Teknik Analisis Data Indikator Ketercapaian

commit to user memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang telah diperolehnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Triangulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data yang berupa observasi dan hasilnya diuji dengan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik dokumentasi pada siswa kelas V SD Negeri Kliwonan 2 kabupaten Sragen serta tes untuk mengetahui kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri Kliwonan 2 kabupaten Sragen. Dari data yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat validitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Iskandar 2009:75 analisis data penelitian tindakan kelas PTK merupakan proses memilih, memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun ke dalam kategorisasi, mengklarifikasi data untuk menjawab pertanyaan, tema apa yang ditentukan pada data, seberapa jauh data dapat mendukung tema atau tujuan penelitian tindakan kelas PTK. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif ini mempunyai tiga komponen pokok yaitu, reduksi data, sajian data dan menarik kesimpulan atau verifikasi. 1. Reduksi Data Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan commit to user tindakan. Penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif, tabel dan grafik. 3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 3. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman

H. Indikator Ketercapaian

Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila 80 dari jumlah siswa tuntas kurang lebih 21 siswa dari 26 siswa dengan mendapat nilai ≥ 65. Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Kesimpulan- kesimpulan : PenarikanVerifikasi commit to user

I. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut: 1. Melakukan survei terhadap pembelajaran matematika. 2. Mengidentifikasi berbagai masalah dari hasil observasi untuk segera dipecahkan. 3. Merumuskan secara rinci dan jelas masalah-masalah yang telah teridentifikasi. 4. Melakukan pengkajian teoritis tentang metode penemuan discovery dalam pembelajaran matematika pada materi menggambar bangun ruang. 5. Menyusun atau merumuskan metodologi penelitian tindakan kelas. 6. Implementasi tindakan melalui langkah-langkah yang telah disusun. 7. Melihat hasil tindakan secara menyeluruh yang didahului oleh evaluasi yang juga secara menyeluruh. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan melalui empat kegiatan. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu : 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 pengamatan, 4 refleksi. Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama, guru menentukan rancangan untuk siklus yang kedua. Penjelasan secara garis besar mengenai masing-masing langkah tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap perencanaan tindakan terdiri dari kegiatan berikut : 1 Berdasarkan hasil pengidentifikasian dan penetapan masalah, peneliti kemudian mengajukan suatu solusi yang berupa penerapan metode commit to user penemuan Discovery yang digunakan sebagai metode pembelajaran dalam mata pelajaran matematika. 2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP mata pelajaran matematika dengan kompetensi dasar KD menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana. Indikator 1 Menggambar berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok. 2 Menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. 3 Mendesain alat evaluasi untuk evaluasi kelompok dan evaluasi individu. 4 Menyiapkan media pembelajaran berupa berbagai bangun ruang yang dibuat dari kertas karton. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tindakan tersebut diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik. Rinciannya meliputi : 1 Kegiatan Awal a Guru membuka pelajaran. b Berdoa dan mengabsen siswa c Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali pelajaran yang telah lalu tentang bangun ruang. d Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti a Guru menunjukkan pada siswa bangun ruang yang telah disediakan. b Siswa diminta untuk menyebutkan nama bangun ruang yang dibawa guru. c Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok kemudian setiap kelompok diberi media bangun ruang yang telah disediakan guru dan diminta untuk menemukan jaring-jaringnya sesuai dengan keinginan mereka. d Siswa secara aktif dan berkelompok berdiskusi tentang cara menemukan jaring-jaring bangun ruang sesuai dengan keinginan mereka kemudian menggambar jaring-jaring yang telah ditemukan. commit to user e Dalam pelaksanaan penemuan siswa saling bekerja sama untuk menemukan jaring-jaring bangun ruang sehingga terjadi interaksi yang baik antar siswa. f Setelah kegiatan penemuan selesai, perwakilan kelompok diminta ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. g Memberikan pujian atau penghargaan pada kelompok yang paling aktif dalam diskusi kegiatan penemuan. 3 Kegiatan Akhir a Siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. b Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru secara individu. c Guru menutup pelajaran. c. PengamatanObservasi Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasipenilaian yang telah disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Yang dilakukan peneliti antara lain : 1 Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dengan metode penemuan Discovery pada pokok bahasan menggambar jaring-jaring bangun ruang meliputi aktivitas guru dan siswa. Pada siklus I kemampuan guru dalam mengelola waktu pelajaran masih kurang,perhatian guru terhadap siswa juga masih kurang. Sedangkan untuk siswa, yang berusaha mengungkapkan pendapat, yang ingin terlibat aktif dalam pembelajaran, yang rasa ingin tahunya meningkat masih kurang dan kerjasama dalam kelompok juga masih kurang. 2 Mengadakan tes terhadap kemampuan siswa dalam menggambar jaring- jaring bangun ruang. Dilihat dari nilai, kemampuan siswa sudah meningkat dibandingkan dengan nilai tes pra siklus. commit to user d. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Yang dievaluasi antara lain : aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil pekerjaan siswa. Pada siklus I, dalam kegiatan penemuan siswa saling bekerja sama untuk menemukan jaring-jaring bangun ruang. Perwakilan kelompok ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi. Setelah selesai pembelajaran dilaksanakan evaluasi individu. Siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dari 26 siswa atau 65,38 . Ini sudah mengalami peningkatan dari tes pra siklus yang dilaksanakan yaitu hanya 13 siswa yang tuntas atau 50. Berdasarkan siklus I yang telah selesai dilaksanakan kemudian dianalisis untuk mengetahui kekurangannya. Kekurangannya pada siklus I antara lain : guru belum bisa menguasai kelas dengan baik, siswa yang pandai lebih aktif, dalam kegiatan kelompok kerja sama siswa masih kurang, serta dalam mengerjakan soal yang ukuran bangun ruangnya ditentukan siswa masih mengalami kesulitan. Setelah diketahui kekurangan pada siklus 1, maka dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap rencana selanjutnya pada siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Tindakan 1 Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Permasalahan yang muncul pada siklus I antara lain : a Guru belum bisa menguasai kelas dengan baik. Untuk perbaikan pada siklus II guru berusaha untuk memantau setiap kelompok dalam kegiatan penemuan. b Siswa yang lebih pandai lebih aktif. Pada siklus II guru berusaha untuk meningkatkan kerja sama kelompok agar semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan penemuan dengan memberikan penghargaan berupa pujian dan bintang. commit to user c Kerja sama siswa dalam kegiatan kelompok masih kurang. Pada siklus II guru meningkatkan kerja sama kelompok dengan cara memberikan penghargaan bagi kelompok yang aktif dalam kegiatan penemuan. d Dalam mengerjakan soal yang ukuran bangun ruangnya ditentukan siswa masih mengalami kesulitan sehingga pada siklus II pada lembar evaluasi kelompok maupun individu, guru menyediakan lembar jawab berpetak untuk memudahkan siswa. 2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan metode penemuan Discovery . 3 Menyiapkan sumber belajar dan menyusun serta mengembangkan format evaluasi pembelajaran. 4 Menyiapkan media pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini perencanaan tindakan diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya berdasarkan refleksi pada siklus I. Rinciannya meliputi: 1 Kegiatan Awal a Guru membuka pelajaran, berdoa dan mengabsen siswa b Guru melakukan apersepsi dengan mengingat kembali pelajaran yang telah lalu tentang bangun ruang. c Guru mengemukakan tujuan pembelajaran. 2 Kegiatan Inti a Guru menunjukkan pada siswa bangun ruang yang telah disediakan. b Siswa diminta untuk menyebutkan nama bangun ruang yang dibawa guru. c Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok kemudian setiap kelompok diberi berbagai jaring-jaring bangun ruang yang telah disiapkan sehingga mereka menemukan jaring-jaring bangun ruang yang benar dan menggambarnya. d Siswa secara aktif dan berkelompok berdiskusi menemukan jaring- jaring bangun ruang kemudian menggambar jaring-jaring yang telah ditemukan dan membentuknya menjadi bangun ruang. commit to user e Siswa saling bekerja sama untuk menemukan jaring-jaring bangun ruang, menggambarnya dan membentuk menjadi bangun ruang sehingga terjadi kerja sama yang baik antar siswa. f Guru berkeliling memantau kegiatan siswa. g Setelah kegiatan penemuan selesai, perwakilan kelompok diminta ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. h Memberikan pujian atau penghargaan pada siswa yang paling aktif dalam diskusi kegiatan penemuan baik individu maupun kelompok. 3 Kegiatan Akhir a Siswa membuat rangkuman hasil-hasil penemuannya. b Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru secara individu. c Guru menutup pelajaran. c. PengamatanObservasi 1 Melakukan observasi kegiatan pembelajaran matematika dengan metode penemuan Discovery pada materi menggambar jaring-jaring bangun ruang, meliputi aktivitas guru dan siswa. Pada siklus II ini kemampuan guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa sudah bekerja sama dengan baik dalam kegiatan diskusi kelompok. 2 Mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang. Dilihat dari hasil nilai individu dari tes siklus I dan siklus II sudah mengalami peningkatan. d. Refleksi Setelah selesai dilaksanakan siklus II dapat dilihat bahwa antara siklus I dan siklus II, kemampuan siswa dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang meningkat. Pada siklus II siswa yang tuntas meningkat menjadi 23 siswa atau 88,46 . Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat ketercapaian tujuan yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang dengan menggunakan metode penemuan Discovery . commit to user

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN