Uji Validitas Uji Reliabilitas

commit to user dan pihak terkait turut mendukung bila menggunkaan e-comerce kembali, 6 kesulitan dalam menggunakan kembali e-comerce sebagai salah satu cara pemasaran yang dipakai. Masing-masing item diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju.

D. Metode Analisis Data

1. Analsis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis data dengan cara mengubah data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterprestasikan. Analisis ini menggambarkan profil dan tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan

2. Pengujian Statistik

Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas data penelitian. Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria kelayakan untuk diuji dengan menggunakan metode statitik apapun jenisnya. Dengan demikian, hasil yang diperoleh mampu menggambarkan fenomena yang diukur.

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk menentukan sah atau valid tidaknya kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2008. Dalam penelitian ini commit to user akan digunakan uji validitas dengan confirmatory factor analysis CFA menggunakan software SPSS 16. CFA perlu dilakukan terhadap model pengukuran karena syarat untuk dapat menganalisis model dengan SEM, indikator masing- masing konstruk harus memiliki loading factor yang signifikan terhadap konstruk yang diukur. Indikator masing-masing konstruk yang memiliki loading factor yang signifikan membuktikan bahwa indikator tersebut merupakan satu kesatuan alat ukur yang mengukur konstruk yang sama dan dapat memprediksi dengan baik konstruk yang seharusnya diprediksi Hair, et. al., 1998. Validitas berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen yang digunakan adalah Confirmatory Factor Analisys CFA, serta setiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading yang lebih dari 0,40 Hair, et. al., 1998. Teknik yang digunakan adalah dengan melihat output dari rotated component matrix yang harus terekstrak secara sempurna. Jika masing-masing item pertanyaan belum terekstrak secara sempurna, maka proses pengujian validitas dengan Factor Analysis harus diulang dengan cara menghilangkan item pertanyaan yang memiliki nilai ganda yang mengindikasi 2 dua kostruk. commit to user

b. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2008. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha dari software SPSS 16. Rules of tumb yang dipakai adalah item-total correlation masing-masing butir harus lebih besar dari 0,50 dan cronbachs alpha harus lebih besar dari 0,70 agar konstruk dikatakan memenuhi syarat reliabilitas dengan baik. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran 2006 yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut, jika alpha atau r hitung: 1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima secara moderat 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik Gliem Gliem 2003 mengindikasikan bahwa koefisien reliabilitas Cronbachs alpha normanya berada di antara 0 dan 1. Koefisian Cronbachs alpha yang mendekati 1.0 maka konsistensi internal dari item tersebut lebih besar, dalam skala Likert. George Mallery, 2003 dalam GliemGliem, 2003 menyampaikan bahwa koefisien untuk Cronbachs alpha [alpha] adalah sebagai berikut: [alpha] 0.9--Excellent, [alpha] 0.8--Good, [alpha] 0.7-- Acceptable, [alpha] 0.6--Questionable, [alpha] 0.5--Poor, and [alpha] 0.5--Unacceptable p.231. commit to user

c. Pengujian Model Structural