Technology Acceptance Model TAM Computer Self-efficacyCSE

commit to user teknologi, permodalan dan manajerial. Sementara itu, penggunaan bank sebagai mitra pengembangan UMKM di kota Surakarta belum optimal. Baru sekitar 48 persen UMKM di Kota Surakarta yang sudah berhubungan dengan Bank. Meskipun demikian pembinaan UMKM di Kota Surakarta belum optimal, setidaknya terdapat 63,4 persen UMKM yang belum mendapat pembinaan dari aparat yang berwenang. Secara umum, jika dilihat dari aspek potensi pengembangan produk UMKM, siklus produk UMKM Kota Surakarta 36 persen dalam tahap perkembangan, 42,5 persen berada dalam tahap matang sumber: Data BLS Bank Indonesia Surakarta.

2. Technology Acceptance Model TAM

Technology Acceptance Model TAM dikenalkan oleh Davis 1989 yang diadaptasi dari Theory Reason Action TRA, model yang menjelaskan fenomena adopsi inovasi. TAM dikembangkan untuk menjelaskan penemuan dampak faktor eksternal teknologi pada keyakinan konsumen. Dua pengukur utamanya adalah easy of use dan usefulness, yang ditunjukkan dari validasi empirik oleh Davis et al. Dua ukuran tersebut telah ditemukan dapat mengukur konsistensi hubungan dengan target perilaku pada pengguna inovasi teknologi. TAM sudah berhasil menjelaskan tentang alasan seseorang menerima atau menolak inovasi Templeton et al, 2003. commit to user Model dasar TAM oleh Davis dapat dilihat pada Gambar II.1. gambar tersebut memperlihatkan bahwa penerimaan terhadap teknologi informasi information technology acceptance ditentukan oleh 6 faktor, yaitu variable dari luar external variables, persepsi akan manfaat teknologi tersebut perceived usefullness, persepsi terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut perceived ease of use, sikap pengguna terhadap penggunaan teknologi attitude toward using, kecenderunangan perilaku behavioral intention, dan pemakaian aktual actual usage. Gambar II.1 TAM original Davis, 1989

3. Computer Self-efficacyCSE

CSE adalah salah satu variabel yang penting untuk studi perilaku individual dalam bidang teknologi informasi Agarwal, et al. 2000, dalam Wang, 2003. Computer self-efficacy didefinisikan sebagai pertimbangan atau keputusan dari kemampuan seseorang dalam menggunakan komputer Compeau and Higgins, 1995. Dalam penelitian ini berarti kemampuan pemilik UMKM dalam pengoperasian komputer dan internet. commit to user Definisi self efficacy menurut Bandura 1986 dalam Compeau and Higgins, 2006adalah: “People’s judgement of their capabilities to organiized and execute courses of action required to attain designated types performance. It is concerned not with the skills one has but with judgements of what one can do with whatever skills one possesses” Definisi tersebut menunjukkan bahwa karakteristik kunci dari konstruk self efficacy yaitu: komponen skill keahlian dan ability kemampuan dalam hal mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, CSE menggambarkan persepsi individu tentang kemampuanya menggunakan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas seperti menggunakan software untuk analisis data, menulit surat mail marge, dan bahkan menggunakan internet berbasis komputer.

4. Perceived Usefullness PU