commit to user
65 sebanyak 6 siswa 14 siswa atau 42,9 pada tindakan sebelumnya. Kemudian setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai ≥65
atau di atas dari KKM 65 10 siswa dari 14 siswa atau 71,42 . Sedangkan siswa yang memperoleh nilai ≤65 atau di bawah KKM 65 sebanyak 4 siswa dari 14
siswa atau 35,7. Sri Sawiningsih 2009 dalam penelitiannya yang berjud
ul “Penggunaan Metode Penemuan untuk Meningkatakan Ketuntasan Belajar Siswa Mata
Pelajaran Matematika pada Konsep Penjumlahan Kelas II Semester I SDN Bedoro 2 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 20092010” menyimpulkan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mulai dari Sebelum Siklus I sampai dengan Siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
penemuan dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan cacah pada mata pelajaran Matematika. Pada akhir Siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil
belajar siswa yaitu sebesar 3,3 dari 86,1 menjadi 88,9. Jumlah siswa yang sudah tuntas ada 19 anak 100, dan yang belum tuntas tidak ada 0.
C. Kerangka Berpikir
Pada awalnya dalam pembelajaran matematika guru belum menggunakan metode penemuan
Discovery
dan masih menggunakan metode yang konvensional, siswa kurang aktif dan pembelajaran kurang menyenangkan.
Sehingga kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang rendah. Berdasarkan kondisi awal tersebut, salah satu cara untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode pembelajaran penemuan
Discovery.
Model pembelajaran ini dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan yang tidak hanya berpusat pada guru. Siswa dibentuk
menjadi beberapa kelompok kemudian dihadapkan pada sebuah permasalahan dan kelompok tersebut harus mampu menemukan sendiri, menyelidiki sendiri dan
memecahkan sendiri masalah yang dipelajari. Sehingga hasilnya akan tahan lama dalam ingatan dan tidak mudah dilupakan. Dan mereka akan mendiskusikan
hasilnya dengan semua kelompok dan guru.Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
commit to user
Pada kondisi akhir dapat dipastikan bahwa melalui metode penemuan
Discovery
dapat meningkatkan kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang. Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah
ini:
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, dapat dirumuskan sebuah hipotesis tindakan kelas bahwa penggunaan metode penemuan
Discovery
dapat meningkatkan kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang pada siswa kelas V SD Kliwonan 2 Kabupaten Sragen.
Kondisi Awal
Guru masih
menggunakan metode
pembelajaran yang
konvensional
1. Perencanaan
2. Tindakan
3. Pengamatan
4. Refleksi
Kondisi Akhir
Dalam pembelajaran guru menggunakan
metode penemuan
Discovery
Kemampuan menggambar jaring-jaring bangun ruang
meningkat Tindakan
Kemampuan menggambar
jaring-jaring bangun ruang
di kelas V rendah
Siklus I 1.
Perencanaan 2.
Tindakan 3.
Pengamatan 4.
Refleksi
Siklus II
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kliwonan 2 kabupaten Sragen.
Alasan yang mendasari penelitian di SD Kliwonan 2, antara lain : 1.
Pembelajaran dengan metode penemuan
Discovery
belum pernah diteliti di SD Negeri Kliwonan 2.
2. Kemampuan dan hasil belajar matematika di kelas V masih rendah.
2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20102011
yaitu mulai bulan Januari hingga Juni 2011 atau selama 5 bulan. Bulan Januari hingga Maret dilaksanakan observasi dan penyusunan proposal. Siklus I
dilaksanakan pada tanggal 18 april dan 21 april 2011. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 april dan 28 april 2011. Sedangkan untuk penyusunan laporan
dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kliwonan sebanyak 26 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki, 13 siswa perempuan dan tidak ada
siswa yang berkebutuhan khusus. Objek penelitiannya adalah kemampuan siswa menggambar jaring-jaring bangun ruang.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Data yang akan diperoleh berupa data yang langsung tercatat dari kegiatan di lapangan, maka
bentuk pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan strategi penelitian model siklus.
Menurut Suhardjono 2009:74 PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap
29