IV1999, tanggal 30 September 1999, PT. Keang Nam Development Indonesia mendapatkan fasilitas dari Negara Republik Indonesia Cq. Departemen Kehutanan RI
berupa Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu UPHHK seluas ± 58.590 lima puluh delapan ribu lima ratus sembilan puluh Ha yang terletak pada kelompok hutan
Produksi sungai Singkuang – sungai Natal, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Mandailing Natal, dahulu sebelum tahun 2000 adalah Kec. Natal, Kab. Tapanuli
Selatan, Propinsi Sumatera Utara, diberikan jangka waktu 35 tiga puluh lima Tahun, yang berlaku surut sejak tahun 1994 sd tahun 2029 adalah ADELIN LIS
selaku Direktur Keuangan Umum di PT. Keang Nam Development Indonesia tidak pernah mengeluarkan dana operasional untuk kegiatan sistim Silvikultur Tebang Pilih
Tanam Indonesia TPTI yang mengakibatkan penebangan pohon kayu hasil hutan dari periode tahun 2000 sd tahun 2005 tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
antara lain lokasi penebangan berada diluar Blok Tebangan Petak Tebangan Rencana Karya Tahunan RKT yang menimbulkan kerusakan hutan, dimana
kegiatan Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI tersebut meliputi:
81
1. Penataan Areal Kerja PAK Et-3 Et = Exploitasi Tebangan adalah
kegiatan yang bertujuan untuk mengatur blok kerja tahunan dan petak kerja guna perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengawasan
kegiatan unit pengelolaan hutan.
2. Inventarisasi Tegakan sebelum Penebangan ITSP Et-2
adalah kegiatan pencatatan, pengukuran dan penandaan pohon dalam areal
Blok Kerja Tahunan untuk mengetahui : a.
Data Pohon Inti : jumlah, jenis, diameter.
b. Data Pohon yang dilindungi
: jumlah, jenis, diameter.
81
Hasil wawancara dengan M. Butar-Butar, Penyidik pada Direktorat Reserse Kriminal Polda Sumatera Utara, tanggal 6 Januari 2009
Mashudi : Penegakan Hukum Terhadap Penebangan Pohon Di Luar Rencana Karya Tahunan Bagi Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan, 2009
USU Repository © 2008
c. Data Pohon yang akan dipanen
: jumlah, jenis, diameter, tinggi bebas cabang.
d. Data Medan Kerja
: jurang, sungai, kawasan dilindungi.
ITSP khususnya ditujukan untuk penyusunan Rencana Karya Tahunan RKT yang berkaitan dengan TPTI.
3. Pembukaan Wilayah Hutan PWH Et-1
adalah kegiatan penyediaan prasarana wilayah bagi kegiatan produksi kayu, pembinaan
hutan, perlindungan hutan, insfeksi kerja, transportasi sarana kerja, dan komunikasi antar pusat kegiatan. Pembukaan hutan diwujudkan oleh
penyediaan jaringan angkutan, barak kerja, penimbunan kayu dan lain- lain.
4. Penebangan Et adalah kegiatan pengambilan kayu dari pohon-pohon
dalam tegakan yang berdiameter sama dengan atau lebih besar dari diameter batas yang ditetapkan 50 up, yang artinya ukuran diameter 50
Cm keatas dari blok tebangan yang telah disahkan.
5. Perapihan Et+1 adalah kegiatan pada areal bekas penebangan agar
Tegakan Tinggal tersebut mudah diinventarisasi, diperbaiki dan di tingkatkan produktivitasnya.
6. Inventarisasi Tegakan Tinggal ITT Et+2
adalah kegiatan pencatatan dan pengukuran pohon serta permudaan alam pada areal
Tegakan Tinggal untuk mengetahui antara lain komposisi jenis, penyebaran dan perapatan pohon dan permudaan serta jumlah dan
tingkat kerusakan pohon inti.
7. Pembebasan Tahap Pertama Et+2 adalah kegiatan pemeliharaan