commit to user
c. Deskripsi Siklus II
Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 25 April dan 28 April 2011. Adapun tahapan yang dilakukan meliputi :
1 Tahap Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus I dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menggambar jaring-jaring
bangun ruang menggunakan metode penemuan
discovery
sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada 9 siswa yang belum tuntas. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan lagi jumlah siswa yang tuntas peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran kembali menggunakan
metode penemuan
discovery
dengan indikator yang sama pada siklus I. Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran matematika
menggunakan metode penemuan
discovery
sebagai upaya perbaikan mengatasi kekurangan pada siklus I antara lain :
a Guru berusaha untuk meningkatkan kerja sama kelompok agar semua
siswa terlibat aktif dalam kegiatan penemuan. b
Meningkatkan kerja sama kelompok dengan cara memberikan penghargaan dan pujian baik secara individu maupun kelompok.
c Pada siklus I dalam mengerjakan soal yang ukuran bangun ruangnya
ditentukan siswa masih mengalami kesulitan sehingga pada siklus II pada lembar evaluasi kelompok maupun individu, guru menyediakan lembar
jawab berpetak untuk memudahkan siswa. Dilihat dari analisis siklus I, sebagian besar kemampuan siswa dalam
menggambar jaring-jaring bangun ruang sudah cukup bagus. Meskipun demikian pembelajaran matematika pada siklus I belum dikatakan berhasil,
karena belum mencapai target yang diinginkan. Langkah-langkah untuk meningkatkan kemampuan siswa menggambar jaring-jaring bangun ruang
pada siklus II adalah sebagai berikut : a
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP matematika pada pokok bahasan menggambar jaring-jaring bangun ruang menggunakan
commit to user
metode penemuan
discovery
yang disusun 2x pertemuan masing masing dengan alokasi waktu 3 x 35 menit atau 3 jam pelajaran, dengan :
Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar bangun.
Kompetensi Dasar :
Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.
Indikator :
Kognitif : 1
Menentukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok. 2
Menentukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas Afektif :
1 Menunjukkan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.
2 Menunjukkan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas.
Psikomotorik : 1
Menggambar berbagai bentuk jaringjaring kubus dan balok. 2
Menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. b
Menyusun serta mengembangkan format evaluasi pembelajaran. c
Menyiapkan media pembelajaran yaitu berbagai bentuk jaring-jaring bangun ruang.
d Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini guru menerapkan metode penemuan
discovery
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun yaitu 2x pertemuan. adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah sebagai
berikut: a
Pertemuan Pertama Pembelajaran pertemuan pertama pada siklus II ini dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2011. Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menggambar jaring-jaring kubus dan balok dengan 3
indikator yaitu menentukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan
commit to user
balok, menunjukkan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok, dan menggambar berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok. Kegiatan
diawali dengan berdo’a bersama-sama kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Sebagai kegiatan awal, guru melakukan apersepsi
dengan mengingat materi pelajaran yang lalu tentang bangun ruang. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembalajaran pada siswa.
Pada kegiatan inti, guru menanyakan pada siswa masih ingatkah nama bangun ruang yang dibawa oleh guru. Siswa antusias menjawab
pertanyaan guru dengan benar. Guru menyampaikan pada siswa metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu menggunakan metode
penemuan
discovery
, kemudian guru bersama siswa berdiskusi tentang cara menemukan jaring-jaring kubus dan balok yang balok yang benar.
Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok dan duduk sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyediakan berbagai jaring-jaring kubus dan
balok dan dari berbagai jaring-jaring tersebut hanya ada beberapa jaring- jaring yang benar. Setiap kelompok dibagikan lembar kerja kelompok
dan berbagai jaring-jaring kubus dan balok yang telah dipersiapkan oleh guru serta satu lembar kertas karton. Siswa diminta membaca perintah
yang ada di lembar kerja dengan cermat. Setiap kelompok harus bekerja sama dengan baik untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok yang
benar. Jaring-jaring kubus dan balok yang telah ditemukan digambar pada pada kertas karton yang telah disiapkan kemudian dibentuk menjadi
bangun kubus dan balok. Guru berkeliling memantau perkembangan siswa dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Dalam
kegiatan ini siswa sangat antusias dan mengerjakan tugas masing-masing dengan baik, sehingga kerja sama antar siswa dalam kelompok
meningkat. Setelah kegiatan penemuan selesai, guru bersama siswa membahas hasil diskusi kelompok. Guru memberikan pujian dan
penghargaan bagi siswa yang aktif baik secara individu maupun kelompok.
commit to user
Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa diberikan kesempatan
untuk menanyakan yang belum dipahami. Guru memberikan soal individu pada tiap siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
penguasaan materi menggambar jaring-jaring kubus dan balok. Guru memberikan penguatan pada siswa dan meminta pekerjaan siswa
kemudian menutup pelajaran. b
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 28
April 2011. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Indikatornya yaitu
menentukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas, menunjukkan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas, dan menggambar jaring-jaring
tabung, kerucut dan limas. Kegiatan diawali dengan berdo’a bersama kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Untuk menuju materi
pelajaran yang akan dipelajari, siswa diajak untuk mengingat kembali materi pelajaran yang lalu yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok.
guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menanyakan pada siswa masih ingatkah
nama bangun ruang yang dibawa oleh guru. Siswa antusias menjawab pertanyaan guru dengan benar. Guru menyampaikan pada siswa metode
pembelajaran yang akan digunakan yaitu menggunakan metode penemuan
discovery
, kemudian guru bersama siswa berdiskusi tentang cara menemukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas yang benar.
Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok dan duduk sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru menyediakan berbagai jaring-jaring tabung,
kerucut dan limas. Dari berbagai jaring-jaring tersebut hanya ada beberapa jaring-jaring yang benar. Setiap kelompok dibagikan lembar
kerja kelompok dan berbagai jaring-jaring tabung, kerucut dan limas yang telah dipersiapkan oleh guru serta satu lembar kertas karton. Siswa
diminta membaca perintah yang ada di lembar kerja dengan cermat.
commit to user
Setiap kelompok harus bekerja sama dengan baik untuk menemukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas yang benar. Jaring-jaring tabung,
kerucut dan limas yang telah ditemukan digambar pada pada kertas karton yang telah disiapkan kemudian dari jaring-jaring tersebut dibentuk
menjadi bangun tabung, kerucut dan limas. Guru berkeliling untuk memantau perkembangan siswa dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan. Dalam kegiatan ini siswa sangat antusias dan kerja sama kelompok meningkat. Setelah kegiatan penemuan selesai, guru bersama
siswa membahas hasil diskusi kelompok. Guru memberikan penghargaan dan pujian bagi siswa yang aktif baik secara individu maupun kelompok.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Guru memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan soal individu pada masing-
masing siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah dipelajarinya. Guru memberikan penguatan dan
meminta pekerjaan siswa kemudian menutup pelajaran.
3 Tahap Observasi
Sama dengan pelaksanaan observasi pada siklus I, pelaksanaan observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam
tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
discovery
, yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
a Hasil Observasi Terhadap Guru
Dari data observasi kinerja guru dalam siklus II selama 2 kali pertemuan lampiran 9 dan lampiran 11 diperoleh hasil observasi
terhadap guru sebagai berikut: persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran sudah baik, media dan sumber belajar yang disiapkan
sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, kemampuan guru dalam mengelola kelas cukup baik, kemampuan guru dalam mengelola waktu
pelajaran sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I, kemampuan
commit to user
dalam memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran cukup baik, guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
pembelajaran dengan baik, guru menunjukan respon yang baik terhadap siswa, perhatian guru terhadap siswa sudah cukup baik, kemampuan guru
dalam mengadakan penilaian akhir sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menutup pelajaran sudah
baik. Hasil observasi guru pada siklus II selama 2 kali pertemuan
lampiran 9 dan lampiran 11 dapat dilihat pada Tabel 6 : Tabel 6. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
No. Siklus II
Skor 1
Pertemuan 1 33
2 Pertemuan 2
35
Rata-rata 34
Pada pertemuan pertama skor hasil observasi kinerja guru sebesar 33 dan pertemuan kedua sebesar 35. Rata-rata skor hasil observasi
kinerja guru dari kedua pertemuan sebesar 34 yang berarti berdasarkan kriteria penilaian pada lembar observasi kinerja guru, kegiatan guru pada
siklus II baik. Dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Sehingga mempengaruhi aktifitas dan nilai siswa menggambar jaring-
jaring bangun ruang dengan metode penemuan
discovery
mengalami peningkatan.
Berdasarkan Tabel 6 dapat disajikan dalam grafik :
commit to user
Gambar 9. Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II b
Hasil Observasi Terhadap Siswa Dari data observasi dalam siklus II selama 2 kali pertemuan
lampiran 10 dan lampiran 12 diperoleh hasil observasi terhadap siswa sebagai berikut: hampir semua siswa antusias saat pembelajaran
berlangsung, siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran dengan baik, keberanian siswa dalam mengungkapkan
pendapat cukup baik, siswa yang ingin terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran cukup banyak, lebih dari 50 siswa menjawab pertanyaan
guru dengan benar, penggunaan metode penemuan
discovery
dalam pembelajaran menggambar jaring-jaring bangun ruang sudah sangat
efektif, kerja sama antar siswa dan kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok cukup baik, serta kesungguhan siswa dalam mengerjakan
evaluasi individu sudah baik. Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II selama 2 kali
pertemuan lampiran 10 dan lampiran 12 dapat dilihat pada Tabel 7 : Tabel 7. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No. Siklus II
Skor
Pertemuan 1 Pertemuan 2 40
30
20
10 S
K O
R
commit to user
1 Pertemuan 1
33 2
Pertemuan 2 35
Rata-rata Skor 34
Pada pertemuan pertama skor hasil observasi kegiatan siswa sebesar 33 dan pada pertemuan kedua sebesar 35. Rata-rata skor hasil
observasi kegiatan siswa siklus II sebesar 34 yang berarti berdasarkan kriteria penilaian lembar observasi siswa baik dan mengalami
peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang yang
mengalami peningkatan. Berdasarkan Tabel 7 dapat disajikan dalam grafik :
Gambar 10. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
c Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Menggambar Jaring-jaring
Bangun ruang
commit to user
Selama dua kali pertemuan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II diperoleh data nilai hasil belajar siswa lampiran 24 kemudian
dianalisis, sehingga peneliti memperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel 8 :
Tabel 8. Perolehan Hasil Belajar Siswa Menggambar Jaring-jaring Bangun Ruang Menggunakan Metode Penemuan Discovery Siklus II
No. Interval
Nilai Tengahx
Frekuensi fx
Prosentase
1 40
– 50 45
1 45
3,85 2
51 – 61
56 3
62 – 72
67 4
268 15,38
4 73
– 83 78
12 936
46,15 5
84 – 94
89 4
356 15,38
6 95
– 105 100
5 500
19,23
Jumlah 435
26 2105
100 Rata-rata Nilai
80,58
Dari Tabel 8 perolehan hasil belajar siswa menggunakan metode penemuan
discovery
pada siklus II di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik :
Gambar 11. Grafik Perolehan Hasil Belajar Siswa Menggambar Jaring- jaring Bangun Ruang Menggunakan Metode Penemuan
discovery
Siklus II Dari hasil analisis data pada siklus II, dapat dilihat nilai terendah
siswa yaitu 42,5 dan nilai tertinggi siswa yaitu 100. Pada siklus II ini
commit to user
terdapat 3 siswa yang belum tuntas atau 11,54 dan yang tuntas sebanyak 23 siswa atau 88,46 dengan batas tuntas 65.
4 Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Setelah menganalisis hasil observasi, pembelajaran matematika
menggunakan metode penemuan, secara umum menunjukkan peningkatan. Kekurangan-kekurangan pada siklus I telah diperbaiki pada siklus II.
Perbaikan-perbaikan tersebut antara lain : a
Guru berusaha untuk meningkatkan kerja sama kelompok agar semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan penemuan.
b Meningkatkan kerja sama kelompok dengan cara memberikan
penghargaan bagi kelompok yang paling cepat mengerjakan tugas dengan baik dan benar sehingga siswa akan bekerja sama dengan baik.
c Pada siklus I dalam mengerjakan soal yang ukuran bangun ruangnya
ditentukan siswa masih mengalami kesulitan sehingga pada siklus II pada lembar evaluasi kelompok maupun individu, guru menyediakan lembar
jawab berpetak untuk memudahkan siswa. d
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II, terdapat 23 siswa atau 88,46 dan siswa yang belum sebanyak 3 siswa atau 11,54 dengan batas
ketuntasan 65. Dan rata-rata klasikalnya adalah 80,58. Data hasil perkembangan nilai siswa pada tes siklus I dan tes siklus
II dapat dilihat pada Tabel 9 : Tabel 9. Grafik Perkembangan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II
Keterangan Siklus I
Siklus II
Nilai Terendah 35
42,5 Nilai Tertinggi
95 100
Rata-rata Nilai Klasikal 68,27
80,58 Ketuntasan Klasikal
65,38 88,46
Dari hasil perkembangan tes evaluasi siklus I dan siklus II pada Tabel 9 di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik :
commit to user
20
40 60
80 100
120
Siklus I Siklus II
F R
E K
U E
N
S I
N I
L A
I
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Nilai Rata-Rata Ketuntasan
Gambar 12. Grafik Perkembangan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II Dari hasil analisis data perkembangan hasil tes siklus I dan siklus II
pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa ada peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jumlah yang tuntas pada siklus I sejumlah 17 siswa atau 65,38 , pada
siklus II meningkat menjadi 23 siswa atau 88,46 . Nilai terendah dari 35 meningkat menjadi 42,5. Nilai tertinggi dari 95 menjadi 100 dan nilai rata-
rata kelas pada siklus I 68,27 pada siklus II meningkat menjadi 80,58. Tetapi pada siklus II ini masih ada 5 siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan refleksi pada siklus II dan dilihat dari hasil evaluasi, maka pembelajaran matematika pokok bahasan menggambar jaring-jaring
bangun ruang menggunakan metode penemuan
discovery
pada siklus II sudah berhasil dan sudah mencapai target yang diinginkan. Sehingga tidak
perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode penemuan
discovery
dapat meningkatkan kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang pada
kelas V SD Kliwonan 2.
B. Pembahasan Hasil Penelitian