commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri Kliwonan 2 merupakan salah satu SD yang ada di kecamatan Masaran kabupaten Sragen. SD ini memiliki halaman yang luas yang digunakan
untuk kegiatan upacara bendera dan kegiatan pembelajaran penjaskes. Bangunan yang ada diantaranya 5 ruang kelas, 1 ruang guru beserta ruang kepala sekolah, 1
ruang komputer yang jadi satu dengan ruang UKS, dan terdapat 1 ruang untuk gudang.
Pada tahun 20102011 jumlah siswa SD Negeri Kliwonan 2 sebanyak 131 siswa yang terdiri dari 74 siswa laki-laki dan 57 siswa perempuan. Kelas I terdiri
dari 19 siswa, kelas II terdiri dari 22 siswa, kelas III terdiri dari 18 siswa, kelas IV terdiri dari 24 siswa, kelas V terdiri dari 26 siswa dan kelas VI terdiri dari 24
siswa. Dan terdapat 10 guru dan satu penjaga sekolah.
2. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Deskripsi Pra-Siklus
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan
nyata yang ada di lapangan. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SD Negeri Kliwonan 2 ternyata masih banyak siswa yang mendapatkan nilai
matematika rendah. Kenyataan tersebut dilihat dari daftar nilai matematika yang diperoleh dari guru matematika kelas V. Setelah melakukan tes awal juga
dapat dilihat nilai matematika siswa kelas V masih rendah. Hasil tes awal siswa dapat dilihat pada lampiran 22. Untuk lebih jelasnya, perolehan hasil tes awal
siswa dapat dilihat pada Tabel 1.
40
commit to user
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Siswa Menggambar Jaring-jaring Bangun Ruang Pra Siklus
No. Interval
Nilai Tengah x
Frekuensi f
fx Prosentase
1 1
– 9 5
1 5
3,85 2
10 – 18
14 2
28 7,69
3 19
– 27 23
1 23
3,85 4
28 – 36
32 2
64 7,69
5 37
– 45 41
3 123
11,54 6
46 – 54
50 2
100 7,69
7 55
– 63 59
2 118
7,69 8
64 – 72
68 4
272 15,38
9 73
– 81 77
6 462
23,08 10
82 – 90
86 3
258 11,54
Jumlah 455
26 1.453
100 Rata-rata Nilai
57
Dari Tabel 1 di atas hasil perolehan hasil belajar pra siklus siswa kelas V SD Negeri Kliwonan 2 dapat disajikan dalam bentuk grafik :
commit to user
1 2
3 4
5 6
7
1 – 9 10 – 18 19 – 27 28 – 36 37 – 45 46 – 54 55 – 63 64 – 72 73-81 82-90
F R
E K
U E
N S
I
INTERVAL NILAI
Gambar 4. Grafik Perolehan Hasil Belajar Menggambar Jaring-jaring Bangun Ruang Siswa Pra Siklus
Analisis hasil evaluasi dari tes awal siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal menggambar jaring-jaring
bangun ruang adalah 57. Hasil tersebut masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan yaitu 65. Jumlah siswa yang tuntas ada 13 siswa atau 50 . Dari
hasil analisis tes awal tersebut, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi menggambar jaring-jaring
bangun ruang.
b. Deskripsi Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 18 April dan 21 April 2011. Adapun tahapan yang dilakukan meliputi :
1 Tahap Perencanaan
Langkah-langkah peneliti pada tahap ini antara lain : a
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP matematika pada pokok bahasan menggambar jaring-jaring bangun ruang menggunakan
commit to user
metode penemuan
discovery
yang disusun 2x pertemuan masing masing dengan alokasi waktu 3 x 35 menit atau 3 jam pelajaran, dengan :
Standar Kompetensi :
Memahami sifat-sifat bangun datar dan bangun ruang serta hubungan antar bangun.
Kompetensi Dasar :
Menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.
Indikator :
Kognitif : 1
Menentukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok. 2
Menentukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas Afektif :
1 Menunjukkan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.
2 Menunjukkan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas.
Psikomotorik : 1
Menggambar berbagai bentuk jaringjaring kubus dan balok. 2
Menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. b
Mendesain alat evaluasi untuk evaluasi kelompok dan evaluasi individu. c
Menyiapkan media pembelajaran yang mendukung yaitu membuat macam-macam bangun ruang dari kertas karton.
d Membuat lembar observasi kegiatan guru dan siswa.
2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini guru menerapkan metode penemuan
discovery
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun yaitu 2x pertemuan. adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I ini adalah sebagai
berikut: a
Pertemuan Pertama Pembelajaran pertemuan pertama pada siklus I ini dilaksanakan
pada tanggal 18 April 2011. Pada pertemuan pertama materi yang diajarkan adalah menggambar jaring-jaring kubus dan balok dengan 3
indikator yaitu menentukan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan
commit to user
balok, menunjukkan berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok, dan menggambar berbagai bentuk jaring-jaring kubus dan balok.. Kegiatan
diawali dengan berdo’a bersama-sama kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Sebagai kegiatan awal, guru melakukan apersepsi
dengan mengingat materi pelajaran yang lalu tentang bangun ruang. Guru kemudian menyampaikan tujuan pembalajaran pada siswa.
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu menggunakan metode penemuan
discovery
. Guru menunjukkan pada siswa bangun kubus dan balok. Guru
mengajukan pertanyaan pada siswa manakah yang termasuk kubus dan manakah yang termasuk balok. Siswa secara antusias menjawab
pertanyaan guru dengan benar. Guru kemudian meminta siswa untuk menemukan jaring-jaring kubus dan balok menggunakan metode
penemuan. Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok dan duduk sesuai dengan kelompoknya. Masing-masing kelompok diberi bangun kubus dan balok
yang telah disiapkan oleh guru dan lembar kerja untuk kelompok. Siswa disuruh menemukan sendiri jaring-jaring kubus dan balok sesuai dengan
keinginan mereka. Siswa bersama kelompoknya masing-masing berdiskusi tentang cara menemukan jaring-jaring kubus dan balok. Siswa
berdiskusi dan bekerja sama sehingga ditemukan jaring-jaring kubus dan balok
kemudian menggambarnya.
Guru berkeliling
memantau perkembangan siswa dalam kegiatan penemuan dan membantu jika ada
yang mengalami kesulitan. Setelah kegiatan penemuan selesai, perwakilan kelompok ke depan kelas untuk menggambarkan jaring-jaring
kubus dan balok yang telah mereka temukan. Siswa bersama guru kemudian berdiskusi menentukan jaring-jaring kubus dan balok yang
benar. Kelompok yang paling aktif diberi penghargaan. Pada kegiatan akhir, siswa bersama guru membuat kesimpulan
tentang pokok bahasan yang telah dipelajari yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok. guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menanyakan yang belum dipahami. Pada kegiatan akhir ini guru
commit to user
memberikan soal individu pada masing-masing siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah dipelajarinya.
Guru memberikan penguatan dan meminta pekerjaan siswa kemudian menutup pelajaran.
b Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 April 2011. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah
menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Indikatornya yaitu menentukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas, menunjukkan
jaring-jaring tabung, kerucut dan limas, dan menggambar jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Kegiatan diawali dengan berdo’a bersama
kemudian dilanjutkan presensi kehadiran siswa. Untuk menuju materi pelajaran yang akan dipelajari, siswa diajak untuk mengingat kembali
materi pelajaran yang lalu yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok. guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan inti guru menyampaikan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu menggunakan metode penemuan
discovery
. Guru menunjukkan pada siswa bangun ruang yang telah disiapkan yaitu tabung, kerucut dan limas kemudian menanyakan pada
siswa bangun apa yang dibawanya. Guru menanyakan benda-benda apa saja yang bentuknya seperti tabung, kerucut dan limas. Siswa secara
antusias menjawab pertanyaan dari guru dengan benar. Siswa diminta untuk menemukan sendiri jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Siswa
dibentuk menjadi 5 kelompok dan duduk berdasarkan kelompoknya. Setiap kelompok diberikan bangun tabung, kerucut dan limas serta
lembar kerja untuk kegiatan kelompok. Masing-masing kelompok disuruh untuk membuka tabung, kerucut dan limas sesuai dengan
keinginan mereka. Siswa bersama kelompoknya kemudian berdiskusi tentang cara menemukan jaring-jaring tabung, kerucut dan limas sesuai
dengan keinginan mereka. Setelah melaksanakan kegiatan penemuan dan jaring-jaring tabung, kerucut, limas sudah ditemukan setiap siswa
commit to user
kemudian menggambarnya. Guru berkeliling memantau siswa dalam kegiatan penemuan dan memebantu siswa yang keulitan. Perwakilan
kelompok ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi kelompok dan menetukan jaring-jaring
tabung, kerucut dan limas yang benar. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang aktif.
Pada kegiatan akhir guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang jaring-jaring tabung, kerucut dan limas. Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan soal individu pada masing-masing siswa untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah dipelajarinya. Guru memberikan penguatan dan meminta pekerjaan siswa kemudian
menutup pelajaran.
3 Tahap Observasi
Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
discovery
, yaitu kegiatan yang dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dan dilaksanakan dengan menggunakan alat
bantu berupa lembar observasi kinerja guru, lembar observasi kegiatan siswa serta dokumentasi dengan foto dan video. Observasi ini dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar pembelajaran menggunakan metode penemuan
discovery
menghasilkan perubahan pada kemampuan siswa dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang.
a Hasil Observasi Terhadap Guru
Dari data observasi kinerja guru dalam siklus I selama 2 kali pertemuan lampiran 5 dan lampiran 7 diperoleh hasil observasi
terhadap guru sebagai berikut: persiapan guru dalam memulai kegiatan pembelajaran sudah cukup baik, media dan sumber belajar yang
disiapkan sudah sesuai dengan materi yang diajarkan, kemampuan guru
commit to user
dalam mengelola kelas masih kurang, kemampuan guru dalam mengelola waktu pelajaran juga masih kurang, kemampuan dalam memantau
kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran sudah cukup baik, guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran dengan
baik, guru menunjukkan respon yang baik terhadap siswa, perhatian guru terhadap siswa masih kurang, kemampuan guru dalam mengadakan
penilaian akhir sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menutup pelajaran sudah baik.
Hasil observasi guru pada siklus I selama 2 kali pertemuan lampiran 5 dan lampiran 7 dapat dilihat pada Tabel 2 :
Tabel 2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
No. Siklus I
Skor 1
Pertemuan 1 31
2 Pertemuan 2
34
Rata-rata 32,5
Pada pertemuan pertama skor hasil observasi guru sebesar 31 dan pada pertemuan kedua sebesar 34. Rata-rata skor hasil observasi guru
dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 32,5. Yang berarti berdasarkan kriteria penilaian pada lembar observasi kinerja guru,
kegiatan guru dalam pembelajaran matematika dengan metode penemuan
discovery
pada siklus I sudah baik. Sehingga dengan aktifitas guru yang sudah baik akan mempengaruhi aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam menggambar jaring-jaring bangun ruang meningkat.
Berdasarkan Tabel 2 dapat disajikan dalam bentuk grafik :
commit to user
Gambar 5. Grafik Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
b Hasil Observasi Terhadap Siswa
Dari data observasi dalam siklus I selama 2 kali pertemuan lampiran 6 dan lampiran 8 diperoleh hasil observasi terhadap siswa
sebagai berikut: pada pertemuan I dan 2 lebih dari 50 siswa antusias saat pembelajaran berlangsung, siswa juga memperhatikan penjelasan
guru mengenai materi pembelajaran dengan baik, keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat masih kurang, banyak siswa yang ingin
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, kurang lebih 50 siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar, penggunaan metode penemuan
discovery
dalam pembelajaran menggambar jaring-jaring bangun ruang sudah sangat efektif, kerja sama antar siswa dan kesungguhan dalam
mengerjakan tugas kelompok masih kurang, serta kesungguhan siswa dalam mengerjakan evaluasi individu sudah baik.
Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I selama 2 kali pertemuan lampiran 6 dan 8 dapat dilihat pada Tabel 3 :
Tabel 3. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No. Siklus I
Skor
1 Pertemuan 1
27 2
Pertemuan 2 28
Rata-rata Skor 27,5
40
30
20
10 S
K O
R
Pertemuan 1 Pertemuan 2
commit to user
Pada pertemuan pertama skor hasil observasi kegiatan siswa sebesar 27 dan pada pertemuan kedua sebesar 28. Rata-rata hasil
observasi kegiatan siswa pada siklus I sebesar 27,5 yang berarti berdasarkan kriteria penilaian pada lembar observasi, kegiatan siswa
dalam pembelajaran matematika dengan metode penemuan
discovery
pada siklus pertama masih kurang. Tetapi nilai siswa menggambar jaring-jaring bangun ruang pada siklus I sudah meningkat dibandingkan
dengan nilai pra siklus. Berdasarkan Tabel 3 dapat disajikan dalam bentuk grafik :
Gambar 6. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
c Hasil Observasi Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menggambar
Jaring-jaring Bangun Ruang. Selama dua kali pertemuan pembelajaran yang dilakukan pada
siklus I diperoleh data nilai hasil belajar siswa lampiran 23 kemudian dianalisis, sehingga peneliti memperoleh data yang dapat dilihat pada
Tabel 4 :
S K
O R
40 30
20 10
Pertemuan 1 Pertemuan 2
commit to user
Tabel 4. Perolehan Hasil Belajar Siswa Menggambar Jaring-jaring Bangun Ruang Menggunakan Metode Penemuan
Discovery
Siklus I
No. Interval
Nilai Tengah x
Frekuensi Fx
Prosentase
1 35
– 45 40
2 80
7,69 2
46 – 56
51 5
255 19,23
3 57
– 67 62
3 186
11,54 4
68 – 78
73 9
657 34,62
5 79
– 89 84
4 336
15,38 6
90 – 100
95 3
285 11,54
Jumlah 405
26 1799
100 Rata-rata Nilai
68,27
Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat disajikan dalam bentuk grafik :
Gambar 7. Grafik Perolehan Hasil Belajar Siswa Menggambar Jaring- jaring Bangun Ruang Menggunakan Metode Penemuan
Discovery
Siklus I
Dari hasil analisis data pada siklus I, dapat dilihat nilai terendah siswa yaitu 35 dan nilai tertinggi siswa yaitu 95. Pada siklus 1 ini
F R
E K
U E
N S
I
35-45 46-56 57-67 68-78 79-89 90-100
INTERVAL NILAI
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
commit to user
terdapat 9 siswa yang belum tuntas atau 34,62 dan yang tuntas sebanyak 17 siswa atau 65,38 dengan batas tuntas 65.
4 Refleksi
Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam proses pembelajaran siklus I. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan,
berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Yang dievaluasi antara lain :
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung serta hasil pekerjaan siswa.
Pada siklus I pembelajaran berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan guru. Dalam kegiatan kelompok siswa saling bekerja sama
dengan baik untuk menemukan jaring-jaring bangun ruang. Perwakilan kelompok ke depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi. Setelah selesai
pembelajaran dilaksanakan evaluasi individu. Siswa yang tuntas sebanyak 17 siswa dari 26 siswa atau 65,38 . Ini sudah mengalami peningkatan dari
tes pra siklus yang dilaksanakan yaitu hanya 13 siswa yang tuntas atau 50. Data hasil perkembangan nilai siswa pada tes pra siklus dan siklus I
dapat dilihat pada Tabel 5 : Tabel 5. Perkembangan Hasil Tes Pra Siklus dan Tes Siklus I.
Keterangan Pra Siklus
Siklus I
Nilai Terendah 5
35 Nilai Tertinggi
90 95
Rata-rata Nilai Klasikal 57
68,27 Ketuntasan Klasikal
50 65,38
Dari hasil perkembangan tes pra siklus dan evaluasi siklus I pada Tabel 5 di atas dapat disajikan dalam grafik :
commit to user
Gambar 8. Grafik Perkembangan Hasil Tes Pra Siklus dan Siklus I Dari hasil analisa data perkembangan evaluasi siswa pada tes pra
siklus dengan tes siklus I pada Tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 15,38 dengan nilai batas tuntas
65 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 65,38 , yang semula pada tes pra siklus hanya terdapat 50 siswa mencapai batas tuntas.
Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 5 dan pada siklus I menjadi 35. Untuk nilai tertinggi terdapat kenaikan dari 90
naik menjadi 95 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 57 naik pada tes siklus I menjadi 68,27. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang. tetapi masih ada 9 siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan siklus I yang telah selesai dilaksanakan kemudian dianalisis untuk mengetahui kekurangannya. Kekurangannya pada siklus I
antara lain : siswa yang pandai lebih aktif, dalam kegiatan kelompok kerja sama siswa masih kurang, serta dalam mengerjakan soal yang ukuran
bangun ruangnya ditentukan siswa masih mengalami kesulitan. Setelah diketahui kekurangan pada siklus 1, maka dilakukan perbaikan-perbaikan
terhadap rencana selanjutnya pada siklus II.
commit to user
c. Deskripsi Siklus II