dibebankan biaya-biaya dan keuntungan dalam pendistribusian, program ini bukan merupakan suatu bentuk bantuan.
Harga RASKIN di tingkat rumah tangga miskin akan menjadi tidak wajar jika melebihi dari harga yang telah ditetapkan karna keuntungan dari
pendistribusian yang besar. Biaya – biaya yang terjadi dalam pendistribusian sebenarnya dapat dialokasikan ke dalam anggaran APBD. Karena penyaluran
RASKIN hingga ke penerima manfaat sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Dengan begitu harga yang diterima oleh masyarakat miskin
akan tetap murah yaitu Rp 1000 per kilogram.
5.2. Keuntungan yang Diperoleh Rumah Tangga Miskin
Surplus konsumen menunjukkan keuntungan yang diperoleh konsumen karena mereka membeli suatu komoditi. Keuntungan tersebut diperoleh oleh
konsumen karena harga yang berlaku pada kondisi keseimbangan lebih rendah dari pada harga yang mereka mau bayarkan.
Surplus konsumen bagi setiap unit beras RASKIN yang dikonsumsi adalah selisih antara harga beras dipasar jika dibeli konsumen dengan harga beras
RASKIN yang ditawarkan dikalikan dengan kuantitas beras RASKIN yang diperjual belikan. Tabel 14 menunjukkan surplus konsumen atau keuntungan yang
diperoleh rumah tangga miskin dengan adanya subsidi RASKIN.
Tabel 14. Surplus yang diperoleh Rumah Tangga Penerima Beras Miskin
Harga Beras Di Pasar
Rpkg Harga RASKIN
Yang di Tawarkan Rpkg
Kuantitas RASKIN
Kg Surplus
Rumah Tangga RpKK
4982 1400 5.97 10,692
Sumber : Analisis Data Lampiran 4
Yanita Sari : Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Distribusi Raskin Studi Kasus : Desa Securai Utara, Kecamatan Balaban, Kabupaten Langkat, 2007
USU Repository © 2008
Berdasarkan tabel diatas, surplus yang diperoleh rumah tangga miskin merupakan selisih harga beras yang harus dibeli dipasar dengan harga RASKIN
dan dikalikan dengan kuantitas pembelian RASKIN yang dapat dilihat dari perhitungan dibawah ini :
Sk = Pa - Pk x Q
2
= 4982 – 1400 x 5.97
2 =
10,692 Berdasarkan tabel 14 dan perhitungan diatas diketahui bahwa harga beras
di pasar yang dikonsumsi oleh rumah tangga miskin yaitu Rp 4982 per kg yang merupakan hasil rata-rata yang diambil dari 100 sampel rumah tangga miskin.
Harga tersebut merupakan harga yang seharusnya mereka bayarkan jika tidak ada subsidi pangan berupa beras miskin RASKIN. Harga beras tersebut berkisar
antara Rp 4800 per kg hingga Rp 5200 per kg. Sehingga diperoleh rata-rata sebesar Rp 4982 per kilogram. Sedangkan harga beras bersubsidi yang harus
mereka korbankan untuk memperoleh beras RASKIN yaitu sebesar Rp 1400 per kg. Kuantitas RASKIN yang diterima setiap kepala keluarga berbeda mulai
dari 5 kg hingga 10 kg. Hal tersebut bisa terjadi karena pagu beras yang disalurkan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kepala keluarga KK yang
memperoleh manfaat beras miskin. Semakin bertambahnya jumlah rumah tangga miskin di Desa Securai Utara mengakibatkan pembagian beras dilakukan secara
merata atau pembagian tidak berdasarkan jumlah yang semestinya yaitu 10 kgKK. Hasil rata-rata yang diperoleh dari 100 sampel untuk kuantitas
RASKIN yang diperoleh masing-masing KK yaitu sebesar 5.97 kgKK.
Yanita Sari : Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Distribusi Raskin Studi Kasus : Desa Securai Utara, Kecamatan Balaban, Kabupaten Langkat, 2007
USU Repository © 2008
Berdasarkan data tersebut diperoleh surplus bagi rumah tangga miskin yang membeli beras dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga
di pasar yaitu sebesar Rp 10,692 per kepala keluarga. Nilai tersebut merupakan keuntungan yang diterima oleh rumah tangga miskin dengan adanya subsidi
Pemerintah di bidang pangan yaitu RASKIN. Dengan adanya beras miskin dengan harga senilai Rp1400 per kilogram, setidaknya dapat meringankan beban
warga yang kurang mampu. Ini dapat dimaklumi dengan harga beras dipasar rata- rata senilai Rp 5000 per kilogram.
Surplus yang diperoleh rumah tangga miskin menunjukkan terjadinya kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh penerima manfaat RASKIN. Kelebihan
kepuasan ini muncul dari adanya perbedaan antara kepuasan yang diperoleh penerima manfaat RASKIN dalam mengkonsumsi sejumlah beras dengan
pembayaran yang harus dikeluarkannya untuk memperoleh beras tersebut. Kepuasan yang diperoleh oleh penerima manfaat RASKIN selalu lebih besar dari
pada pembayaran yang mereka keluarkan.
5.3. Tingkat Keefektifan Distribusi RASKIN