xvii t
hitung
3,139 t
tabel
2,663 maka Ho ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lingkungan sosial petani dengan
motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga. Lingkungan sosial yang dirasa mendukung karena telah terdapatnya
banyak masyarakat disekitar tempat tinggal petani telah membudidayakan buah naga, dan selain itu bahwa adanya saran, bantuan dari lingkungan
masyarakat sekitar sangat berpengaruh pada budidaya tanaman buah naga. Hal ini dikarenakan motivasi petani bukan hanya muncul dari dalam diri
petani itu, namun juga dapat berasal luar individu petani yang akhirnya akan mempengaruhi sikap ataupun keputusan petani.
7. Hubungan antara Lingkungan Ekonomi X
7
dengan Motivasi Petani Y
Lingkungan ekonomi merupakan kekuatan-kekuatan ekonomi yang ada dalam masyarakat yang secara langsung ataupun tidak langsung
keberadaanya dapat mendorong atau menghambat petani dalam
membudidayakan buah naga. Dukungan lingkungan ekonomi tersebut dapat berpengaruh pada motivasi petani dalam budidaya tanaman buah
naga. Hubungan antara lingkungan ekonomi dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga dapat dilihat pada tabel 31.
Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara lingkungan ekonomi dengan kebutuhan ekonomis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,158, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 1,218, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
1,218 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan ekonomi petani dengan kebutuhan ekonomis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa tersedia
tidaknya bibit, pupuk, pestisida, jaminan pasar, dan jaminan harga di lingkungan sekitar tidak berhubungan dengan kebutuhan ekonomis, karena
petani sama-sama menginginkan peningkatan ekonomi pada keluarga, sehingga meskipun lingkungan ekonomi tidak mendukung, petani akan
tetap mencari jalan keluar agar budidaya buah naga tetap berjalan, karena
xviii petani merasa dengan membudidayakan buah naga akan memperoleh
keuntungan yang lumayan besar. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
lingkungan ekonomi dengan kebutuhan psikologis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,051, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 0,390 dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,390 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan ekonomi petani dengan kebutuhan psikologis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa mendukung
atau tidaknya lingkungan ekonomi petani seperti adanya kredit, bibit, pupuk, jaminan harga, maupun jaminan pasar di llingkungan sekitar tidak
berhubungan dengan kebutuhan psikologis dalam budidaya tanaman buah naga, karena masing-masing petani mengharapkan status yang lebih baik
setelah membudidayakan buah naga. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
lingkungan ekonomi dengan kebutuhan sosiologis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,001, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 0,008, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,008 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan ekonomi petani dengan kebutuhan sosiologis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa mendukung
atau tidaknya lingkungan ekonomi petani yang dilihat dari tersedia atau tidaknya bibit, pupuk, pestisida, jaminan pasar, dan jaminan harga tidak
menjadi suatu penghambat petani untuk saling bersosial dengan petani yang lain, bahkan dengan berinteraksi tersebut petani bisa mendapatkan
pemecahan masalah dari lingkungan ekonomi yang tidak mendukung tersebut.
Berdasarkan tabel 30 dapat diketahui bahwa petani responden yang menyatakan bahwa lingkungan ekonomi tidak mendukung, kurang
mendukung, ataupun mendukung dan memiliki motivasi tinggi dalam budidaya tanaman buah naga sebanyak 53 orang, sedangkan petani
xix responden yang memenyatakan lingkungan ekonomi yang kurang
mendukung hingga mendukung dan memiliki motivasi yang sedang dalam budidaya tanaman buah naga adalah sebanyak 7 orang. Pada tabel 31
diketahui nilai r
s
antara lingkungan ekonomi dengan motivasi dalam budidaya tanaman buah naga adalah sebesar 0,031, pada = 0,05 dengan
t
hitung
sebesar 0,236 dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,236 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial petani dengan motivasi
petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa mendukung atau tidaknya lingkungan ekonomi yang ditandai dengan
tersedia atau tidaknya kredit, bibit, pupuk, pestisida, jaminan pasar, maupun jaminan harga, petani akan tetap berusaha untuk lebih giat dan
lebih baik dalam membudidayakan buah naga.
8. Hubungan antara Kebijakan Pemerintah X