Salah satu daerah yang membudidayakan buah naga adalah Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Pengembangan buah naga di Kecamatan
Bendosari Kabupaten Sukoharjo dipelopori oleh pemuda tani Sukoharjo dengan cara memberdayakan para petani untuk mulai membudidayakan buah
naga yang sekarang mulai diminati banyak konsumen. Prospek buah naga di pasaran sangat menjanjikan, seperti di pasaran luar,
Adi 2009 menyampaikan bahwa negara-negara luar tersebut seperti negara USA,
Belanda, dan Swiss, yang dalam hal ini buah naga dapat dijadikan sebagai bahan baku makanan olahan, untuk kosmetik, dan bahan baku kesehatan,
dengan melihat hal itu buah naga memiliki banyak peluang untuk diekspor. Selain itu, buah naga memiliki harga dipasaran yang relatif mahal, yang dapat
memberikan keuntungan cukup besar bagi petani. Peluang pasar atau prospek dari buah naga yang baik membuat sebagian
petani di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo terdorong untuk membudidayakan buah naga di daerahnya. Membudidayakan buah naga di
daerah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Untuk melihat berbagai faktor baik internal dan eksternal yang memotivasi
petani dan masyarakat membudidayakan buah naga, maka perlu diadakan penelitian kaitannya dengan Motivasi Petani Dalam Budidaya Tanaman Buah
Naga Hylocereus Sp. Di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo.
B. Perumusan Masalah
Budidaya buah naga di bidang pertanian merupakan salah satu jenis pengembangan komoditas buah dalam pelaksanaan pembangunan pertanian,
yang didasari pada perkembangan hortikultura. Buah naga sebagai salah satu tanaman buah yang memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup
manusia baik dalam kebutuhan pangan vitamin maupun dalam khasiat obat untuk berbagai penyakit. Budidaya buah naga tergolong mudah dan
menguntungkan, karena melihat iklim di Indonesia yang sangat mendukung bagi pengembangannya dan prospek buah naga di bidang eksport. Namun,
para petani buah naga memiliki kendala dalam pengembangan budidaya buah
naga yaitu dalam hal modal, budidaya buah naga memerlukan biaya yang cukup besar pada awal pembudidayaan. Biaya tersebut meliputi pembelian
bibit dan membuat tiang penyangga. Salah satu wilayah yang mulai membudidayakan buah naga yaitu
Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Para petani di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo mengembangan budidaya buah naga dengan
memanfaatkan lahan pekarangan mereka. Namun, dengan kendala yang disebutkan diatas, para petani buah naga di Kecamatan Bendosari Kabupaten
Sukoharjo bekerja sama dengan Pemuda Tani Sukoharjo PTS dalam hal pengadaan bibit dan modal. Dengan bantuan tersebut para petani dapat
membudidayakan buah naga didaerah mereka bahkan diharapkan dengan membudidayakan buah naga, dapat meningkatkan ketrampilan dan
kesejahteraan para petani melalui peningkatan pendapatan para petani. Petani di Kecamatan Bendosari mulai membudidayakan pada tahun 2008, dengan
bantuan pelatihan dari PTS yang terlebih dahulu membudidayakan buah naga yaitu pada tahun 2005. Lahan yang ditanami buah naga merupakan lahan
pekarangan, karena para petani di Kecamatan Bendosari mencoba untuk mengoptimalkan pekarangan rumahnya sehingga bisa mendapatkan hasil yang
lebih besar, luas lahan yang dimiliki para petani di Bendosari adalah antara 100
–150m
2
. Pemasaran buah naga ini biasanya disalurkan di market-market sekitar Sukoharjo seperti makro, hypermart, dan luwes.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat beberapa permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana faktor-faktor instrinsik dan ekstrinsik pembentuk motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo? 2.
Bagaimana tingkat motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo?
3. Bagaimana hubungan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik pembentuk motivasi dengan tingkat motivasi petani
dalam budidaya tanaman buah naga di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo?
C. Tujuan Penelitian