ii
1. Hubungan antara Umur X
1
dengan Motivasi Petani Y
Umur merupakan lamanya waktu hidup responden sampai pada saat penelitian. Umur dapat berpengaruh pada motivasi petani dalam budidaya
tanaman buah naga. Hubungan antara umur dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga dapat dilihat pada tabel 31.
Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara umur dengan kebutuhan ekonomis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,019, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 0,145, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,145 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
umur petani dengan kebutuhan ekonomis petani dalam budidaya tanaman buah naga.
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan umur atau bertambahnya umur responden tidak berhubungan dengan kebutuhan
ekonomis dalam budidaya tanaman buah naga, petani yang memiliki umur yang lebih tua belum tentu memiliki kebutuhan ekonomis yang lebih tinggi
dari pada petani yang lebih muda dan juga sebaliknya petani yang lebih muda belum tentu memiliki kebutuhan ekonomi yang rendah daripada
petani yang memiliki umur lebih tua, karena baik petani yang memiliki umur yang muda ataupun petani yang memiliki umur tua sama-sama
memiliki keinginan ataupun dorongan untuk memperbaiki ekonomi keluarga, salah satunya dengan meningkatkan pendapatan melalui
budidaya buah naga. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
umur dengan kebutuhan psikologis diperoleh nilai rs yaitu sebesar 0,054, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 0,413, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,413 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
umur petani dengan kebutuhan psikologis petani dalam budidaya tanaman buah naga.
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan umur atau bertambahnya umur responden tidak berhubungan dengan kebutuhan
psikologis dalam budidaya tanaman buah naga, karena baik petani yang
iii memiliki umur yang muda ataupun petani yang memiliki umur tua sama-
sama memiliki keinginan ataupun motivasi agar statusnya lebih tinggi dari petani yang lain atau minimal memiliki status yang sama dengan petani
yang juga sama-sama membudidayakan buah naga. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
umur dengan kebutuhan sosiologis diperoleh nilai rs yaitu sebesar 0,059, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 0,451, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
0,451 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
umur petani dengan kebutuhan sosiologis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan umur yang ada pada
responden tidak berhubungan dengan kebutuhan sosiologis dalam budidaya tanaman buah naga, karena untuk menjadi seorang petani yang
membudidayakan buah naga tidak mensyaratkan segi umur, sehingga berapapun umur seseorang, selama ia mampu bekerja dan ada kemauan
maka ia dapat bekerjasama dengan siapapun dalam budidaya buah naga. Petani yang memiliki umur muda ataupun petani yang memiliki umur tua
sama-sama membuka kesempatan untuk bertukar pendapat, bekerjasama atupun bersosial dengan petani lain guna mendukung budidaya tanaman
buah naga sehingga dapat mencapai hasil produksi yang maksimal. Kerjasama tersebut bisa terjalin antar petani, petani dengan pedagang,
petani dengan penyuluh, atau kerjasama dengan yang lainnya. Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara umur dengan kebutuhan sosiologis
dalam budidaya buah naga tidak mempunyai hubungan. Tabel 30 menunjukkan bahwa pada tingkat umur kurang dari 30
tahun sampai lebih dari 50 tahun sebanyak 53 petani responden memiliki motivasi yang tinggi terhadap budidaya tanaman buah naga, dan pada
tingkat umur 30 sampai lebih 50 tahun memiliki motivasi sedang sebanyak 7 orang. Tabel 31 diketahui nilai rs antara umur dengan motivasi
dalam budidaya tanaman buah naga yaitu sebesar 0,192, pada =
0,05, dengan t
hitung
sebesar 1,489, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat
iv dilihat bahwa t
hitung
1,489 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur petani dengan
motivasi petani terhadap budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan umur atau bertambahnya
umur responden tidak berhubungan dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga, umur yang lebih tua belum tentu memiliki
motivasi yang lebih tinggi dan juga sebaliknya umur yang lebih muda belum tentu memilliki motivasi yang lebih rendah, karena baik petani yang
memiliki umur muda ataupun petani yang memiliki umur tua sama-sama memiliki keinginan ataupun motivasi untuk memperbaiki kesejahteraan
hidupnya, yaitu melalui budidaya buah naga.
2. Hubungan antara Pendidikan Formal X