72
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Analisis Data 5.1.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data yang dilakukan adalah dengan menggunakan Normal P-P Plot. Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat
penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Hasil uji normalitas data pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
73
Gambar 5.1 Uni Normalitas Data
Dari gambar 5.1 di atas dapat terlihat bahwa data yang diambil pada Puskesmas Pasar Merah Medan bahwa data menyebar di sekitar diagram dan
mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas terpenuhi.
5.1.2 Analisis Regresi Linear
Peneliti menggunakan analisis regresi linear untuk pembuktian hipotesa penelitian. Analisis ini akan digunakan menggunakan input berdasarkan data yang
diperoleh dari kuesioner. Penelitian ini menggunakan bantuan program komputer
Universitas Sumatera Utara
74
SPSS for Windows XP Version 17.0. hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1 Hasil Analisis Regresi Linear
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
26.260 4.367
6.013 .000
Motivasi .262
.079 .346
3.316 .001
a. Dependent Variable: Produktivitas Pegawai
Data dari pengolahan data yang terlihat pada tabel 5.1 di atas diperoleh konstanta a sebesar 26,260. Koefisien regresi b produktivitas Pegawai sebesar
0,220, maka hasil tersebut didapat persamaan regresi linear sebagai berikut : Y = a + bx
= 26,260 + 0,262x Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa motivasi terhadap pengaruh
produktivitas pegawai Puskesmas Pasar Merah Medan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 26,260 menunjukkan bahwa jika variabel bebas motivasi nilainya adalah 0, maka berbanding lurus dengan nilai variabel
terikat produktivitas pegawai, yaitu 26,260. 2. Nilai konstanta sebesar 0,262 menunjukkan bahwa jika variabel bebas
motivasi nilainya adalah 0, maka berbanding lurus dengan nilai variabel terikat produktivitas kerja yaitu 0,262.
Universitas Sumatera Utara
75
5.1.3 Pengujian Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
dilakukan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel motivasi terhadap produktivitas pegawai.
Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai 1 0 R
2
1. Jika R
2
semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel motivasi
adalah besar terhadap produktivitas pegawai. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dan demikian sebaliknya.
Tabel 5.2 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.346
a
.120 .109
4.166 a. Predictors: Constant, Motivasi
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa : 1. Variabel motivasi memiliki hubungan sebesar 34,6 terhadap produktivitas
pegawai. Hal ini diketahui dari nilai R pada tabel yaitu sebesar 0,346 dan nilai ini juga berarti variabel bebas dan variabel terikat berhubungan erat.
2. Adjusted R Square sebesar 0,120 berarti motivasi hanya mampu menjelaskan variabel kepuasan pelanggan sebesar 12 dan sisanya 88 dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain seperti pelatihan, budaya organisasi, kepemimpinan yang dapat meningkatkan motivasi terhadap
produktivitas pegawai.
Universitas Sumatera Utara
76
5.2 Pembahasan
Variabel motivasi pada penelitian ini menjelaskan 34,6 produktivitas pegawai. Variabel motivasi adalah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas pegawai, dimana mayoritas responden menyatakan setuju dalam menanggapi pernyataan-pernyataan motivasi berpengaruh terhadap produktivitas
kerja. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas tangiable dan
reliability serta berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pegawai di Puskesmas Pasar Merah Medan.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap jawaban responden pada kuesioner dapat diambil kesimpulan yaitu berdasarkan hasil distribusi tanggapan responden
terhadap variabel motivasi terlihat bahwa persentase setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan-pernyataan adanya peningkatan promosi jabatan ketika awal
bekerja hingga sekarang, prestasi kerja sudah memuaskan, merasa puas karena menguasai pekerjaan yang diberikan, tersedianya sarana yang sesuai dari
puskesmas, senang dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan, kemudian penghasilan yang diterima sangat memuaskan, dan terjadi kenaikan gaji bagi
pegawai, juga diberikan insentif serta bonus yang sama bagi setiap pelanggan. Pegawai juga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan
serta mampu mempertanggung jawabkan pekerjaan kepada atasan dan teman kerja. Disamping itu memiliki rasa ingin diakui dari pimpinan atas prestasi kerja
yang dicapai dan juga ingin diakui oleh rekan kerja atas prestasi yang dicapai dan juga mampu mengerjakan tugas karena pengalaman keberhasilan dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
77
Berdasarkan hasil distribusi tanggapan responden terhadap variabel produktivitas kerja terlihat bahwa dominasi persentase setuju dan sangat setuju
terhadap pernyataan pengetahuan yang dimiliki sudah sesuai standar, dengan pengetahuan mampu memecahkan masalah pekerjaan dan dengan pengetahuan
mampu menyelesaikan tugas. Selanjutnya tentang keterampilan yang dimiliki sudah sesuai standar puskesmas, dengan keterampilan yang dimiliki, memiliki
inisiatif dalam bekerja, dengan keterampilan dapat menyelesaikan pekerjaan dan keahlian dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar puskesmas, juga
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah, juga memiliki kemampuan mengarahkan dan membimbing pegawai lain untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas, serta menghormati rekan-rekan kerja ditempat bekerja. Hanya berkomunikasi dengan baik terhadap sesama rekan kerja yang
mayoritas bersifat normal. Motivasi menurut Wursanto 1988: 132 adalah alasan dorongan yang ada
dalam diri manusia yang menyebabkan manusia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu. Motivasi pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor minat, gaji yang
diterima, kebutuhan akan rasa aman, hubungan antar personal dan kesempatan untuk bekerja.
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi pimpinan puskesmas harus memperhatikan semangat kerja dan disiplin kerja. Semangat kerja merupakan
sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan baik. Setiap puskesmas berupaya untuk mendapatkan
pegawai yang terlibat dalam kegiatan organisasipuskesmas dapat memberikan prestasi kerja. Dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk
Universitas Sumatera Utara
78
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas diantaranya semangat kerja, disiplin
kerja, tingkat pendidikan, keterampilan, kesehatan, etika, motivasi, iklim kerja, teknologi, sarana produk, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi.
Disamping itu juga dibutuhkan budaya organisasi yang baik, kepemimpinan yang dilakukan oleh atasan juga merupakan salah sarana untuk meningkatkan
produktivitas pegawai.
Universitas Sumatera Utara
79
BAB VI PENUTUP