Surat Kabar Kerangka Teori

b. Mendidik to educate. Tulisan di media massa dapat mengalihkan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, membentuk watak dan dapat meningkatkan keterampilan serta kemampuan yang dibutuhkan para pembacanya. c. Menghibur to entertaint. Media massa merupakan tempat yang dapat memberikan hiburan atau rasa senang kepada pembacanya atau khalayaknya. Menurut Willian S. Howell, hiburan bisa digunakan untuk meredakan ketegangan dan melunakkan potensi pertentangan atau friksi. Tulisan yang bersifat menghibur biasanyan dalam bentuk karangan khas feature, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambarkarikatur dan juga puisi. d. Memengaruhi to influence, maksudnya bahwa media massa dapat memengaruhi pembacanya. Baik pengaruh yang bersifat pengetahuan cognitive, perasaan afective maupun tingkah laku conative. e. Memberikan respons sosial to social responsibility, maksudnya bahwa dengan adanya media massa kita dapat menanggapi tentang fenomena dan situasi sosial atau keadaan sosial yang terjadi. f. Penghubung to linkage, maksudnya bahwa media massa dapat menghubungkan unsur-unsur yang ada dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara perseorangan baik secara langsung maupun tak langsung. Misalnya ketika terjadi busung lapar yang melanda suatu daerah tertentu, dengan adanya informasi dari media massa bencana tersebut bisa teratasi.

2.1.8 Surat Kabar

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guttenberg di Jerman. Surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman Orde Lama serta Orde Baru Ardianto, 2004:101. Universitas Sumatera Utara Surat kabar merupakan salah satu ragam dari ruang lingkup jurnalisme cetak. Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca Effendy, 2003: 241. Effendy 2003: 91-92 juga memaparkan beberapa ciri-ciri surat kabar yaitu: 1. Publisitas Yang dimaksud dengan publisitas publicity adalah penyebaran kepada publik atau khalayak. Karena diperuntukkan khalayak, maka sifat surat kabar adalah umum 2. Periodisitas Periodisitas periodicity adalah ciri surat kabar yang kedua. Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari, dapat pula satu kali atau dua kali seminggu. 3. Universalitas Yang dimaksud dengan universalitas universality sebagai ciri ketiga surat kabar adalah kesemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh dunia. 4. Aktualitas Aktualitas actuality sebagai ciri keempat dari surat kabar adalah mengenai berita yang disiarkannya. Surat kabar dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis surat kabar umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada hari-hari libur. Surat kabar sore juga umum di beberapa negara. Selain itu, juga terdapat surat kabar mingguan yang biasanya lebih kecil dan kurang prestisius dibandingkan dengan surat kabar harian dan isinya biasanya lebih bersifat hiburan. Dari berbagai macam media massa pada saat ini, surat kabar yang menjadi media massa yang paling banyak dinikmati oleh para pembaca di seluruh dunia. Berdasarkan daya edarnya, jenis-jenis surat kabar dapat digolongkan atas surat Universitas Sumatera Utara kabar internasional, nasional dan lokal. Surat kabar internasional yaitu surat kabar yang daya edarnya bersifat internasional seperti surat kabar Sunday Time, The Jakarta Post, The Strait Times dan lain sebagainya. Surat kabar nasional yaitu surat kabar yang daya edarnya berskala nasional seperti Kompas, Republika, Suara Pembaruan dan lain sebagainya. Surat kabar lokal yaitu surat kabar yang daya edar jangkauan terbitannya berskala lokal seperti surat kabar Analisa daya edarnya hanya sekitar Medan saja Sudarman, 2008: 11. Komunikasi dalam surat kabar bersifat irreversible. Sekali pesan, termasuk penjulukan, disampaikan kepada khalayak pemirsa, maka amat sulit bagi siapa pun untuk meniadakan sama sekali efeknya. Maka, jika seseorang diberitakan secara negatif, difitnah misalnya, pemberitaan itu sulit untuk mengembalikan citra si korban ke citra semula, meskipun pihak wartawan atau TV memohon maaf atas kekhilafan mereka Mulyana, 2000: 73.

2.1.9 Analisis Isi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK OLEH SURAT KABAR KRIMINAL Analisis Isi Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Pada Surat Kabar Memo Arema Edisi 13 1 Agustus 2007

0 3 2

Kode Etik Jurnalistik

0 7 23

KODE ETIK JURNALISTIK

0 8 8

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION FOTO JURNALISTIK KORBAN BENCANA (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode Etik Jurnalistik dan Penulisan Caption Foto Jurnalistik

0 2 18

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTIONDALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK DAN PENULISAN CAPTION DALAM FOTO JURNALISTIK PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT SUKHOI (Analisis Isi Kuantitatif Penerapan Kode

0 3 17

PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos

0 4 18

PENDAHULUAN PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos Edisi Januari – Desember 2009).

1 5 32

PENUTUP PENERAPAN KODE ETIK JURNALISTIK INDONESIA DI HARIAN KALTENG POS (Analisis Isi Kuantitatif Kode Etik Jurnalistik Dalam Judul dan Body Berita Kekerasan Terhadap Perempuan Pada Rubrik Metrokrim Harian Kalteng Pos Edisi Januari – Desember 2009).

1 3 8

Kasus Pelanggaran Kode Etik Jurnalistik Oleh Reporter Radio Mora.

1 2 4

Kode Etik Jurnalistik muslim studi penerapan Kode Etik Jurnalistik pada koran Duta Masyarakat Surabaya.

0 0 144