Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi kuantitatif. Menurut Neuendorf 2002: 10, analisis isi adalah sebuah peringkasan summarizing, kuantitatif dari pesan yang didasarkan pada metode ilmiah diantaranya objektif-insubjektif, reliabel, valid, dapat digeneralisasikan, dapat direplikasikan dan pengujian hipotesis dan tidak dibatasi untuk jenis variabel tertentu atau konteks di mana pesan dibentuk dan ditampilkan. Analisis isi kuantitatif ditujukan untuk mengidentifikasikan secara sistematis isi komunikasi yang tampak manifest, dan dilakukan secara objektif, valid, reliabel dan dapat direplikasi. Objektif maksudnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti. Penelitian menghilangkan bias, keberpihakan atau kecenderungan tertentu dari peneliti. Ada dua aspek penting dari objektifitas, yakni validasi dan reliabilitas. Validitas berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. Sementara reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang yang berbeda dan waktu yang berbeda. Analisis isi disebut reliabel jikalau menghasilkan temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang dengan latar belakang dan kecenderungan yang berbeda Eriyanto, 2011:16. Berdasarkan tujuan dan pendekatannya, penelitian ini termasuk ke dalam analisis isi deskriptif. Analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan atau suatu teks tertentu. Desain analisis isi ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu atau menguji hubungan antara variabel.Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik sautu pesan.

2.7 Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai, peristiwa mengenai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1997: 57. Dalam penelitian ini populasi Universitas Sumatera Utara yang akan dijadikan objek penelitian adalah harian Pos Metro Juli 2016 yang berjumlah 25 eksemplar, dengan catatan tanggal 4-10 Juli libur tidak terbit. b. Sampel Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1991: 144. Berdasarkan populasi tersebut, maka sampel yang digunakan adalah foto berita di pada harian Pos Metro edisi Juli 2016.

2.8 Teknik Pengumpulan Data

Berikut merupakan teknik pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini: 1. Studi dokumenter, yaitu data unit analisis dikumpulkan dengan cara mengumpulkan data dari bahan-bahan tertulis, yakni berita pada harian Pos Metro edisi Juli 2016. 2. Studi kepustakaan library research, yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan yang mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2.9 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap, antara lain sebagai berikut: 1. Penyusunan kategorisasi Tahapan pengukuran dalam analisis isi adalah menyusun kategori. Kategori berhubungan dengan bagaimana isi content kita kategorikan Eriyanto, 2011: 288. Menyusun kategori harus dilakukan secara baik dan berhati-hati.Paling tidak terdapat tiga prinsip penting dalam penyusunan kategori: kategori haruslah mutually exclusive, exhaustive dan reliabel Neuendorf, 2002: 118-119. Universitas Sumatera Utara Mutually exlusive artinya terpisah satu sama lain. Kategori harus dapat dibedakan secara jelas antara satu kategori dengan kategori lain. Exhaustive artinya lengkap.Maksudnya, kategori harus dapat menampung semua kemungkinan yang muncul. Sedangkan reliabel maksudnya kategori tersebut harus dipahami secara sama oleh semua orang Eriyanto, 2011: 288. Adapun kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pelanggaran foto Kode Etik Jurnalistik pasal 4 1.1 Sadis Foto dalam suatu berita yang dapat menggambarkan suatu kekejaman, tidak mengenal belas kasihan, atau pemandangan mengerikan yang tidak pantas dikonsumsi publik. 1.2 Cabul Foto, gambar atau grafis dalam suatu berita yang dapat membangkitkan nafsu birahi orang yang melihatnya. 2. Pelanggaran foto Kode Etik Jurnalistik pasal 5 2.1 Menampilkan identitas foto korban kejahatan susila Maksudnya menampilkan foto atau gambar korban dari kejahatan asusila tanpa sensor sehingga pembaca dapat mengenali identitas dari korban tersebut. 2.2 Menampilkaan identitas foto anak yang menjadi pelaku kejahatan Maksudnya menampilkan foto atau gambar pelaku kejahatan yang masih berusia di bawah 16 tahuntanpa sensor sehingga pembaca dapat mengenali identitas dari pelaku tersebut. 2. Coding Proses mengisi lembar coding disebut sebagai coding, sementara orang yang mengisi lembar coding disebut sebagai coder. Coder membaca teks dan mengisi ke dalam lembar coding yang telah disediakan. Proses ini dilakukan sampai semua berita telah di-coding semua. Proses Universitas Sumatera Utara codingsangat ditentukan oleh unit analisis yang dipakai dalam analisis isi.Dalam penelitian ini digunakan unit sintaksis. Unit sintaksis adalah unit analisis yang menggunakan satuan sintaksis kata, kalimat.Proses coding untuk analisis yang menggunakan unit sintaksis adalah dengan jalan menghitung. Neuman 2000 menyebut sebagai manifest coding. Tugas coder hanyalah menghitung apa yang terlihat secara nyata dalam bentuk kata, kalimat dan gambar Eriyanto, 2011: 289. 3. Uji Reliabelitas Dalam analisis isi, alat ukur yang kita pakai adalah lembar coding coding sheet. Peneliti harus memastikan bahwa lembar coding yang akan dipakai adalah alat ukur yang dipercaya reliabel. Penelitian dibantu oleh pengkoding lain guna meningkatkan kepercayaan pengkodingan. Reliabilitas pengkodingan menggunakan rumus Holsti Eriyanto, 2011: 290. Reliabelitas = 2M N1+N2 Keterangan : M = Jumlahcoding yang sama disetujui oleh masing-masing coder N1 = Jumlahcoding yang dibuat oleh coder 1 N2 = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2 Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak ada satupun yang disetujui oleh para coder dan 1 berarti persetujuan sempurna di antara para coder. Makin tinggi angka, makin tinggi pula angka reliabilitas. Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70 persen. Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka reliabilitas di atas 0,7, berarti alat ukur ini benar-benar reliabel. Tetapi jika di bawah angka 0,7, berarti alat ukur coding sheet bukan alat yang reliabel. Sama dengan persentase persetujuan, reliabilitas Holsti ini juga harus dipakai untuk semua kategori yang digunakan.Hasil Universitas Sumatera Utara dari reliabilitas dari masing-masing kategori ini ditampilkan dalam laporan. Universitas Sumatera Utara 51

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap objek pnelitian, yaitu foto berita yang terdapat dalam Harian Pos Metro edisi Juli 2016, maka terdapatlah 336 item foto berita yang akan diteliti. Selanjutnya, peneliti melakukan proses pengkodingan. Dalam proses tersebut, peneliti melakukan pengelompokan terhadap keseluruhan sampel berita berdasarkan kategori-kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Berita-berita yang terpilih tadi dilihat berdasarkan pasal 4 dan 5 Kode Etik Jurnalistik.Untuk mengukur apakah kedua pasal ini telah dijalankan dengan baik, peneliti melihatnya dari segi foto dalam berita yang dijadikan sampel.Misalnya, pada pasal 4 Kode Etik Jurnalistik, adakah foto yang mengandung unsur sadis dan cabul.Sedangkan pada pasal 5 Kode Etik Jurnalistik, peneliti melihat apakah ada menampilkan foto korban kejahatan asusila serta menampilkan foto identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. Dalam proses pengkodingan terebut, peneliti bertindak sebagai pengkoding I coder I, yaitu melakukan pengkodingan terhadap seluruh sampel berita untuk pertama kali. Kemudian sampel berita tersebut kembali dikoding oleh pengkoding II coder II. Dalam proses pengkodingan kedua, peneliti dibantu oleh seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Jurnalistik FISIP UMSU, yang juga tergabung dalam komunitas Mata Kamera Foto Jurnalistik Warga, yaitu Ahmad Ridwan Nasution. Selanjutnya, Ridwan bertindak sebagai pengkoding II. Sebelum melakukan proses pengkodingan kedua, peneliti terlebih dahulu menjelaskan kategori-kategori yang dipergunakan sebagai unit analisis dalam upaya mengurangi perbedaan pandangan dan persepsi antara peneliti sebagai pengkoding I coder I dan pengkoding II coder II. Hal ini bertujuan agar hasil pengkodingan nantinya dapat berjalan secara maksimal. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK OLEH SURAT KABAR KRIMINAL Analisis Isi Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Pada Surat Kabar Memo Arema Edisi 13 1 Agustus 2007

0 3 2

Kode Etik Jurnalistik

0 7 23

KODE ETIK JURNALISTIK

0 8 8

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK KORBAN BENCANA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dan Penulisan Caption Foto Jurnalistik

0 2 18

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTIONDALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION DALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT SUKHOI (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode

0 3 17

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos

0 4 18

PENDAHULUAN PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos Edisi Januari – Desember 2009).

1 5 32

PENUTUP PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos Edisi Januari – Desember 2009).

1 3 8

Kasus Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Oleh Reporter Radio Mora.

1 2 4

Kode Etik Jurnalistik muslim studi penerapan Kode Etik Jurnalistik pada koran Duta Masyarakat Surabaya.

0 0 144