commit to user
II-4 memakainya. Jadi, sebelum menentukan data anthropometri mana yang akan
dipakai tentunya diketahui dulu sasaran konsumen yang akan memakai produk tersebut.
2.2.1 Data Antropometri dan Cara Pengukurannya
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran tubuhnya. Disini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran
tubuh manusia Wignjosoebroto, 1995, sehingga sudah semestinya seorang perancang produk harus memperhatikan faktor-faktor tersebut yang antara lain
adalah : 1. Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Ada kecenderungan untuk berkurang
setelah mencapai usia 60 tahun. 2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.
3. Suku Bangsa Etnis Dimensi tubuh suku bangsa negara Barat lebih besar dari pada dimensi tubuh
suku bangsa negara Timur. 4. Sosio Ekonomi
Tingkat Sosio Ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Dimana pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi,
penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.
5. Posisi tubuh Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh
karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran.
Selain faktor-faktor tersebut terdapat juga faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan karena mempengaruhi variabilitas ukuran tubuh manusia
Wignjosoebroto, 1995, seperti:
commit to user
II-5 1. Cacat tubuh
Diperlukan untuk perancangan produk bagi orang-orang cacat. 2. Tebal tipis pakaian
Hal ini dipertimbangkan berkaitan dengan faktor iklim dimana perbedaan iklim akan memberikan perbedaan bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian.
3. Kehamilan Hal ini akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh perempuan yang hamil.
Berkaitan dengan posisi tubuh manusia Antropometri dibagi atas dua bagian Wignjosoebroto, 1995, yaitu :
1. Antropometri Statis Structural Body Dimensions Pengukuran manusia pada posisi tubuh diam dan linier pada permukaan
tubuh. Ada beberapa metode pengukuran tertentu agar hasilnya representative. Disebut juga pengukuran dimensi struktur tubuh dimana tubuh diukur dalam
berbagai posisi standard dan tidak bergerak tetap tegak sempurna. Dimensi tubuh yang diukur dengan posisi tetap antara lain meliputi berat badan, tinggi
tubuh dalam posisi berdiri maupun duduk, ukuran kepala, tinggi panjang lutut pada saat berdiri atau duduk, panjang lengan, dsb. Ukuran dalam hal ini diambil
dengan persentil tertentu seperti persentil 5, persentil 50 dan persentil 95. 2. Antropometri Dinamis Functional Body Dimensions
Yang dimaksud antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan dan ciri- ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan
yang mungkin terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran anthropometri dinamis adalah mendapatkan
ukuran tubuh yang nantinya akan berkaitan erat dengan gerakan-gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
Antropometri dalam posisi tubuh melaksanakan fungsinya yang dinamis akan banyak diaplikasikan dalam proses perancangan fasilitas ataupun ruang kerja.
Terdapat tiga kelas pengukuran antropometri dinamis Wignjosoebroto, 1995, yaitu :
1. Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas.
commit to user
II-6 2. Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja.
3. Pengukuran variabilitas kerja.
2.2.2 Dimensi Antropometri