Penyusunan Konsep Perancangan Konsep Desain Penentuan Komponen Utama Rancangan Mesin es puter

commit to user IV-17 LR = diameter tabung dalam + toleransi = 22 cm + 18 cm = 40 cm Hasil perhitungan menunjukkan bahwa lebar rangka mesin 40 cm. Setelah menentukan dimensi rancangan rangka mesin es puter, maka dapat dibuat suatu perancangan rangka mesin berdasarkan dimensi tersebut. Ukuran rancangan secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Dimensi rancangan rangka No Dimensi Rancangan Ukuran 1 Tinggi Rangka Mesin 94 cm 2 Diameter tabung luar 37 cm 3 Lebar Rangka Mesin 40 cm

4.2.3 Penyusunan Konsep Perancangan

Desain konsep diperlukan dalam sebuah perancangan. Desain konsep meliputi bentuk dasar, dimensi utama yang fungsional, dan mekanisme kerja. Konsep perancangan ini memberikan gambaran awal mengenai alat yang akan dibuat dan bagaimana mekanisme kerja dengan mempertimbangkan kesesuaian operator atau pekerja yang akan menggunakannya.

4.2.4 Konsep Desain

Konsep desain dari perancangan ulang mesin es puter ini adalah gambaran secara garis besar mengenai mesin es puter yang akan dibuat, mempermudah perhitungan teknik seperti penentuan dimensi komponen, dan peletakkan komponen pendukung itu sendiri. Adapun spesifikasi dari perancangan ulang mesin es puter : Panjang : 400 mm Lebar : 400 mm Tinggi maksimal : 940 mm Penggerak : Motor 1400 rpm, 0,25 HP commit to user IV-18 Gambar 4.7 Rancangan mesin “es puter” tampak atas Gambar 4.8 Rancangan mesin “es puter” commit to user IV-19 Gambar 4.9 Rancangan mesin “es puter” tampak samping

4.2.5 Penentuan Komponen Utama Rancangan Mesin es puter

Langkah selanjutnya adalah menentukan komponen-komponen utama sebagai penyusun rancangan mesin es puter. Gambar 4.10 Penentuan komponen utama rancangan mesin “es puter” commit to user IV-20 Adapun keterangan mengenai komponen yang ada pada perancangan mesin es puter yang akan dijelaskan dibawah ini : 1. Rangka mesin. Rangka mesin adalah suatu komponen mesin es puter yang berfungsi sebagai penopang berdirinya seluruh komponen pada mesin es puter. Rangka ini dibuat dengan menggunakan bahan dasar berbentuk profil L. Besi profil L digunakan untuk membuat rangka kaki karena material jenis ini memliki konstuksi yang kuat tetapi ringan. Agar dapat menopang berdirinya mesin es puter keempat rangka kaki ini dihubungkan dengan konstruksi penopang dengan menggunakan las. Penggabungan rangka kaki dengan konstruksi penopang akan ditunjukan pada gambar 4.11. Gambar 4.11 Rangka mesin “es puter” commit to user IV-21 2. Papan penutup Komponen ini berfungsi sebagai penutup atau lapisan luar sebelum dikasih sterofoam dan plastik. Komponen ini dibuat dengan bahan dasar kayu dengan dimensi 491 x 50 x 10. Papan tersebut disusun secara teratur sehingga dapat menutup rangka sterofoam dan plastik terpasang pada rangka. Gambar dibawah ini adalah gambar 3D dan 2D dari papan penutup. Gambar 4.12 Papan penutup Gambar 4.13 Tampak atas papan penutup 3. Speed reducer Komponen ini berfungsi sebagai pemindah daya dari motor sekaligus sebagai pereduksi kecepatan motor dari putaran yang lebih tinggi ke putaran yang lebih rendah. Adapun alasan penggunaan speed reducer ini dikarenakan pada pembuatan es puter tidak membutuhkan putaran dengan rpm yang cukup tinggi. Dengan menggunakan speed reducer dengan ukuran 1:30 maka kecepatan motor dari putaran 1400 rpm dapat di reduksi menjadi 70 rpm. Gambar 4.14 berikut ini menunjukan gambar speed reducer yang digunakan pada mesin es puter. Gambar 4.14 Speed reducer commit to user IV-22 4. Motor Motor Berfungsi sebagai sumber daya penggerak mesin es puter. Motor yang digunakan dalam perancangan mesin ini adalah motor AC 0,25 HP dengan putaran 1400 rpm. Alasan pemilihan motor ini adalah jika dibandingkan dengan motor dengan jumlah HP yang lebih kecil, maka umur pakai motor yang digunakan akan sangat singkat. Penempatan motor pada mesin es puter terdapat pada bawah rangka secara vertikal agar pada saat pemasangan sabuk dari pulley yang ada pada motor ke pulley yang ada pada speed reducer bisa dengan mudah. Gambar 4.15 berikut ini menunjukan gambar motor yang digunakan pada mesin es puter. Gambar 4.15 Motor 1400 rpm 5. Poros Komponen ini berfungsi sebagai penopang 2 bearing, dimana 2 bearing ini digunakan sebagai sistem rotary flange dan tabung. Komponen ini dibuat dengan menggunakan material besi bulat dengan bahan ST 37. Gambar 4.16 berikut ini menunjukan gambar poros yang digunakan pada mesin es puter. Gambar 4.16 Poros Poros dibuat dengan bahan dasar ST 37. ST 37 dipilih karena memiliki konstruksi yang kuat tetapi tetap ringan, mudah dikerjakan dengan commit to user IV-23 mesin dan mudah dilas. Selain itu, material ST 37 mudah didapat di pasaran tanpa harus melakukan pemesanan pada pabrik baja. 6. Pulley Pulley selain sebagai salah satu komponen yang utama dari mesin es puter juga berfungsi sebagai tempat untuk sabuk dengan tipe V yang fungsinya adalah mentransmisikan daya putaran motor dari pulley yang berada pada motor ke pulley yang berada pada speed reducer, adapun dimensi dari pulley tersebut yang diambil adalah dengan diameter 70 mm berjumlah 3 buah dan diameter 100 mm berjumlah 1 buah. Berikut merupakan gambar 3D dari pulley yang ditunjukan pada gambar 4.17. Gambar 4.17 Pulley 7. Bearing. Penggunaan komponen ini pada mesin es puter berfungsi untuk mendukung agar flends dan tabung dapat berputar. Bearing yang digunakan pada mesin es puter ini adalah jenis bearing tipe 6204 dengan dimensi diameter dalam 20 mm dan diameter luar 42 mm serta memiliki ketebalan 12 mm dan berjumlah 2 buah. Pemasangan bearing terhadap poros dan penggabungannya ditunjukan pada Gambar 4.18 dan 4.19 sebagai berikut. Gambar 4.18 Bearing 6204 commit to user IV-24 Gambar 4.19 Pemasangan bearing 6204 pada Poros 8. Bushing Komponen ini berfungsi sebagai rumah untuk bearing 6204 yang berjumlah 2 buah seperti yang ditunjukan pada gambar 4.19. Sedangkan untuk pemasangannya diletakkan ditengah rangka dengan cara dilas. Bushing dibuat dengan bahan dasar ST 37. ST 37 dipilih karena memiliki konstruksi yang kuat tetapi tetap ringan, mudah dikerjakan dengan mesin dan mudah dilas. Selain itu, material ST 37 mudah didapat di pasaran tanpa harus melakukan pemesanan pada pabrik baja. Pemasangan poros dengan bearing dan penggabungannya terhadap bushing ditunjukan pada Gambar 4.20 dan 4.21. Gambar 4.20 Bushing Gambar 4.21 Pemasangan bearing dengan poros terhadap bushing 9. Flange pemutar. Flange pemutar berfungsi sebagai penopang tabung adonan yang berputar dan bertumpu melalui poros serta bushing. Sedangkan untuk bahan yang dipertimbangkan digunakan untuk flange pemutar ini ada beberapa alternatif yaitu alumunium dan ST 37, namun agar dapat commit to user IV-25 mengurangi faktor biaya yang bisa membengkak dan dalam pembuatannya mudah dikerjakan serta bahan mudah didapatkan dipasaran maka dipilih bahan untuk membuat flange pemutar adalah ST 37. Untuk pemasangan flange pemutar dengan bushing yang sudah dipasang bearing dan poros akan ditunjukan pada gambar 4.22 dan 4.23. Gambar 4.22 Flange pemutar Gambar 4.23 Pemasangan bearing dan bushing dengan poros terhadap flange pemutar 10. Tabung Tabung berfungsi sebagai wadah adonan yang diputar melalui flange pemutar dengan cara ditempatkan tepat pada flange pemutar dimana pada bagian bawah tabung sudah dimodifikasi agar tabung dapat ikut berputar dengan flange pemutar. Dimensi tabung antara lain diameter 220 mm dengan panjang 500 mm. Gambar dibawah ini merupakan gambar tabung dan pemasangan tabung dengan flange pemutar yang ditunjukan pada gambar 4.24 dan 4.25. commit to user IV-26 Gambar 4.24 Tabung Gambar 4.25 Pemasangan tabung dengan flange pemutar

4.3 PERHITUNGAN TEKNIK DAN PENENTUAN KOMPONEN