Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

commit to user usaha mereka, misalnya untuk keperluan pemasaran atau iklan. Sampel direncanakan diambil di kota Surakarta sebanyak 250 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan cara convenience sampling, yaitu sampel non probabilitas dengan kriteria yang ditentukan. Penentuan jumlah sampel diharapkan memenuhi kriteria minimal dalam pengujian hipotesis sesuai dengan metode statistik yang dipilih, yaitu Structural Equation Model Hair et al., 1998. Sedangkan teknik purposive sampling yang dipilih bertujuan untuk menghindari bias persepsian dalam pengisian kuesioner dengan menenetukan kriteria sampel terlebih dahulu. Kriteria yang digunakan antara lain: Usaha Mikro Kecil Menengah di Surakarta yang menggunakan teknologi internet untuk mendukung usahanya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei yang dipandu dengan kuesioner yang telah didesain. Teknik ini dimaksudkan untuk meningkatkan tingkat keseriusan responden dalam pengisian kuesioner sehingga diharapkan data yang terkumpul mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Computer Self Efficacy. Studi terdahulu mendefinisikan Computer Self Efficacy sebagai pertimbangan atau keputusan dari kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer Compeau and Higgins, 1995. Variabel ini dioperasikan dengan menggunakan lima item pengukuran terkait: 1 penggunaan e-comerce jika memiliki prosedur pemakaian e-commerce, 2 commit to user paenggunaan e-comerce jika telah melihat orang lain menggunakannya sebelumnya, 3 penggunaan program e-comerce jika bisa meminta orang lain untuk memmbantu pengoperasian jika menghadapi kesulitan, 4 penggunaan program e-comerce karena memiliki kemampuan dalam mengoperasikan komputer, dan 5 penggunaan program e-comerce walaupun sebelumnya belum pernah melihat orang lain menggunakanya. Masing-masing item diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju. Perceived ease of use. Studi terdahulu mendefinisikan Perceived Easy of Use sebagai tingkat kepercayaan seseorang ketika menggunakan suatu produk tidak akan menemui kendala Lihat Nysveen et al, 2005 . Variabel ini dioperasikan dengan menggunakan tujuh item pengukuran terkait: 1 perasaan mudah untuk belajar menggunakan e-comerce, 2 perasaan bahwa e- comerce mudah dan jelas dimengerti, 3 e-comerce sangat mudah dan fleksibel, 4 cara penggunaan e-comerce cepat dan mudah dipahami, 5 perassan mudah menggunakan e-comerce, 6 penggunaan e-comerce mudah dimengerti. Masing-masing item diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju. Peceived usefulllness. Studi terdahulu mendefinisikan peceived usefulllness sebagai tingkatan di mana user percaya bahwa dengan menggunakan teknologi atau sistem tersebut akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja Renza Azhari dan Intan Sari H. Z., 2008. Variabel ini dioperasikan dengan menggunakan tujuh item pengukuran terkait: 1 commit to user penggunaan e-comerce membantu meningkatkan efeksifitas bisnis, 2 penggunaan e-comerce dapat mempercepat proses transaksi dengan konsumen, 3 penggunaan e-comerce mempermudah hubungan dengan konsumen, 4 penggunaan e-comerce sangan efektif bagi pemasaran produk, 5 melalui e-comerce mempermudah mengetahui informasi seputar konsumen, 6 penggunaan e-comerce mempermudah mengetahui keinginan konsumen, 7 penggunaan e-comerce mempermudah dalam bekerja. Masing- masing item diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju. Atitude toward Using. Kajian literatur mendefinisikan Atitude toward Using sebagai penilaian positif atau negatif individu terhadap objek atau produk yang dihadapi. Lihat Nysveen et al, 2005. Variabel ini dioperasikan dengan menggunakan empat item pengukuran terkait: 1 bijak atau bodoh, 2 positif atau negatif, 3 bermanfaat atau sia-sia, 4 bijak atau buruk. Masing- masing item diukur dengan menggunakan skala semantik 1 sampai 4. Intention to Use. Kajian literatur mendefinisikan Intention to Use sebagai kekuatan minat atau keinginan seseorang untuk menunjukkan perilaku secara lebih khusus terhadap suatu produk Lihat Nysveen et al, 2005. Variabel ini dioperasikan dengan menggunakan enam item pengukuran terkait: 1 penggunaan kembali e-comerce dalam berbisnis, 2 penggunaan kembali e-comerce untuk mempermudah transaksi penjualan, 3 ketertarikan menggunakan lagi e-comerce untuk mengetahui keinginan konsumen, 4 perasaan menggunakan lagi e-comerce merupakan ide yang bagus, 5 staff commit to user dan pihak terkait turut mendukung bila menggunkaan e-comerce kembali, 6 kesulitan dalam menggunakan kembali e-comerce sebagai salah satu cara pemasaran yang dipakai. Masing-masing item diukur dengan menggunakan 5 point skala Likert 1 = sangat tidak setuju sampai dengan 5 = sangat setuju.

D. Metode Analisis Data