20
dirasakan pada usia kerja. Namun demikian, keluhan pertama biasanya dirasakan pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan
bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya keluhan otot
meningkat. Jeyaratnam 2009, menyatakan bahwa terdapat kenaikan angka kejadian
dan prevalensi nyeri punggung dengan bertambahnya usia yang tidak dipengaruhi kondisi kerja. Namun, masalah punggung mungkin secara tidak langsung
berhubungan dengan proses menua vertebra lumbal.
2. Masa Kerja
Suma’mur 1996 dalam Widyastuti 2010, menjelaskan bahwa masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja disuatu
tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi baik kinerja positif maupun negatif. Akan memberi pengaruh positif pada kinerja bila dengan semakin lamanya masa
kerja personal semakin berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya. Sebaliknya akan memberi pengaruh negatif apabila dengan semakin lamanya masa kerja akan
timbul kebiasaan pada tenaga kerja. Masa kerja dikategorikan menjadi 3 yaitu: 1.
Masa kerja baru : 6 tahun
2. Masa kerja sedang
: 6 – 10 tahun
3. Masa kerja lama
: 10 tahun Tekanan melalui fisik beban kerja pada suatu waktu tertentu
mengakibatkan berkurangnya kinerja otot, gejala yang ditunjukkan juga berupa pada makin rendahnya gerakan. Keadaan ini tidak hanya disebabkan oleh suatu
Universitas Sumatera Utara
21
sebab tunggal seperti terlalu kerasnya beban kerja, namun juga oleh tekanan –
tekanan yang terakumulasi setiap harinya pada suatu masa yang panjang. Keadaan seperti ini yang berlarut
– larut mengakibatkan memburuknya kesehatan, yang disebut juga kelelahan klinis atau kronis Budiono, 2009.
Keluhan MSDs bersifat akumulatif seiring dengan masa kerja seseorang. Masa kerja merupakan panjangnya waktu terhitung mulai pekerja masuk kerja
hingga penelitian berlangsung. Masa kerja memiliki hubungan yang kuat dengan keluhan otot dan meningkatkan risiko MSDs. Menururt Ohlsson et al 1989 yang
dikutip oleh Zulfiqor 2010, derajat peningkatan keluhan MSDs semakin bertambah ketika masa kerja seseorang semakin lama. Penyakit MSDs ini
merupakan penyakit kronis yang membutuhkan waktu lama untuk berkembang dan bermanifestasi. Jadi semakin lama waktu bekerja atau semakin lama
seseorang terpajan faktor risiko MSDs ini maka semakin besar pula risiko untuk mengalami MSDs.
Salah satu faktor fisik faktor risiko lingkungan kerja pengemudi yang mengakibatkan penyakit akibat kerja pada sarana transportasi darat berupa kereta
api ini adalah paparan getaran mekanis yang berasal dari mesin. Getaran ini memapari seluruh tubuh sehingga disebut juga dengan Whole Body Vibration.
Getaran yaitu gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak balik dari kedudukan keseimbangannya. Getaran ini menyebar kepada lingkungan dan
merupakan bagian dari tenaga yang sumbernya adalah mesin atau peralatan mekanis. Sebagian dari kekuatan mekanis mesin atau peralatan kerja disalurkan
Universitas Sumatera Utara
22
kepada tubuh tenaga kerja atau benda yang terdapat di tempat kerja dan lingkungan kerja dalam bentuk ge
taran mekanis Suma’mur, 2009.
3. Lama Kerja