 34500000 14500000 49000000

46 Pak Panda Purba

1600 23000 400 30000 36800000 12000000 48800000

47 Ama Jimmy Haloho

1700 22000 500 29000 37400000 14500000 51900000

48 Jetro Saragih 1600 22000 400 30000 35200000 12000000 47200000

49 Mak Dos Purba

1700 23000 500 29000 39100000 14500000 53600000

50 Pak Josua Simanjuntak

1600 23000 500 28000 36800000 14000000 50800000

51 Juli Sitepu 1800 22000 400 28000 39600000 11200000 50800000

52 Pak Jojo Purba


(14)

54 Naman Simarmata

1700 22000 500 29000 37400000 14500000 51900000

55 Mak Risky Purba

1700 22000 400 30000 37400000 12000000 49400000

56 Mak Ester Purba

1700 22000 400 29000 37400000 11600000 49000000

57 Marihot Damanik

1600 22000 500 30000 35200000 15000000 50200000

58 Bombom

Haloho

1400 23000 500 29000 32200000 14500000 46700000

59 Haposan Haloho

1700 22000 500 30000 37400000 15000000 52400000

60 Nai Elsa 1600 24000 400 29000 38400000 11600000 50000000

61 Belki Sitio 1500 22000 500 30000 33000000 15000000 48000000

62 Pek Kristin Purba

1500 23000 400 29000 34500000 11600000 46100000

63 Sudung Siallagan

2000 22000 500 28000 44000000 14000000 58000000

64 Nai Helda Simarmata

1600 24000 300 30000 38400000 9000000 47400000

65 Joner Manik 1500 23000 500 28000 34500000 14000000 48500000

66 Harko Sinurat

1600 22000 450 29000 35200000 13050000 48250000

67 Jabolas Purba 1600 23000 500 28000 36800000 14000000 50800000

68 Riko Saragih 1500 22000 400 29000 33000000 11600000 44600000

69 Rikson Saragih

1700 23000 500 30000 39100000 15000000 54100000

70 Mak Ose Saragih

1600 22000 400 30000 35200000 12000000 47200000

71 Pak Tasya Ginting

1600 24000 400 29000 38400000 11600000 50000000

72 Paimaham Haloho

1500 22000 500 29000 33000000 14500000 47500000

73 Jonra Purba 1800 23000 400 30000 41400000 12000000 53400000

74 Mak Imanuel Saragih

1700 22000 500 29000 37400000 14500000 51900000

75 Pak Lewin Manihuruk

1500 23000 500 29000 34500000 14500000 49000000

76 Tua Saragih 1700 22000 500 29000 37400000 14500000 51900000

77 T Hasibuan 1500 23000 400 29000 34500000 11600000 46100000

Min 1400 22000 200 28000 32200000 5800000 44600000

Max 2000 24000 500 30000 48000000 15000000 58000000


(15)

Lampiran 4

Hasil Rekapitulasi Data Biaya Produksi Responden Dari bertani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison

No Nama Bibit Ikan Pakan

Ternak

Transportasi Upah Tenaga

Kerja

Penyusutan Biaya Produksi

1 T.Sitio 6000000 15900000 200000 6000000 500000 28600000

2 Indra Saragih 4000000 19875000 300000 0 200000 24375000

3 Robuena Purba 5000000 18550000 300000 7200000 300000 31350000

4 Sudi Purba 5500000 26500000 250000 0 300000 32550000

5 Mancen Purba 5000000 23850000 300000 0 100000 29250000

6 Marhasian Sinaga 6000000 22525000 250000 7200000 300000 36275000

7 Arwan Simarmata 5500000 18550000 200000 0 300000 24550000

8 Feriamando Sinaga

5000000 19875000 300000 8400000 300000 33875000 9 Nai Parulian

Purba

5500000 21200000 300000 0 200000 27200000

10 Martua Sinaga 5000000 15900000 250000 0 300000 21450000

11 Hotman Purba 4500000 17225000 300000 0 300000 22325000

12 John Harapan Purba

4000000 19875000 250000 0 300000 24425000

13 Damen Purba 5000000 22525000 200000 0 300000 28025000

14 Pak Inggrit 4000000 18550000 300000 0 300000 23150000

15 Nai Duma Purba 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

16 Adven Saragih 4000000 26500000 200000 6600000 500000 37800000

17 Ardi Purba 5000000 21200000 300000 0 300000 26800000

18 Dio Purba 4000000 26500000 200000 0 500000 31200000

19 Johsoa Purba 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

20 Sahat Sinaga 4500000 21200000 200000 0 300000 26200000

21 John Edi Purba 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

22 Marida Boru Saragih

5500000 21200000 300000 0 300000 27300000

23 Pino Purba 5000000 19875000 250000 0 500000 25625000

24 Erwin Purba 6000000 21200000 300000 0 300000 27800000

25 I Turnip 4000000 21200000 200000 0 300000 25700000

26 Mak Nora 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

27 Pak Josua Hutahaean

4000000 23850000 300000 0 300000 28450000

28 Pak Winggo Purba


(16)

30 Barmen Saragih 5000000 22525000 300000 0 500000 28325000

31 Agus Naibaho 4000000 23850000 300000 0 500000 28650000

32 Kaspar Purba Manorsar

5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

33 Beli Sinaga 4000000 22525000 300000 0 300000 27125000

34 Manto Sinaga 4000000 23850000 300000 0 500000 28650000

35 Pak Rego Haloho 5000000 22525000 250000 0 300000 28075000

36 Togar Saragih 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

37 Agape 4500000 22525000 300000 0 400000 27725000

38 Nai Marata 5500000 21200000 300000 0 300000 27300000

39 Sudi Sinaga 5000000 19875000 250000 0 300000 25425000

40 Pak Naldo Sembayak

6000000 21200000 300000 0 200000 27700000

41 Ebet Sihotang 5500000 23850000 300000 0 300000 29950000

42 Tulpet Hutahaean 4500000 26500000 250000 0 300000 31550000

43 Pak Fitri Sitanggang

5000000 18550000 300000 0 100000 23950000

44 Pak Tondo Manihuruk

4500000 21200000 300000 0 300000 26300000

45 Masda Girsang 5000000 18550000 200000 0 300000 24050000

46 Pak Panda Purba 4500000 22525000 300000 0 300000 27625000

47 Ama Jimmy Haloho

5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

48 Jetro Saragih 4000000 26500000 200000 0 300000 31000000

49 Mak Dos Purba 4000000 19875000 300000 7800000 300000 32275000 50 Pak Josua

Simanjuntak

5500000 23850000 200000 0 300000 29850000

51 Juli Sitepu 5000000 23850000 300000 0 100000 29250000

52 Pak Jojo Purba 4500000 19875000 300000 0 300000 24975000

53 Mak Siska Saragih

5500000 18550000 200000 0 100000 24350000

54 Naman Simarmata

5500000 23850000 300000 0 300000 29950000

55 Mak Risky Purba 5000000 23850000 250000 0 300000 29400000

56 Mak Ester Purba 4000000 26500000 300000 0 300000 31100000

57 Marihot Damanik 5000000 22525000 300000 0 200000 28025000

58 Bombom Haloho 4500000 26500000 250000 0 300000 31550000

59 Haposan Haloho 5000000 22525000 300000 0 400000 28225000

60 Nai Elsa 6000000 23850000 300000 0 300000 30450000

61 Belki Sitio 4500000 23850000 300000 0 300000 28950000

62 Pek Kristin Purba 6000000 19875000 300000 0 100000 26275000 63 Sudung Siallagan 5000000 19875000 250000 8400000 500000 34025000


(17)

64 Nai Helda Simarmata

4000000 22525000 300000 0 500000 27325000

65 Joner Manik 4000000 21200000 250000 0 300000 25750000

66 Harko Sinurat 4500000 23850000 300000 0 500000 29150000

67 Jabolas Purba 5000000 26500000 300000 0 300000 32100000

68 Riko Saragih 5500000 19875000 250000 0 400000 26025000

69 Rikson Saragih 4000000 26500000 300000 0 300000 31100000

70 Mak Ose Saragih 5000000 23850000 200000 0 500000 29550000

71 Pak Tasya Ginting

4500000 26500000 300000 0 200000 31500000

72 Paimaham Haloho 5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

73 Jonra Purba 4000000 22525000 250000 0 300000 27075000

74 Mak Imanuel Saragih

5500000 23850000 200000 0 400000 29950000

75 Pak Lewin Manihuruk

5000000 23850000 300000 0 300000 29450000

76 Tua Saragih 6000000 23850000 250000 0 400000 30500000

77 T Hasibuan 4500000 19875000 200000 0 300000 24875000

Rata-Rata 4863636.364 22335714.29 271428.5714 - 315584.4156 28456493.51

Min 4000000 15900000 200000 0 100000 21450000


(18)

Lampiran 5

Hasil Olah Data Responden Petani Kerama Ikan Kecamatan Haranggaol Horison

No Nama X1(000) X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

1 T.Sitio 4500 3426000 14 12 3 7 4 7

2 Indra Saragih 4100 3969000 13 15 2 7 4 6

3 Robuena Purba 5000 4534000 13 15 3 7 3 6

4 Sudi Purba 4500 4326000 13 15 5 7 2 6

5 Mancen Purba 4600 4036000 14 10 3 6 2 8

6 Marhasian Sinaga 4200 4111000 13 10 3 6 3 6

7 Arwan Simarmata 4700 4548000 13 15 5 7 3 6

8 Feriamando Sinaga 5500 4931000 13 10 3 8 3 6

9 Nai Parulian Purba 4000 3992000 14 12 3 6 2 6

10 Martua Sinaga 5200 4906000 13 10 5 7 3 7

11 Hotman Purba 4200 3488000 13 10 3 6 3 6

12 John Harapan Purba 4000 3965000 14 10 5 6 2 6

13 Damen Purba 4200 4036000 14 12 3 8 2 6

14 Pak Inggrit 3900 3896000 13 10 3 7 3 6

15 Nai Duma Purba 3500 2836000 13 12 2 7 3 6

16 Adven Saragih 5000 4821000 14 15 3 7 2 8

17 Ardi Purba 4200 4076000 13 15 4 7 4 6

18 Dio Purba 5000 4656000 13 13 5 7 2 6

19 Johsoa Purba 4950 4948000 13 12 4 8 4 6

20 Sahat Sinaga 3900 3896000 13 15 3 7 4 7

21 John Edi Purba 4200 4042000 14 12 3 6 2 6

22 Marida Boru Saragih 4500 4031000 13 12 2 7 3 7

23 Pino Purba 5300 4856000 14 13 4 7 2 8

24 Erwin Purba 4800 4580000 13 15 2 8 5 5

25 I Turnip 4100 4028000 13 13 3 7 3 5

26 Mak Nora 4800 4488000 13 15 2 5 4 6

27 Pak Josua Hutahaean 4300 4186000 13 15 3 8 2 6

28 Pak Winggo Purba 6000 5995000 13 12 3 6 3 8

29 Mak Peter Sihotang 4700 4636000 14 12 5 7 2 6

30 Barmen Saragih 5000 4844000 14 15 3 7 3 8

31 Agus Naibaho 4200 3963000 13 15 5 7 2 7

32 Kaspar Purba Manorsar 6000 5968000 13 12 3 7 3 5

33 Beli Sinaga 4000 3911000 13 11 5 7 3 7

34 Manto Sinaga 4300 3949000 14 10 4 8 4 7

35 Pak Rego Haloho 4200 4078000 13 11 5 6 4 6


(19)

37 Agape 4300 4206000 14 12 5 7 4 5

38 Nai Marata 6000 5668000 14 12 5 7 4 6

39 Sudi Sinaga 5000 4470000 14 15 3 6 2 7

40 Pak Naldo Sembayak 5500 5025000 13 15 5 7 3 6

41 Ebet Sihotang 4100 2968000 13 12 3 6 3 6

42 Tulpet Hutahaean 4200 3936000 13 12 3 7 4 6

43 Pak Fitri Sitanggang 3000 2958000 13 15 2 7 2 6

44 Pak Tondo Manihuruk 4500 3013000 14 10 3 6 2 6

45 Masda Girsang 4100 4036000 13 12 3 7 3 5

46 Pak Panda Purba 4000 3996000 14 15 2 7 2 7

47 Ama Jimmy Haloho 4300 4281000 14 10 3 7 4 6

48 Jetro Saragih 4500 4336000 13 13 3 7 3 6

49 Mak Dos Purba 5500 5021000 13 15 3 6 5 7

50 Pak Josua Simanjuntak 4400 4331000 14 10 3 7 4 6

51 Juli Sitepu 5700 4547000 12 13 5 6 4 6

52 Pak Jojo Purba 4900 4811000 13 15 3 7 5 8

53 Mak Siska Saragih 3400 2936000 13 12 2 7 3 6

54 Naman Simarmata 4300 3760000 13 12 3 7 3 6

55 Mak Risky Purba 4400 2976000 13 12 2 7 3 6

56 Mak Ester Purba 5100 2903000 14 10 3 7 2 8

57 Marihot Damanik 4400 2936000 13 12 3 7 3 6

58 Bombom Haloho 4700 4521000 13 15 5 7 5 8

59 Haposan Haloho 5500 5134000 14 15 4 7 5 6

60 Nai Elsa 4300 4181000 13 10 3 7 2 6

61 Belki Sitio 4800 4206000 13 10 3 7 2 6

62 Pek Kristin Purba 4500 4411000 11 12 5 7 3 6

63 Sudung Siallagan 5100 5058000 14 13 3 8 4 6

64 Nai Helda Simarmata 4500 4042000 14 10 5 7 5 6

65 Joner Manik 4800 4336000 13 12 3 6 3 8

66 Harko Sinurat 4100 3258000 14 10 3 7 2 6

67 Jabolas Purba 4300 3036000 13 12 3 7 3 6

68 Riko Saragih 4600 3313000 13 11 2 7 2 6

69 Rikson Saragih 6000 5201000 14 15 3 8 3 6

70 Mak Ose Saragih 4800 4696000 13 15 2 7 3 5

71 Pak Tasya Ginting 4100 4056000 13 10 5 7 3 6

72 Paimaham Haloho 4200 4108000 13 10 3 7 2 6

73 Jonra Purba 5100 3068000 13 12 4 6 3 6

74 Mak Imanuel Saragih 4500 4351000 13 15 3 7 2 6


(20)

Lampiran 6

Tabel Skor Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison

No Nama X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Jumlah Y

1 T.Sitio 2 1 3 2 2 2 2 2 16 2

2 Indra Saragih 2 2 2 3 1 2 2 2 16 2

3 Robuena Purba 3 2 2 3 2 2 2 2 18 3

4 Sudi Purba 2 2 2 3 3 2 1 2 17 2

5 Mancen Purba 2 2 3 1 2 2 1 3 16 2

6 Marhasian Sinaga 2 2 2 1 2 2 2 2 15 2

7 Arwan Simarmata 3 2 2 3 3 2 2 2 19 3

8 Feriamando Sinaga 3 2 2 1 2 3 2 2 17 2

9 Nai Parulian Purba 2 2 3 2 2 2 1 2 16 2

10 Martua Sinaga 3 2 2 1 3 2 2 2 17 2

11 Hotman Purba 2 1 2 1 2 2 2 2 14 1

12 John Harapan Purba 2 2 3 1 3 2 1 2 16 2

13 Damen Purba 2 2 3 2 2 3 1 2 17 2

14 Pak Inggrit 1 2 2 1 2 2 2 2 14 1

15 Nai Duma Purba 1 1 2 2 1 2 2 2 13 1

16 Adven Saragih 3 2 3 3 2 2 1 3 19 3

17 Ardi Purba 2 2 2 3 2 2 2 2 17 2

18 Dio Purba 3 2 2 2 3 2 1 2 17 2

19 Johsoa Purba 2 3 2 2 2 3 2 2 18 3

20 Sahat Sinaga 1 2 2 3 2 2 2 2 16 2

21 John Edi Purba 2 2 3 2 2 2 1 2 16 2

22 Marida Boru Saragih 2 2 2 2 1 2 2 2 15 2

23 Pino Purba 3 2 3 2 2 2 1 3 18 3

24 Erwin Purba 2 2 2 3 1 3 3 1 17 2

25 I Turnip 2 2 2 2 2 2 2 1 15 2

26 Mak Nora 2 2 2 3 1 1 2 2 15 2

27 Pak Josua Hutahaean 2 2 2 3 2 3 1 2 17 2

28 Pak Winggo Purba 3 3 2 2 2 2 2 3 19 3

29 Mak Peter Sihotang 2 2 3 2 3 2 1 2 17 2

30 Barmen Saragih 3 2 3 3 2 2 2 3 20 3

31 Agus Naibaho 2 2 2 3 3 2 1 2 17 2

32 Kaspar Purba Manorsar 3 3 2 2 2 2 2 1 17 2

33 Beli Sinaga 2 2 2 1 3 2 2 2 16 2

34 Manto Sinaga 2 2 3 1 2 3 2 2 17 2

35 Pak Rego Haloho 2 2 2 1 3 2 2 2 16 2


(21)

37 Agape 2 2 3 2 3 2 2 1 17 2

38 Nai Marata 3 3 3 2 3 2 2 2 20 3

39 Sudi Sinaga 3 2 3 3 2 2 1 2 18 3

40 Pak Naldo Sembayak 3 3 2 3 3 2 2 2 20 3

41 Ebet Sihotang 2 1 2 2 2 2 2 2 15 2

42 Tulpet Hutahaean 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2

43 Pak Fitri Sitanggang 1 1 2 3 1 2 1 2 13 1

44 Pak Tondo Manihuruk 2 1 3 1 2 2 1 2 14 1

45 Masda Girsang 2 2 2 2 2 2 2 1 15 2

46 Pak Panda Purba 2 2 3 3 1 2 1 2 16 2

47 Ama Jimmy Haloho 2 2 3 1 2 2 2 2 16 2

48 Jetro Saragih 2 2 2 2 2 2 2 2 16 2

49 Mak Dos Purba 3 3 2 3 2 2 3 2 20 3

50 Pak Josua Simanjuntak 2 2 3 1 2 2 2 2 16 2

51 Juli Sitepu 3 2 2 2 3 2 2 2 18 3

52 Pak Jojo Purba 2 2 2 3 2 2 3 3 19 3

53 Mak Siska Saragih 1 1 2 2 1 2 2 2 13 1

54 Naman Simarmata 2 1 2 2 2 2 2 2 15 2

55 Mak Risky Purba 2 1 2 2 1 2 2 2 14 1

56 Mak Ester Purba 3 1 3 1 2 2 1 3 16 2

57 Marihot Damanik 2 1 2 2 2 2 2 2 15 2

58 Bombom Haloho 2 2 2 3 3 2 3 3 20 3

59 Haposan Haloho 3 3 3 3 2 2 3 2 21 3

60 Nai Elsa 2 2 2 1 2 2 1 2 14 1

61 Belki Sitio 2 2 2 1 2 2 1 2 14 1

62 Pek Kristin Purba 2 2 1 2 3 2 2 2 16 2

63 Sudung Siallagan 3 3 3 2 2 3 2 2 20 3

64 Nai Helda Simarmata 2 2 2 1 3 2 3 2 17 2

65 Joner Manik 2 2 2 2 2 2 2 3 17 2

66 Harko Sinurat 2 1 2 1 2 2 1 2 13 1

67 Jabolas Purba 2 1 2 2 2 2 2 2 15 2

68 Riko Saragih 2 1 2 1 1 2 1 2 12 1

69 Rikson Saragih 3 3 2 3 2 3 2 2 20 3

70 Mak Ose Saragih 2 2 2 3 1 2 2 1 15 2

71 Pak Tasya Ginting 2 2 2 1 3 2 2 2 16 2

72 Paimaham Haloho 2 2 2 1 2 2 1 2 14 1

73 Jonra Purba 3 1 2 2 2 2 2 2 16 2

74 Mak Imanuel Saragih 2 2 2 3 2 2 1 2 16 2


(22)

Lampiran 7

Hasil Olahan Data Berdasarkan Umur Responden Petani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison

Persentase Umur Jumlah Responden Persentase

34 s/d 42 Tahun 21 27.27272727

43 s/d 50 Tahun 38 49.35064935

51 s/d 59 Tahun 16 20.77922078

>60 Tahun 2 2.597402597

Total 77 100

Lampiran 8

Hasil Olahan Data Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Responden Petani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison

Kepemilikan Keramba Jumlah Responden Persentase

4 9 11.68831169

6 18 23.37662338

8 23 29.87012987

10 18 23.37662338

12 5 6.493506494

14 4 5.194805195


(23)

Lampiran 9

Hasil Olahan Data Berdasarkan Pengalaman Bertani Responden Petani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison

Pengalaman Bertani Jumlah Responden Persentase

8 S/D 9 Tahun 10 12.99

10 S/D 11 Tahun 18 23.38

12 S/ D 13 Tahun 21 27.27

14 S/D 15 Tahun 19 24.68

Diatas 15 Tahun 9 11.68

Total 77 100

Lampiran 10

Hasil Olahan Data Tingkat Pendidikan Responden Petani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison

Pendidikan Jumlah Persentase

SD 13 16.88311688

SMP 29 37.66233766

SMA 32 41.55844156

S1 3 3.896103896


(24)

Lampiran 11

Hasil Olahan data jumlah tanggungan responden petani keramba ikan kecamatan Haranggaol Horison

Tanggungan Jumlah Presentase

1 Orang 2 2.597402597

2 Orang 12 15.58441558

3 Orang 25 32.46753247

4 Orang 21 27.27272727

5 Orang 11 14.28571429

> 5 Orang 6 7.792207792


(25)

Lampiran 12

Hasil Olahan Data 77 Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison, Melalui SPSS 24.0


(26)

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Anjani, HariyaniDwi. 2014. Analisis Pendapatandan Tingkat Kesejahteraan RumahTangga Petani Jambu Dalhari di Kabupaten Sleman. UGM. Yogyakarta

Arsyad, Lincolin, 2010. Ekonomi PembangunanEdisi 5. UPP STIM YKPN, Yogyakarta

BadanPusatStatistik. 2014. Statistik Daerah Simalungun 2014.BPS Kabupaten Simalungun

Badan Pusat Statistik. 2016. Kecamatan Haranggaol Horison dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Simalungun

Badrudin, Rudi. 2012. Ekonomika Otonomi Daerah. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Wedatama Widya Satra. Jakarta

Daryanto, Arief. 2007. Dari Klaster Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Perikanan, Buletin Carby & Starky , Edisi Januari 2007

Dergibson Siagian, sugiarto, 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. PT Gramedia pustaka utama. Jakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, Edisi 5. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Gujarati, Damodar N, 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika. Erlangga. Jakarta

Hair, J.F., et al. 2010. Multivariate Data Analysis. 7th Edition . Pearson Education, New Jersey

Hakim, Abdul. 2002. Ekonomi Pembangunan. Ekonesia Kampus Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta

Hamid, Abdul. 2010. Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Erlangga. Jakarta


(28)

Mohammad Trigestianto,Dkk. 2014. Analisis Tingkat Kesejahteraan Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Purbalingga. Universitas Soedirman. Purwokerto Banyumas

Negara, Budi Perwira. 2015. Tingkat Pendapatan Dan Kesejahteraan Keluarga Petani Ikan Keramba Apung Di Kelurahan Siguhung Kecamatan Lubuk Busung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat. Tesis Perpustakaan Universitas Indonesia. Jakarta

Nikijuluw V.P.H., 1992. Tinjauan Ekonomi Budidaya Ikan Keramba Jaring Apung. Jakarta

Niswonger, 2006. Prinsip Prinsip Akuntansi. Edisi Kesembilan Belas. Diterjemahkan Oleh Alfonsus Sirait, Helda Gunawan. Erlangga, Jakarta Poerwadarminta. W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Jakarta

Rohmah, Wasilatur, Analisis Pendapatandan Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Tebu Tanam Dan Keprasan Di Kabupaten Bantul.

Rusmiyati, Sri. 2012. Pintar Budidaya Udang Windu. Baru Press. Jogja

Sudarmanto, Gunawan. 2013. Statistika Terapan Berbasis Komputer. Mitra Wacana Media. Jakarta

Sugiyono,2009. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian.Alfabeta.Bandung Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta,

Bandung

Todaro, P. Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga Edisi Kedua.Erlangga.Jakarta


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Penelitian “Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun” ini menggunakan metode kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Serta penelitian bersifat statistik deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan secara sistematik, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun. Tahapan penelitian ini dilakukan selama 4 bulan.Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi di lokasi penelitian dan mengadakan wawancara langsung dengan turut pengambilan data responden. Wawancara ini berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disusun sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, data sekunder dalam penelitian ini berfungsi sebagai data pendukung.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Sugiyono (2011:90).Dalam


(30)

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiyono 2010:118).Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah petani keramba ikan yang memiliki keramba maksimal 14 keramba jaring apung.

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penarikan sample maka jumlahnya harus representatif untuk nantinya hasil bisa digeneralisasi. Untuk memenuhi persyaratan tersebut diambil menggunakan rumus Slovin, yaitu:

�= �

1 +��2 Keterangan :

n = Besar sampel

N = Jumlah keluarga petani keramba di Kecamatan Haranggaol Horison e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir (tolerance degree of error sampling) yaitu 10% Dengan menggunakan rumus Slovin, maka :

�= �

1 +��2

�= 335

1 + 335(0,1)2

�= 335

1 + 335 (0,01)


(31)

Dari perhitungan tersebut didapat 77,01 orang. Dengan demikian sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 77 responden.

Penentuaan jumlah sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel secara teknik sample random sampling, yaitu suatu tipe sampling probabilitas. Teknik inibanyak dianjurkan penggunaannya dalam proses penelitian. Pada teknik acak ini, secara teoritis semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini merupakan teknik yang paling objektif, dibandingkan dengan teknik-teknik sampling yang lain

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakanliteratur-literatur yang mendukung penelitian ini dan melakukan studi lapangan dengan pengumpulan data primer secara aktif, diantaranya adalah : 1. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan dilakukanoleh penulis di tempat penelitian dengan mencatat apa yang terjadi dan melakukan aktivitas dokumentasi seperti foto-foto aktivitas petani keramba ikan seperti gambaran kehidupan, tempat tinggal, lingkungan sosial-ekonomi petani keramba ikan dan aktivitas di pasar.

2. Kuisioner

Kuisioner merupakan pertanyaan berstruktur yang di isi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang diberikan (Sulistyo-Basuki, 2006:110).


(32)

Menurut Sugiyono (2011), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Beberapa data yang diperoleh penulis dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara (BPS Sumut) dan data dari Kecamatan Haranggaol Horison. 3.5 Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya (sugiyono,2010).Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Jika, rxy > r tabel maka dinyatakan valid Jika, rxy < r tabel maka dinyatakan tidak valid 3.5.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Atau dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama.


(33)

Cronbach’s Alpha merupakan sebuah ukuran keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu (Hair et al., 2010: 92). Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha minimum adalah 0,70. Nilai tingkat keandalan Cronbach’s Alpha dapat ditunjukan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Tingkat Keandalan Cronbach’s Alpha

Nilai Cronbach’s Alpha Tingkat Keandalan

0.0 - 0.20 Kurang Andal

>0.20 – 0.40 Agak Andal

>0.40 – 0.60 Cukup Andal

>0.60 – 0.80 Andal

>0.80 – 1.00 Sangat Andal

Sumber: Hair et al (2010:125)

3.5.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen dan tidak orthogonal atau nilai korelasi antarsesama variabel independen sama dengan nol. Dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan Variante Inflation Factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada variabel independennya ( Imam Ghozali, 2001 ).

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastistas. Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk melihat apakah dalam model variansi dalam residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variansi


(34)

Homokedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan yaitu :

Jika nilai signifikan > 0,05, maka tidak bergejala Heteroskedastisitas Jika nilai signifikan < 0,05, maka bergejala Heteroskedastisitas. 3.5.5 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka Ho ditolak, yang berarti bergejala autokorelasi

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka Ho diterima, yang berarti tidak bergejala autokorelasi

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dL) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan autikorelasi.

3.5.6 Regresi Linier Berganda

Metode analisis ini untuk melihat hubungan linier antara variable independen(pendapatan, pengeluaran, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan sarana transportasi) dengan Variabel dependen(Kesesejahteraan)


(35)

menggunakan data primer yang secara langsung diperoleh dari petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison Kabupaten Simalungun.

Adapun rumus pengolahan datanya sebagai berikut :

Y =

α

+

β

1

x

1

+

β

2

x

2

+

β

3

x

3

+

β

4

x

4

+

β

5

x

5

+

β

6

x

6

+

β

7

x

7

+

β

8

x

8

+ e

Keterangan : α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi variabel pendapatan

β2 = Koefisien regresi variabel pengeluaran

β3 = Koefisien regresi variabel kesehatan

β4 = Koefisien regresi variabel Fasilitas Tempat Tinggal

β5 = Koefisien regresi variabel Kesehatan Anggota Keluarga

β6 = Koefisien regresi variabel Pelayanan Kesehatan

β7 = Koefisien regresi variabel Pelayanan Pendidikan

β8 = Koefisien regresi variabel Sarana Transportasi X1 = Pendapatan

X2 = Pengeluaran Rumah Tangga Untuk Konsumsi X3 = Keadaan Tempat Tinggal

X4 = Fasilitas Tempat Tinggal X5 = Kesehatan Anggota Keluarga X6 = Pelayanan Kesehatan

X7 = Pelayanan Pendidikan X8 = Sarana Pendidikan Y = Kesejahteraan Petani e = Error term

Hipotesis dalam penelitian ini di uji secara simultan dan parsial menggunakan aplikasi sofware pengolahan data statistical package and service solutions (SPSS).

1. Uji F

Uji f merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan dengan tujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh


(36)

Hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya pengaruh, sedangkan hipotesis alternative (Ha) adalah hipotesis yang menunjukkan adanya pengaruh.

Adapun kriteria pengambilan keputusan : H0 ditolak jika sig. F < 0,05

H0 diterima jika sig.F > 0,05 2. Uji T

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).

Hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis yang menunjukkan tidak adanya pengaruh, sedangkan hipotesis alternative (Ha) menunjukkan adanya pengaruh. Kriteria pengambilan keputusan :

H0 ditolak jika sig. T< 0,05 H0 diterima jika sig. T> 0,05 3. Koefisisen Determinasi (�2)

Koefisien determinasi menunjukkan proporsi variabel terikat (Y) yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebas (X) yang dapat dilihat dari perolehan nilai koefisien determinasi (adjusted R-square). Nilai koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabelindependen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.


(37)

Nilai R2 yang mendekati satu, bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2005).

3.5.7 Statistik Deskriptif

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran (Dergibson, 2002). Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara la kecenderungan suatu gugus data. Indikator keluarga sejahtera yang dapat digunakan berdasarkan Badan Pusat Statistik adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Indikator Keluarga Sejahtera Berdasarkan Badan Pusat Statistik

No. Indikator Kesejahteraan Kriteria Skor

1. Tingkat pendapatan Rendah (< Rp 5.000.000) Sedang (Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000)

Tinggi (> Rp 10.000.000)

1 2

3 2. Konsumsi atau pengeluaran

rumah tangga

Rendah (< Rp 1.000.000) Sedang (Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000)

1 2


(38)

3. Keadaan Tempat Tinggal Non Permanen (1 – 5) Semi Permanen (6 – 10) Permanen (11 – 15)

1 2 3 4. Fasilitas Tempat Tinggal Kurang (12 – 22)

Cukup (23 – 33) Lengkap (34 – 44)

1 2 3

5. Kesehatan Anggota Keluarga Kurang (> 50%) Cukup (25% - 50%) Bagus (< 25%)

1 2 3 6. Kemudahan Mendapatkan

Pelayanan Kesehatan

Sulit (6 – 10) Cukup (11 – 15) Mudah (16 – 20)

1 2 3

7. Kemudahan Memasukkan

Anak Kejenjang Pendidikan

Sulit (3 – 4) Cukup (5 – 6) Mudah (7 – 9)

1 2 3

8. Kemudahan Mendapatkan

Fasilitas Transportasi

Sulit (3 – 4) Cukup (5 – 6) Mudah (7 – 9)

1 2 3 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara

Kriteria untuk masing-masing klasifikasi sebagai berikut: Tingkat Kesejahteraan Tinggi : Nilai Skor 20 – 24

Tingkat Kesejahteraan Sedang : Nilai Skor 14 – 19 Tingkat Kesejahteraan Rendah : Nilai Skor 8 – 13 3.6 Defenisi Operasional

Pada bagian ini akan diuraikan penafsiran mengenai variabel yang dipilih oleh peneliti sekaligus dengan definisi operasional dan cara pengukurannya. 3.6.1 Variabel Independen

1. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan seberapa besar pengeluaran yang akan dikeluarkan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan untuk investasi atau tabungan dimasa depan. Tingkat


(39)

pendapat yang rendah, sedang dan tinggi sangat memenentukan seberapa besar kebutuhan hidup mereka sehari-hari dapat terpenuhi yang merupakan ukuran yang mementukan tinggat kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison.

2. Pengeluaran

Pengeluaran merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh satu rumah tangga konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun pengeluaran ini meliputi : biaya konsumsi, biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya transportasi dan biaya lainnya yang digunakan oleh rumah tangga konsumsi. 3. Keadaan Tempat Tinggal

Keadaan tempat tinggal atau rumah petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison bervariasi.Melalui keadan tempat tinggal petani tersebut kita dapat melihat seberapa besar tingkat kenyamanan mereka tinggal di tempat tersebut.Hal ini berpengaruh terhadap kepuasaan dan merupakan kebutuhan utama untuk menjalani hidup sehari-hari.Keadaan tempat tinggal dapat dilihat dari status kepemilikan rumah yang ditempati, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, dan keadaan ruangan pada tempat tinggal tersebut.

4. Fasilitas Tempat Tinggal

Petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison pada umumnya membutuhkan fasilitas penunjang kegiatan, fasilitas untuk mempermudah akses informasi dan banyak fasilitas lainnya untuk mempermudah dan meningkatkan rasa nyaman petani tinggal di tempat tinggalnya. Fasilitas tempat tinggal dapat


(40)

diperoleh dan digunakan, sumber air bersih, kamar mandi dan segala fasilitas penunjang untuk mempermudah dan meningkatkan kepuasan petani.

5. Kesehatan Anggota Keluarga

Kesehatan merupakan salah salu faktor paling utama yang dibutuhkan oleh manusia untuk bisa melakukan aktivitas dan bekerja untukn memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari. Untuk menjaga kesehatan anggota keluarga tentunya harus dilakukan pola hidup yang sehat seperti kebiasaan hidup bersih, makanan, bergizi, lingkungan bersih, air bersih, serta obat untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh anggota keluarga petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison.

6. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan yang didapatkan petani keramba ikan dibidang kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu yang terpenting dalam kehidupan masyarakat petani, maka pelayanan kesehatan yang berkualitas sudah sewajarnya didapatkan petani keramba untuk dapat bekerja dan berproduksi dengan maksimal.

7. Pelayanan Pendidikan

Para petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison, juga memiliki kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Analoginya, sebuah pengharapan yang tinggi pasti terlintas di dalam pemikiran mereka untuk menjadika anak-anaknya lebih baik dari mereka terkait dengan tingkat pendidikannya. Beberapa penelitian telah dilakukan bahwa yang menjadi motivasi terbesar bagi orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka sampai


(41)

ke jenjang sarjana adalah diri mereka sendiri. Artinya, setelah bercermin dengan diri mereka sendiri, maka ada motivasi tersendiri yang membuat mereka ingin meningkatkan kesejahteraan kehidupan anak-anaknya melalui jenjang pendidikan yang tinggi, minimal bisa menjadi seorang pemimpin di desa mereka. Dengan demikian, pemikiran para petani tersebut terkait dengan tingkat pendidikan juga sudah semakin maju.

8. Sarana Transportasi

Sarana taransportasi merupakan salah satu faktor penunjang kelancarang kegiatan ekonomi.Sarana transportasi di Kecamatan Haranggaol Horison bervariasi, seperti angkutan daerah, bus, mobil milik pribadi, dan sepeda motor.Selain itu sarana transportasi juga menentukan berapa lama waktu yang ditempuh untuk sampai ketempat mereka bekerja. Tentunya efisensi waktu dan kemudahan menuju tempat petani keramba ikan bekerja menentukan seberapa efektif pekerjaan yang dilakukan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison sehari-hari.

3.6.2Variabel Dependen

Tingkat Kesejahteraan Petani Keramba ikan

Tingkat kesejahteraan para petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison, merupakan tolak ukur yang menjadi ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian ini.Petani keramba ikan yang merupakan bagian dari asset negara yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk melestarikan komoditas Indonesia yang di pandang dunia, yaitu keramba ikan.Mereka adalah orang-orang


(42)

galanya.Tingkat kesejahteraan petani keramba ikan ini sangat perlu di perhatikan, dan sejauh mana mereka mampu memperoleh penghidupan yang layak dari pekerjaannya sebagai seorang petani keramba ikan.Dalam penelitian ini, kesejahteraan para petani keramba ikan di harapkan memiliki tingkat yang sangat baik dan bisa lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah.Dalam penelitian ini, yang menjadi ukuran untuk menilai pengaruh ketiga variabel independen terhadap variabel dependen yang merupakan kesejahteraan para petani keramba ikan adalah tergantung pada jawaban mereka atas beberapa butir pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terkait variabel tingkat kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison.Dengan demikian, mereka para petani keramba ikan tersebut berhak memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.


(43)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah kecamatan Haranggaol Horison

Kecamatan Haranggaol Horisan adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Simalungun, yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Purba.Pada tahun 2006 Haranggaol Horison sah menjadi sebuah kecamatan yang berada dipesisir Danau Toba.Dulunya daerah Haranggaol merupakan sebuah Desa yang disebut desa Tiga Langgiung yang artinya pasar dipinggir danau karena dulunya daerah ini adalah tempat perdagangan hasil bumi yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di pelosok-pelosok pesisir danau toba.Dan perdagangan ini di lakukan di sepanjang pesisir Danau Toba.

Pada tahun 1960 nama Langgiung diubah menjadi Haranggaol yang artinya ladangnya pisang atau sarang pisang karena pada tahun 1960 masyarakat Haranggaol mayoritas menanam pisang sebagai mata pencaharian mereka, dan pada saat itu pisang di daerah ini sangat terkenal di Simalungun dengan kata lain daerah Haranggaol pada saat itu terkenal sebagai penghasil pisang di Simalungun, oleh karena itu lah daerah ini ini disebut Haranggaol dan Horison artinya daerah yang berada di pesisir Danau Toba.

4.1.2 Kondisi Geografis Kecamatan Haranggaol

Kecamatan Haranggaol Horison berada di pinggiran Danau Toba dan dikelilingi gunung dan bukit.Kecamatan Haranggaol terletak diantara 2˚4946


(44)

-di atas permukaan laut.Rata-rata suhunya adalah 26-28˚C.Keadaan iklim di Haranggaol beriklim dingin.

Gambar 4.1

Peta Kecamatan Haranggaol

Luas wilayah Kecamatan Haranggaol secara keseluruhan sebesar 34.5 Km2 atau 1,27% dari luas wilayah Kabupaten Simalungun. Kecamatan Haranggaol terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 751 s/d 1.400 meter diatas permukaan laut.Kecamatan Haranggaol berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kecamatan Purba

Sebelah Timur : Kabupaten Toba Samosir Sebelah Selatan : Kecamatan Silimakuta


(45)

Secara Administratif Kecamatan Haranggaol terdiri dari empat nagori dan satu kelurahan dimana terdapat 26 dusun didalamnya.Jarak dari Kantor Kecamatan Haranggaol ke Kantor Bupati Simalungun sebesar 30Km.

4.1.3 Kondisi Demografis Kecamatan Haranggaol

Berdasarkan angka proyeksi penduduk pertengahan tahun, penduduk Kecamatan Haranggaol pada tahun 2014 adalah sebanyak 5.058 jiwa, terdiri dari 2.547 jiwa penduduk laki-laki dan 2.511 jiwa penduduk perempuan.

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk menurut Nagori/Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan Haranggaol Horison Tahun 2015

Nagori/ Kelurahan Laki-laki Perempuan Jumlah

Sihalpe 256 281 537

Purba Horison 280 304 584

Purba Pasir 216 215 431

Haranggaol 1610 1533 3143

Nagori Purba 191 184 375

TOTAL 2553 2517 5070

Sumber: Kecamatan Haranggaol Horison Dalam Angka 2016

Penduduk Kecamatan Haranggaol di dominasi oleh Suku Simalungun.Hal ini dilatarbelakangi karena pertama-tama menempati daerah ini adalah Suku Simalungun dapat dikatakan Suku Simalungun adalah penduduk asli Kecamatan Haranggaol Horison.Tapi pada saat ini selain suku asli banyak juga suku perantau yang menempati daerah ini, seperti Suku Batak Toba, Karo, Padang, Jawa dan


(46)

lainnya. Untuk lebih jelasnya perbandingan penduduk suku dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Persentase Suku di Kecamatan Haranggaol Tahun 2014

No Suku Persentase

1 Simalungun 70%

2 Batak Toba 20%

3 Karo 5%

4 Jawa 3%

5 Padang 2%

JUMLAH 100%

Sumber: Statistik Daerah Simalungun 2014

Dilihat dari tabel di atas suku pendatang yang paling dominan adalah suku batak Toba yaitu 20%, kemudian disusul oleh suku Karo dan Jawa dan yang terakhir ialah suku Padang. Namun suku batak Toba sebagian sudah tidak mau lagi disebut sebagai pendatang dengan alasan mereka sudah turun-temurun tinggal dan lahir di daerah Haranggaol.

4.1.4. Kondisi Ekonomi Masyarakat

Ada beberapa jenis mata pencaharian yang digeluti oleh masyarakat Kecamatan Haranggaol seperti peternak ikan, petani, pedagang, wiraswasta (pemilik hotel, penginapan) dan PNS.Sebahagian besar penduduk kecamatan ini bermatapencaharian dari sektor pertanian. Adapun jenis tanaman yang ditanam para petani adalah berupa tanaman palawija seperti : sayur- sayuran, kacang, tomat, bawang dan lain-lain. Sebagai tanaman tua masyarakat setempat menanam


(47)

kopi dan mangga.Pada sektor peternakan ikan, masyarakat memanfaatkan alam Danau Toba sebagai tempat untuk membudidayakan ikan.

Tabel 4.3

Jumlah Usaha Menurut Lapangan Usaha dan Nagori(Desa)/Kelurahan Tahun 2006 Lapangan Usaha Nagori(Desa)/Kelurahan Nagori Sihalpe Purba Harison Purba

Pasir Haranggaol

Nagori

Purba Total Pertambangan Dan

Penggalian 0 0 0 3 0 3

Industri Pengolahan 0 0 0 1 0 1

Listrik, Gas, Dan Air 0 0 0 3 0 3

Konstruksi 0 0 0 0 0 0

Perdagangan Besar Dan

Eceran 2 2 7 226 0 237

Akomodasi Dan Makan

Minum 6 10 7 65 4 92

Tranportasi,

Penggudangan Dan Komunikasi

3 5 0 5 2 15

Perantara Keuangan 0 0 0 0 0 0

Real Estate, Usaha

Persewaan 0 0 0 1 0 1

Jasa Pendidikan 2 3 1 6 2 14

Jasa Kesehatan Dan

Kegiatan Sosial 2 1 0 6 1 10

Jasa Kemasyarakatan, Sosbud, Hiburan Dan Perorangan Lainnya

0 4 5 32 1 42

Jasa Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga

0 0 0 0 0 0

Total 15 25 20 348 10 418

Sumber:Kecamatan Haranggaol Horison Dalam Angka 2016

Perlu juga diketahui para PNS tidak hanya bekerja sebagai pegawai tetapi banyak juga diantara mereka yang menjadi petani keramba ikan sebagai kerja sampingan.Oleh sebab itu keramba ikan juga memberi sumbangan yang besar


(48)

4.1.5Kondisi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan salah satu penunjang untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di suatu daerah atau wilayah.Sarana pendidikan, kesehatan dan akses jalan merupakan bagian dari penunjang kesejahteraan tersebut. Berikut data yang terdapat di kecamatan Haranggaol Horison :

Tabel 4.4

Jumlah sekolah menurut Nagori (desa) / Kelurahan tahun 2015

Nagori/Kelurahan TK SD SMP SMA/sederajat

Sihalpe 0 2 0 0

Purba Horison 0 2 0 0

Purba Pasir 0 1 0 0

Haranggaol 1 3 2 0

Nagori Purba 0 2 0 0

Total 1 10 2 0

Sumber: Kecamatan Haranggaol Horison Dalam Angka 2016

Dilihat dari tabel 4.4 diatas, pendidikan di kecamatan Haranggaol Horison masih kurang memadai. Kecematan hanya mempunya 1 Tk, 10 SD dan SMP hanya ada 2 sekolah sedangkan SMA/sederajat tidak ada sama sekali. Sehingga masyarakat kecamatan Haranggaol harus menyekolahkan anaknya ke daerah lain. Berangkat dari data diatas, diperlukan sebuah perhatian yang serius untuk pembangunan pendidikan di Kecamatan Haranggaol Horison, terutama pembangunan fasilitas SMA/Sederajat. Sehingga anak-anak petani keramba ikan tidak perlu lagi jauh pergi ke daerah/kecamatan lain untuk dapat mengakses pendidikan.


(49)

Tabel 4.5

Jumlah fasilitas kesehatan menurut Nagori (desa) / Kelurahan di kecamatan Haranggaol Horison Tahun 2015

Nagori/kelurahan Puskesmas Puskesmas Pembantu

Klinik Tenaga medis

Posyandu

Sihalpe 0 0 0 4 4

Purba Horison 0 1 0 2 5

Purba Pasir 0 0 0 1 4

Haranggaol 1 0 1 18 8

Nagori Purba 0 0 0 0 4

Total 1 1 1 25 25

Sumber:Kecamatan Haranggaol Horison Dalam Angka 2016

Dari tabel 4.5 diatas, dapat kita lihat bahwa fasilitas kesehatan di kecamatan Haranggaol Horison masih kurang memadai, hanya terdapat 1 puskesmas, 1 puskesmas pembantu, 1 klinik, 25 tenaga medis, dan 25 posyandu. Artinya tidak terdapat rumah sakit di kecamatan Haranggaol Horison. Ini menandakan rendahnya pelayanan kesehatan yang diterima masyarakat Kecamatan Haranggaol Horison. Sehingga diperlukan perhatian yang serius bagi pemerintah untuk membangun ataupun memajukan sistem pelayanan kesehatan di Kecamatan Haranggaol Horison.

Tabel 4.6

Panjang Jalan menurut Kondisi Jalan dan Permukaan Jalan Di Kecamatan Haranggaol Horisan Tahun 2015 (Km)

Kondisi Jalan Permukaan Jalan

Baik Sedang Rusak Rusak berat

Beraspal Beton Kerikil tanah


(50)

Dari tabel 4.6 diatas, dapat kita lihat bahwa panjang jalan menurut kondisi jalan dan permukaan jalan di kabupaten simalungun masih terdapat jalan yang rusak berat dan umumnya masih memiliki permukaan tanah sepanjang 14,37km, artinya akses jalan perlu diberikan perhatian khusus dimana masih perlu diperbaiki untuk dapat meningkatkan dan mempercepat laju perekonomian di Kecamatan Haranggaol Horison.

4.2 Hambatan Dalam Bertani Keramba Ikan

Dalam menjalankan usaha keramba ikan, tentunya tidak lepas dari halangan dan hambatan yang didapatkan petani keramba. Berikut hambatan-hambatan yang dialami petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison :

1. Kurangnya modal untuk menambah lubang keramba untuk memperbesar usaha keramba

2. Mahalnya harga bibit ikan yang berkualitas 3. Harga pakan ternak ikan yang tinggi 4. Harga jual ikan yang kurang stabil

5. Akses jalan beraspal keluar masuk Haranggaol Horison menuju daerah lain kurang baik.

6. Rawannya daerah keramba dari maling ikan

Dari hambatan-hambatan diatas membuat cukup banyak keramba ikan yang tidakdifungsikan atau tidak berproduksi, terutama akibat kurangnya modal usaha.Selain itu, pada awal bulan mei tahun 2016, terjadi kematian ikan yang cukup besar. Ratusan ton ikan mati secara mendadak. Menurut dinas perikanan


(51)

dan peternakan simalungun, ikan mati akibat kekurangan oksigen di perairan danau toba, yaitu di zona Bandar Saribu kecamatan Haranggaol Horison.

4.3 Wacana penutupan keramba ikan

Keramba ikan telah menjadi bagian perekonomian di kecamatan Haranggaol Horison.Penduduk di kecamatan haranggaol berjumlah 5.070 jiwa, dengan 1.366 rumah tangga, serta rata rata anggota keluarga 3,71/rumah tangga. Sedangkan petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison berjumlah 335 rumah tangga atau 24,5 persen rumah tangga penduduk bertani keramba ikan.

Adanya wacana penutupan keramba ikan di danau Toba karena dianggap merusak kelestarian danau Toba, termasuk di kecamatan Haranggaol Horison juga menjadi pembicaraan yang hangat di kalangan petani keramba ikan. Namun petani keramba yang sempat merasa khawatir tetap tenang karena petani keramba ikan dilindungi oleh Perpres 81 tahun 2014 tentang tata ruang danau Toba, yang didalamnya tidak ada aturan pelarangan namun lebih kepada penataan, pengaturan dan pengendalian. Hal serupa juga berlaku pada perpres 49 tahun 2016 tentang Badan Otoritas Pengelola Kawasan Danau Toba, tentang perkembangan daerah wisata, dan bidang usaha lainnya.

Dalam hal ini, masyarakat banyak berpendapat wacana ataupun isu tentang penutupan keramba hanya akan mengganggu sistem perekonomian di kecamatan Haranggaol, karena harga bibit ikan, pakan dan harga jual ikan menjadi kurang stabil. Sehingga perlunya sebuah konsep untuk penataan keramba dengan membuat zona keramba ikan dengan sistemyang ramah akan lingkungan danau


(52)

toba. Dan pengendalian perusahaan perusahaan partai besar yang menjadi boomerang bagi petani keramba partai kecil.

4.4 Organisasi Petani Keramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison Pengertian Organisasi adalah susunan dan aturan berbagai bagian (orang dan sebagainya) sehingga merupakan satu kesatuan yang teratur (W.J.S poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia).

Di kecamatan Haranggaol Horison dari 77 responden ada 21 responden atau 27 persen petani keramba ikan yang masuk organisasi petani keramba ikan yaitu Asosiasi Perikanan Pertanian Lingkungan Hidup dan Budaya (APPLHB) DEARMA Haranggaol Horison.Organisasi ini terdiri dari empat divisi yaitu, perikanan, pertania, lingkungan hidup dan budaya.Dalam kegiatannya, organisasi ini berperan dalam mendampingi dan menjembatani petani keramba ikan dalam menentukan Zona keramba ikan.

4.5Karakteristik Penelitian 4.5.1 Jenis ikan

Kecamatan Haranggaol Horison telah menjadi daerah yang produksi ataupun penghasil ikan terbesar di Kabupaten Simalungun bahkan Sumatera Utara serta mampu mendistribusikan ikan ke daerah lain, bahkan ada yang di ekspor ke luar negeri.Ada beberapa jenis ikan yang diproduksi di keramba jaring apung, namun umumnya yang banyak diproduksi adalah ikan Nila dan ikan Mas.Dalam satu periode produksi ikan memakan waktu 6-7 bulan, artinya dalam satu tahun keramba ikan hanya bisa berproduksi satu kali saja. Untuk lebih jelasnya dapat lihat tabel berikut :


(53)

Tabel 4.7

Daftar Jenis Ikan, Kuantitas, Harga Jual Pendapatan Dari Bertani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horizon

Jenis Ikan Kuantitas Panen (Kg) Harga Jual(Rp)

Terendah Tertinggi Rata-Rata Terendah Tertinggi Rata-Rata

Nila 1400 2000 1662,99 22000 24000 22571,43

Mas 200 500 433,12 28000 30000 29194,81

Pendapatan Terendah

Rp. 58.000.000 Pendapatan

Tertinggi

Rp. 44.600.000 Rata-Rata

Pendapatan

Rp. 50.176.623,38

Keterangan Hasil yang didapatkan petani keramba ikan dalam 1 kali panen atau 6 bulan (1 lubang keramba)

Sumber: lampiran 3

Tabel 4.8a

Daftar Biaya Produksi, Sebagai Modal Awal Pembuatan Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison

Jenis Pengeluaran Jumlah Pengeluaran(Rp) Keterangan Pembuatan keramba 10.000.000 s/d 12.000.000 Biaya pembuatan 2 lubang

keramba, hal ini disebabkan pembuatan keramba biasanya langsung sepasang atau 2 lubang keramba

Biaya lain-lain... pembelian sampan

2.000.000 s/d 3.000.000 Pembelian 1 sampan layak pakai Sumber: Data primer responden kecamatan Haranggaol Horison, September 2016

Harga pembuatan keramba ikan beragam, kebanyakan keramba yang dipakai saat ini adalah keramba yang sudah lama digunakan. Jika mengacu pada harga saat ini, maka pembuatan keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison seharga Rp.10.000.000 s/d Rp.12.000.000 yang pembuatannya langsung sepasang keramba ikan. Sedangkan harga pembelian sampan yang layak pakai yaitu sebesar Rp.2.000.000 s/d Rp. 3.000.000. dan sampan ini digunakan petani sebagai alat transportasi dan juga mengangkat pakan ternak menuju ke tempat produksi


(54)

Tabel 4.8b

Daftar Biaya Produksi Keramba Ikan Sekali Panen, Di Kecamatan Haranggaol Horison

Jenis Biaya

Biaya Produksi Usaha Keramba Ikan Keterangan Biaya

Terendah (Rp)

Biaya Tertinggi(Rp)

Biaya Rata-Rata (Rp)

A. Bibit 4.000.000 6.000.000 4.863.636,4 1 Lubang Keramba B. Pakan

Ternak

15.900.000 26.500.000 22.335.714,29 1 Lubang Keramba C. Transportasi 200.000 300.000 271.428,57 Biaya Transportasi

Dalam Sebulan

D. Penyusutan 100.000 500.000 315.584,42 Biaya

Penyusutan/Perawatan Keramba

Biaya Terendah Rp. 21.450.000 Biaya yang dikeluarkan

petani dalam 1 periode panen

Biaya Tertinggi Rp. 37.800.000 Biaya Rata-Rata Rp. 28.456.493,51 Sumber: lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8a dan 4.8b jika dikalkulasikan maka rata-rata pendapatan petani keramba ikan dalam sekali panen sebesarRp. 50.176.623,38 dan total rata-rata pengeluaran adalah sebesar Rp. 28.456.493,51. Sehingga didapatkan total keuntungan atau profit sebesar Rp. 21.720.129.87 atau sebesar Rp. 21.720.130. Sehingga jika dihitung pendapatan perbulan, maka petani keramba ikan menerima pemasukan sebesar Rp. 3.620.021,66/ bulan (satu lubang keramba ikan).

4.5.1 Karateristik Responden

Karakteristik petani responden merupakan gambaran umum mengenai petani keramba ikan yang berkaitan dengan kegiatan usahatani ataupun usaha produksi, dan juga berkaitan dengan keadaan rumah tangga petani keramba ikan dalam analisis kesejahteraan petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison. Petani Keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison dapat dilihat


(55)

A. Umur Responden

Umur merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi produktivitas seseorang dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari baik itu dalam bidang usaha atau lain sebagainya. Umumnya seseorang yang masih muda, sehat memiliki tubuh yang yang kuat dan semangat yang lebih dibandingkan dengan yang berumur tua. Biasanya petani keramba yang masih tergolong muda lebih cepat danagresif dalam mengembangkan usaha keramba ikan yang dimiliki dan lebih berani menerima resiko.Sedangkan seseorang yang relatif tua mempunyai kapasitas pengelolaan yang matang dan memiliki lebih banyak pengalaman dalam mengelola usahataninya, sehingga ia sangat berhati-hati dalam bertindak dengan hal-hal yang bersifat tradisional, disamping itu kemampuan fisiknya sudah mulai berkurang.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 77 respoden diperoleh data distribusi karakteristik berdasarkan umur sesuai dengan tabel berikut.

Tabel 4.9

Persentase Responden Berdasarkan Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Responden Presentase (%)

1 34 S/D 42 Tahun 21 27.27%

2 43 S/D 50 Tahun 38 49.35%

3 51s/D 59 Tahun 16 20.78%

4 >60 Tahun 2 2.60

Total 77 100%


(56)

Sesuai dengan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa kelompok umur 34 s/d 42 tahun berjumlah21 responden atau 27,27%, kelompok umur 43 s/d 50 tahun berjumlah 38 responden atau 49,35%, kelompok umur 51 s/d 59 tahun berjumlah 16 responden atau 20,78%, sedangkan diatas umur 60 tahun berjumlah 2 responden atau 2,60%. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison berada pada kelompok umur 43 s/d 50 tahun berjumlah 38 responden.

B. Jumlah Keramba yang dimiliki responden

Banyaknya jumlah keramba ikan yang dimiliki petani secara umum mempenagruhi kesejahteraan petani, karena semakin banyak keramba ikan yang dimiliki petani, maka semakin banyak juga usaha yang petani miliki, dan mempebesar peluang meningkatkan kesejahteraan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 77 respoden diperoleh data distribusi karakteristik berdasarkan umur sesuai dengan tabel berikut.

Tabel 4.10

Persentase Responden Berdasarkan Jumlah Kepemilikan Keramba No. Kepemilikan keramba Jumlah Responden presentase (%)

1 4 s/d 6 keramba 27 35.06%

2 8 s/d 10 keramba 41 53.25%

3 12 s/d 14 keramba 9 11.69%

Total 77 100%

Sumber: lampiran 8

Sesuai dengan tabel diatas dapat dilihat bahwa kepemilikan 4 s/d 6 keramba berjumlah 27 responden atau 35,06%, kepemilikan 8 s/d 10 keramba


(57)

berjumlah 41 responden atau 53,25%, sedangkan kepemilikan 12 s/d 14 keramba berjumlah 9 responden atau 11,69%. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison memliki keramba 8 s/d 10 lubang keramba ikan.

C. Pengalaman Bertani Responden

Pengalaman bertani keramba ikan, dapat melihat konsistensi petani dalam budidaya ikan di keramba jaring apung. Pengalam bertani membantu petani dalam mengolah usaha keramba ikannya. Dengan adanya pengalaman yang dimiliki petani, sehingga petani dapat melihat cuaca dan musim yang baik untuk menabur bibit ikan, dan waktu yang tepat untuk musim panen, sehingga kualitas dan kuantitas panen lebih baik. Pengalaman bertani juga bermanfaat bagi petani keramba untuk melihat bibit ikan dan pakan ternak ikan yang berkualitas. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 77 responden didapatkan hasil penelitian yang tertera dalam diagram berikut :

Gambar 4.2

Persentase Responden Berdasarkan Pengalaman Bertani


(58)

27 persen, 14-15 tahun sebesar 25 persen, dan diatas 15 tahun sebesar 12 persen.Hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas pengalaman bertani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison 12-13 tahun yaitu 27 persen.

Mayoritas petani keramba ikan di Kecamatan Haranggaol Horison sudah berpengalaman, dengan pengalaman 12-13 tahun, maka petani keramba ikan sudah mampu menerapkan sistem pertanian keramba ikan yang mempunyai kualitas dan kuantitas panen yang baik.

D. Pendidikan responden

Pendidikan petani keramba ikan di kecamatan Haranggaol Horison cukup beragam, Karakteriksik 77responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 4.11

Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah responden Presentase

1 SD 13 16.88%

2 SMP 29 37.66%

3 SMA 32 41.56%

4 S1 3 3.90%

Total 77 100%

Sumber: lampiran 10

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pendidikan SD berjumlah 13 responden atau 16,88%, pendidikan SMP berjumlah 29 responden atau 37,66%, pendidikan SMA berjumlah 32 responden atau 41,56%, sedangkan yang berpendidikan Strata1(S1) berjumlah 3 responden atau


(59)

3,90%. Maka dapat kita lihat bahwa mayoritas petani keramba ikan dikecamatan Haranggaol Horison berpendidikan SMA, seperti diagram berikut

Gambar 4.3

Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan E. Jumlah Tanggungan Responden

Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap biaya konsumsi yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga petani keramba ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah tanggungan yang dimaksudkan adalah seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan rumah tangga petani keramba ikan, seperti anggota keluarga yang tidak termasuk dalam usia produktif, ataupun termasuk usia produktif namun belum bekerja, ataupun anak-anak petani keramba ikan yang masih dalam proses pendidikan, ataupun saudara/kerabat petani keramba ikan yang dibiayai hidupnya oleh rumah tangga petani keramba ikan. Bahwa semakin besar jumlah tanggungan keluarga artinya semakin besar pula biaya konsumsi yang harus dikeluarkan oleh rumah tangga petani keramba ikan

16,88%

37,66% 41,56% 3,90%

SD SMP SMA S1


(1)

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Pegawai BPS Sumatera Utara yang telah membantu mengumpulkan dan memberikan data untuk penulisan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta teman-teman Departemen S1 Ekonomi Pembangunan angkatan 2011 yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, kerja sama, inspirasi dan kebersamaan selama ini. Sukses buat kita semua. 9. Kawan-kawan di Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial (KDAS)

10. Kawan-kawan di Kementerian Anak Terlantar

11. Kawan-kawan di Pemerintahan Mahasiswa USU (PEMA USU)

12. Beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis menyadari akan keterbatasan yang dimiliki dan sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya, khususnya kepada rekan-rekan mahasiswa Ekonomi Pembangunan.

Medan,November 2016

Penulis,

NIM. 110501100 Parlindungan Sirait


(2)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 RumusanMasalah ... 6

1.3 TujuanPenelitian ... 7

1.4 ManfaatPenelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Petani... 8

2.2 Pengertian Petani Keramba Jaring Apung ... 9

2.3 Keramba Jaring Apung ... 10

2.4 Teori Kesejahtaraan ... 10

2.5 KriteriaMasyarakat Sejahtera Menurut BPS ... 11

2.6 Penelitian Terdahulu ... 15

2.7 Kerangka Konseptual ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 TempatdanWaktuPenelitian ... 18

3.3 PopulasidanSampelPenelitian ... 18

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 19

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.6 Analisis Data ... 21

3.5.1Uji Validitas ... 21

3.5.2 Uji Realibilitas ... 21

3.5.3 Uji Multikolonieritas ... 22

3.5.4 Uji Heteroskedastisitas ... 22

3.5.5 Uji Autokorelasi ... 23

3.5.6 Regresi Linier Berganda ... 23

3.5.7 StatistikDeskriptif ... 26

3.6 Definisi Operasional ... 27

3.6.1 Variabel Independen ... 27

3.6.2 Variabel Dependen ... 30


(3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 32

4.1.1 Sejarah Kecamatan Haranggaol Horison ... 32

4.1.2 KondisiGeografis Kecamatan Haranggaol ... 32

4.1.3 KondisiDemografis Kecamatan Haranggaol ... 34

4.1.4 KondisiEkonomi Masyarakat ... 35

4.1.5 Kondisi Sarana dan Prasarana ... 37

4.2 Hambatan Dalam Bertani Keramba Ikan ... 39

4.3 Wacana Penutupan Keramba Ikan ... 40

4.4 OrganisasiPetaniKeramba Ikan di Kecamatan Haranggaol Horison ... 41

4.5 Karaketristik Penelitian ... 41

4.5.1 Jenis Ikan... 41

4.5.2 KarateristikResponden ... 43

4.6 Analisis Statistik dan Pembahasan ... 49

4.6.1 Uji Validitas dan Realibilitas ... 49

4.6.2 Hasil UjiRegresi Linear Berganda ... 50

4.6.3 Uji F (signifikan secara simultan) ... 53

4.6.4 KoefisienDeterminasi (R2) ... 54

4.6.5 Uji Multikolonieritas ... 55

4.6.6 Uji Autokorelasi ... 56

4.6.7 Uji Heteroskedastisitas ... 56

4.6.8 Kesejahteraan Petani Keramba Ikan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62


(4)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Produksi IkanMenurutAsalTangkapandanKabupaten/Kota

(ton) 2010-2013 ... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ... 15

3.1` Tingkat Keandalan Cronbach Alpha ... 22

3.2 IndikatorKeluarga Sejahtera Berdasarkan Badan Pusat Statistik ... 26

4.1 Penduduk MenurutNagori/KelurahandanJenisKelanin di KecamatanHaranggaol Horison Tahun 2014 ... 34

4.2 PersentaseSuku di Kecamatan Haranggaol Tahun 2014 ... 35

4.3 Jumlah Usaha MenurutLapangan Usaha danNagori (Desa)/ Kelurahan Tahun 2006 ... 36

4.4 Jumlah Sekolah MenurutNagori (desa)/ Kelurahan Tahun 2015 ... 37

4.5 JumlahFasilitasKesehatanMenurutNagori(desa)/ Keluharan di KecamatanHaranggaol Horison Tahun 2015 ... 38

4.6 Panjang Jalan menurut KondisiJalandanPermukaan Jalan di KecamatanHaranggaol Horison Tahun 2015 ... 38

4.7 DaftarJenisIkan, Kuantitas, HargaJual Dan Pendapatan Di Kecamatan Haranggaol Horison ... 42

4.8a DaftarBiayaProduksi Sebagai Modal Awal Pembuatan KerambaIkanDi Kecamatan Haranggaol Horison ... 42

4.8b Daftar Biaya Produksi Keramba Ikan Sekali Panen Di Kecamatan Haranggaol Horison ... 43

4.9 Persentase Responden Berdasarkan Umur ... 44

4.10 PersentaseRespondenBerdasarkanJumlahKepemilikanKeramb a ... 45

4.11 PersentaseRespondenBerdasarkan Tingkat Pendidikan ... 47

4.12 PersentaseRespondenBerdasarkan Jumlah Tanggungan ... 49

4.13 Hasil Estimasi Uji Validitas ... 50

4.14 Hasil Regresi Data Responden ... 51

4.15 Hasil Estimasi Uji Heteroskedastisitas ... 56


(5)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 KerangkaKonseptualAnalisis Tingkat

KesejahteraanPetaniKerambaikan di

KecamatanHaranggaol ... 16

4.1 PetaKecamatanHaranggaol ... 33

4.2 PersentaseRespondenBerdasarkanPengalamanBertani ... 46

4.3 PersentaseRespondenBerdasarkan Tingkat Pendidikan ... 48

4.4 Tingkat KesejahteraanPetaniKerambaIkan di KecamatanHaranggaol ... 58


(6)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman

1 Kuisoner ... 64 2 HasilRekapitulasi Data RespondenPetaniKerambaIkan

Kecamatan Haranggaol Horison ... 73

3 Hasil Rekapitulasi Data Pendapatan Responden Dari

Bertani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison ... 75 4 Hasil Rekapitulasi Data Biaya Produksi Responden Dari

Bertani Keramba Ikan Di Kecamatan Haranggaol Horison ... 78

5 HasilOlah Data RespondenPetaniKerambaIkan di

Kecamatan Haranggaol Horison ... 81

6 TabelSkorRespondenPetaniKerambaIkan Kecamatan

Haranggaol Horison ... 83 7 HasilOlahan Data Berdasarkan Umur Responden Petani

Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison ... 85

8 HasilOlahan Data Berdasarkan Jumlah Kepemilikan

Keramba Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison ... 85

9 HasilOlahan Data Berdasarkan Pengalaman Bertani

Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison ... 86 10 HasilOlahan Data Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison ... 86

11 HasilOlahan Data Berdasarkan Jumlah Tanggungan

Responden Petani Keramba Ikan Kecamatan Haranggaol Horison ... 87 12 Hasil Olahan Data 77 Responden Petani Keramba Ikan

Kecamatan Haranggaol Horison Melalui SPSS ... 88