31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik, dengan pendekatan
“cross sectional” karena variabel independen dan variabel dependen diamati pada waktu yang sama untuk melihat hubungan antara karakteristik individu dengan
keluhan Musculoskeletal Disorders pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia
divisi regional II Sumatera Barat tahun 2016. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II yaitu di jalan Stasiun No.1 Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur, Sumatera
Barat. Waktu penelitian adalah dari bulan Februari tahun 2016 sampai dengan selesai.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II pada perlintasan Indarung
– Bukit Putus dengan total jumlah masinis adalah sebanyak 28 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini menggunakan total populasi yaitu sebanyak 28 orang masinis.
Universitas Sumatera Utara
32
3.4 Metode pengumpulan data 3.4.1 Data primer
Pengumpulan data primer diperoleh langsung pada masinis dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yaitu Nordic Body Map, timbangan
berat badan, meteran dan vibration meter.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari pihak PT. Kereta Api Indonesia melalui bagian supervisor UPT crew kereta api Padang yaitu data
mengenai awak kereta api, jumlah, pembagian tugasnya, serta profil perusahaan.
3.5 Variabel dan Defenisi Operasional 3.5.1 Variabel Penelitian
1. Variabel independen pada penelitan ini adalah karakteristik individu masinis yang terdiri dari umur, masa kerja, lama kerja, merokok dan indeks masa tubuh
masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II Sumatera Barat pada Tahun 2016.
2. Variabel dependen pada penelitian ini adalah keluhan Musculoskeletal Disorders MSDs pada masinis di PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional II
Sumatera Barat Tahun 2016.
3.5.2 Defenisi Operasional
1. Keluhan Musculoskeletal Disorders
Gejala yang ada pada salah satu bagian tubuh atau lebih yang dirasakan mulai dari keluhan ringan sampai keluhan sangat sakit pada masinis.
Universitas Sumatera Utara
33
2. Umur
Terhitung lama hidup masinis dari saat dilahirkan sampai penelitian ini dilakukan.
3. Masa Kerja
Lamanya masinis bekerja sebagai seseorang yang bertugas mengoperasikan kereta api serta bertanggung jawab sebagai pemimpin perjalanan kereta api.
4. Lama Kerja
Lamanya masinis bekerja sebagai seseorang yang bertugas mengoperasikan kereta api serta bertanggung jawab sebagai pemimpin perjalanan kereta api
dalam satu hari. 5.
Kebiasaan Merokok Kebiasaan merokok diukur dari masinis mengkonsumsi rokok berulang kali,
teratur dan sulit dihentikan dalam 1 tahun terakhir. 6.
Indeks Masa Tubuh Indeks masa tubuh adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat
badan BB dan tinggi badan TB
2
masinis.
3.6 Metode Pengukuran