xv
6. Hubungan Lingkungan Sosial X
6
dengan Motivasi Petani Y
Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat di sekitar responden, yang keberadaannya dapat mendorong atau menghambat
responden dalam mengembangkan budidaya buah naga. Dukungan lingkungan sosial tersebut dapat berpengaruh pada motivasi petani dalam
budidaya tanaman buah naga. Hubungan antara lingkungan sosial dengan motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga dapat dilihat pada
tabel 31. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
lingkungan sosial dengan kebutuhan ekonomis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,424, pada = 0,01, dengan t
hitung
sebesar 3,566, dan t
tabel
sebesar 2,663, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
3,566 t
tabel
2,663 maka Ho ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara
lingkungan sosial petani dengan kebutuhan ekonomis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Lingkungan sosial yang mendukung akan
membuat petani mengambil keputusan untuk membudidayakan buah naga dapat dilihat dengan seberapa banyak tetangga atau kerabat yang telah
membudidayakan buah naga, banyaknya saran dan bantuan yang diberikan untuk membudidayakan buah naga, dengan lingkungan sosial yang
mendukung akan mengakibatkan motivasi petani dalam budidaya buah naga tinggi dan mau untuk mulai mencoba membudidaykan buah naga,
sehingga dengan tambahan usahatani melalui budidaya buah naga diharapkan akan terjadi pula peningkatan ekonomi pada responden. Begitu
juga sebaliknya dengan lingkungan sosial yang tidak mendukung petani untuk membudidayakan budidaya buah naga, maka motivasi petani untuk
membudidayakan buah nagapun akan rendah, dengan tidak adanya usaha yang lain untuk memberikan tambahan pendapatan maka tidak akan terjadi
pula peningkatan ekonomi petani dari budidaya buah naga. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
lingkungan sosial dengan kebutuhan psikologis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,213, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 1,659 dan t
tabel
sebesar
xvi 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
1,659 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan sosial petani dengan kebutuhan psikologis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa mendukung
atau tidaknya lingkungan sosial responden tidak berhubungan dengan kebutuhan psikologis dalam budidaya tanaman buah naga, karena
kebutuhan psikologis hanya bisa dirasakan oleh dalam diri petani, kebutuhan psikologis dirasa sudah puas atau belum hanya pribadi petani
sendirilah yang bisa menilai. Tabel 31 menunjukkan perhitungan statistik non parametrik antara
lingkungan sosial dengan kebutuhan sosiologis diperoleh nilai r
S
yaitu sebesar 0,237, pada = 0,05, dengan t
hitung
sebesar 1,858, dan t
tabel
sebesar 2,002, sehingga dapat dilihat bahwa t
hitung
1,858 t
tabel
2,002 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
lingkungan sosial petani dengan kebutuhan sosiologis petani dalam budidaya tanaman buah naga. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
sosial yang mendukung ataupun tidak mendukung yang ditandai dengan sedikit atau banyaknya saran serta bantuan dari lingkungan sekitar, akan
membuat petani tetap berinteraksi meskipun dengan lingkungan di luar masyarakat sekitar mereka untuk mendapatkan saran, bantuan mengenai
budiaya buah naga. Berdasarkan tabel 30 dapat diketahui bahwa petani responden yang
menyatakan bahwa lingkungan sosial tidak mendukung, kurang mendukung, ataupun mendukung dan memiliki motivasi tinggi dalam
budidaya tanaman buah naga sebanyak 53 orang, sedangkan petani responden yang menyatakan bahwa lingkungan sosial tidak mendukung,
kurang mendukung, ataupun mendukung dan memiliki motivasi yang sedang dalam budidaya tanaman buah naga adalah sebanyak 7 orang. Pada
tabel 31 diketahui nilai rs antara lingkungan sosial dengan motivasi dalam budidaya tanaman buah naga adalah 0,381, pada
= 0,01 dengan t
hitung
sebesar 3,139 dan t
tabel
sebesar 2,663, sehingga dapat dilihat bahwa
xvii t
hitung
3,139 t
tabel
2,663 maka Ho ditolak, yang artinya terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lingkungan sosial petani dengan
motivasi petani dalam budidaya tanaman buah naga. Lingkungan sosial yang dirasa mendukung karena telah terdapatnya
banyak masyarakat disekitar tempat tinggal petani telah membudidayakan buah naga, dan selain itu bahwa adanya saran, bantuan dari lingkungan
masyarakat sekitar sangat berpengaruh pada budidaya tanaman buah naga. Hal ini dikarenakan motivasi petani bukan hanya muncul dari dalam diri
petani itu, namun juga dapat berasal luar individu petani yang akhirnya akan mempengaruhi sikap ataupun keputusan petani.
7. Hubungan antara Lingkungan Ekonomi X