Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.3. Kerangka Pemikiran

Beras untuk keluarga miskin atau sering disebut dengan RASKIN adalah salah satu program Pemerintah untuk membantu masyarakat yang termiskin dan rawan pangan agar mereka tetap mendapatkan beras untuk kebutuhan rumah tangganya. Distribusi RASKIN merupakan proses penyaluran beras kepada penduduk miskin yang telah terdata sebagai masyarakat yang berhak menerima beras RASKIN. Beras yang akan didistribusikan ke masing-masing titik distribusi berasal dari gudang penyimpanan Perum BULOG yang akan diangkut oleh SATKER RASKIN dan menyerahkan beras RASKIN tersebut kepada pelaksana distribusi ditingkat kelurahandesa di titik distribusi. Titik distribusi merupakan tempat atau lokasi penyerahan beras oleh SATKER RASKIN kepada pelaksana distribusi yaitu kepala desalurah. Rumah Tangga Miskin RTM yang menerima RASKIN harus sudah terdata terlebih dahulu sebagai rumah tangga yang berhak atas RASKIN yaitu berdasarkan data penerima Bantuan Langsung Tunai BLT yaitu subsidi Pemerintah sebelum adanya program RASKIN. Harga beras RASKIN yang telah ditetapkan Pemerintah adalah Rp 1.000,00 per kilogram. Harga tersebut adalah harga di titik distribusi. Namun harga tersebut bisa berbeda di tingkat rumah tangga penerima RASKIN, karena dibebankan biaya transportasi atau biaya angkutan serta biaya-biaya lainnya. Hal tersebut menimbulkan perbedaan harga ditingkat Pemerintah dan rumah tangga. Adanya pelaksanaan program RASKIN memberikan surplus bagi rumah tangga miskin. Harga beras yang lebih murah merupakan kepuasan yang diterima Yanita Sari : Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Distribusi Raskin Studi Kasus : Desa Securai Utara, Kecamatan Balaban, Kabupaten Langkat, 2007 USU Repository © 2008 penerima subsidi beras miskin. Karna kepuasan yang diperoleh oleh rumah tangga miskin selalu lebih besar daripada pembayaran yang mereka keluarkan. Keefektifan distribusi RASKIN ditinjau dari beberapa indikator yaitu ketepatan sasaran bagi rumah tangga yang benar-benar miskin, ketepatan jumlah beras yang diterima rumah tangga miskin yaitu sebanyak 10 kgKK, ketepatan harga yaitu Rp 1000kg di titik distribusi, ketepatan waktu pendistribusian serta terpenuhinya persyaratan administrasi dengan benar. Pendistribusian RASKIN akan efektif jika kelima indikator tersebut terpenuhi dan mekanisme pendistribusian berjalan dengan lancar. Biaya pendistribusian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan atau aktivitas penyaluran beras RASKIN ke tangan penerima manfaat beras RASKIN. Biaya ini meliputi biaya transportasi atau biaya angkutan, biaya susut,biaya menimbang, dll. Distribusi RASKIN dianggap efisien jika mampu menyampaikan beras untuk keluarga miskin ke penerima manfaat dengan biaya distribusi yang serendah-rendahnya dan dalam waktu yang sesingkatnya. Tingkat efisiensi pemasaran dapat dihitung dengan perbandingan antara biaya distribusipemasaran dengan nilai jual produk yang dipasarkan. Dalam hal ini tingkat efisiensi pemasaran akan semakin efisien apabila nilai Ep semakin kecil. Berdasarkan uraian diatas, maka untuk lebih memahami hal tersebut dapat dilihat skema kerangka pemikiran untuk penelitian ini. Yanita Sari : Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Distribusi Raskin Studi Kasus : Desa Securai Utara, Kecamatan Balaban, Kabupaten Langkat, 2007 USU Repository © 2008 Skema Kerangka Pemikiran Program Distribusi RASKIN DISTRIBUSI RASKIN BULOG RUMAH TANGGA MISKIN SURPLUS KONSUMEN YANG DIPEROLEH RUMAH TANGGA MISKIN INDIKATOR TINGKAT EFEKTIVITAS DISTRIBUSI RASKIN : - TEPAT SASARAN - TEPAT JUMLAH - TEPAT HARGA - TEPAT WAKTU - TEPAT ADMINISTRASI BIAYA DISTRIBUSI KEPALA DESA Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Pendistibusian RASKIN PERBEDAAN HARGA EFISIEN TIDAK EFISIEN Yanita Sari : Analisis Efektivitas Dan Efisiensi Distribusi Raskin Studi Kasus : Desa Securai Utara, Kecamatan Balaban, Kabupaten Langkat, 2007 USU Repository © 2008

2.4. Hipotesis Penelitian