1. Korporasi mencakup baik badan hukum legal entity maupun non badan hukum seperti organisasi dan sebagainya;
2. Korporasi dapat bersifat privat private juridical entity dan dapat pula bersifat publik public entity;
3. Apabila diidentifikasikan bahwa tindak pidana lingkungan dilakukan dalam bentuk organisasional, maka orang alamiah managers, agents,
employess dan korporasi dapat dipidana baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama bipunishmentprovision; 4. Terdapat kesalahan manajemen Main korporasi dan terjadi apa yang
dinamakan breach of
-
a statutory or regulatory provision; 5. Pertanggungjawaban badan hukum dilakukan terlepas dari apakah orang-
orang yang bertanggungjawab di dalam badan hukum tersebut berhasil diidentifikasikan, dituntut dan dipidana;
6. Segala sanksi pidana dan tindakan pada dasarnya dapat dikenakan pada korporasi, kecuali pidana mati dan pidana penjara. Dalam hal ini perlu dicatat
bahwa Amerika Serikat mulai dikenal apa yang dinamakan corporate death penalty
dan corporate imprisonment yang mengandung pengartian larangan suatu korporasi untuk berusaha di bidang-bidang usaha tertentu dan
pembatasan-pembatasan lain terhadap langkah-langkah korporasi dalam berusaha;
7. Penerapan sanksi pidana terhadap korporasi tidak menghapuskan kesalahan perorangan;
8. Pemidanaan terhadap korporasi hendaknya memperhatikan kedudukan
korporasi untuk mengendalikan perusalaaan, melalui kebijakan pengurus atau para pengurus corporate executive officers yang memiliki kekuasaan untuk
memutuskan power of decision dan keputusan tersebut telah diterima accepred oleh korporasi tersebut.
B. Prinsip-prinsip Pertanggungjawab Perusahaan Pemegang Izin Pemanfaatan Hutan
Berbicara tentang prinsip pertanggungjawaban dalam hubungannya dengan tanggung jawab perusahaan pemegang izin, maka terlebih dahulu harus
dilihat dari pendapat seorang filosof besar dalam bidang hukum yang bernama Roscoe Pound, yang mengemukakan tentang konsep pertanggungjawaban liability
dilihat dari segi filsafat hukum, yaitu : I ... use the simple word liability for the
Mashudi : Penegakan Hukum Terhadap Penebangan Pohon Di Luar Rencana Karya Tahunan Bagi Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan, 2009
USU Repository © 2008
situation where by one may exact legally and other is legally subjected to the exaction
.
70
Terjemahan bebas yakni “Saya…mempergunakan kata sederhana dari tanggungjawab adalah suatu keadaan dimana oleh suatu perbuatan memerlukan
pembayaran karena keadaan dan perintah dari yang sah undang-undang akibat dari keadaan.
Bertitik tolak pada rumusan tentang pertanggungjawaban atau liability tersebut, Pound hendak membahasnya dari sudut pandang filosofis dan sistem hukum
secara timbal balik. Secara sistematis, Pound lebih jauh telah menguraikan perkembangan konsep liability . Menurut Pound, bahwa liability diartikan
sebagai suatu kewajiban untuk membayar kompensasi yang akan diterima pelaku dari seseorang yang telah dirugikan.
71
Sejalan dengan semakin efektifnya perlindungan undang-undang terhadap kepentingan masyarakat akan suatu kedamaian dan
ketertiban dan adanya keyakinan bahwa Kompensasi sebagai suatu alat penangkal, maka pembayaran ganti rugi bergeser kedudukannya, semula sebagai suatu hak
istimewa kemudian menjadi suatu kewajiban. Ukuran ganti rugi tersebut tidak lagi dari nilai suatu kompensasi yang harus dibeli, melainkan dari sudut kerugian atau
penderitaan yang timbul oleh perbuatan pelaku yang bersangkutan. Sehingga dengan demikian konsep liability diartikan sebagai reparation.
72
Terjadilah perubahan arti konsep liability dari composition for vengeance kedudukannya sebagai
70
Roscoe Pound, Pengantar Filsafat Hukum Terjemahan Mochammad Radjab, Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1975, hlm. 74
71
Romli Atmasasmita, Perbandingan Hukum Pidana, Bandung: Mandar Maju, 2000, hlm. 55
72
Ibid, hlm. 55
Mashudi : Penegakan Hukum Terhadap Penebangan Pohon Di Luar Rencana Karya Tahunan Bagi Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan, 2009
USU Repository © 2008
pembalasan menjadi reparationfor injury tanggung jawab untuk memberikan ganti kerugian. Perubahan bentuk wujud ganti kerugian dengan sejumlah uang
kepada ganti kerugian dengan penjatuhan hukuman, secara historis merupakan awal dari liability atau pertanggungjawaban.
73
Penerapan suatu prinsip tanggung jawab pelaku praktik illegal logging tergantung kepada keadaan tertentu, baik ditinjau secara makro maupun secara
mikro. Setidak-tidaknya ada 3 tiga prinsip atau teori mengenai tanggung jawab yang kenal adalah:
74
1. Prinsip tanggung jawab berdasarkan atas adanya unsur kesalahan fault liability, liability based on fault principle.
2. Prinsip tanggung jawab berdasarkan atas praduga rebut table presuption of liability principle.
3. Prinsip tanggung jawab mutlak no fault liability, absolute atau strict liability principle.
Fokus pembahasan di sini adalah menunjukkan perbedaan-perbedaan pokok dari ketiga macam prinsip tanggung jawab tersebut, sebagai berikut:
1. Tanggung jawab berdasarkan atas adanya unsur kesalahan fault liability,
liability based on fault principle
Konsep modern tanggung jawab keperdataan civil liability secara umum menyatakan bahwa unsur kesalahan pada pihak yang menyebabkan kerugian kepada
73
Ibid, hlm. 55-56
74
H. Endang Saefullah, Beberapa Masalah Pokok tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Udara
, Bandung: Pusat Penerbitan LPPM Universitas Islam Bandung, 1995, hlm. 1-9
Mashudi : Penegakan Hukum Terhadap Penebangan Pohon Di Luar Rencana Karya Tahunan Bagi Pemegang Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan, 2009
USU Repository © 2008