Indonesia. Bersifat analisis karena gejala dan fakta yang dinyatakan oleh responden kemudian dianalisa terhadap aspek hukum perkawinan.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam
peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Ronald Dworkin menyebut metode penelitian yuridis normatif tersebut juga
sebagai penelitian doktrinal atau doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in the book, maupun hukum
sebagai law as it is decided by the judge through judicial process.
25
2. Sumber Data
Sumber-sumber penelitian hukum dapat dibedakan menjadi sumber-sumber penelitian yang berupa bahan-bahan hukum primer dan bahan-bahan hukum
sekunder. Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari perundang-undangan,
catatan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim. Sedangkan bahan sekunder berupa semua publikasi tentang
hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan komentar-
komentar atas putusan pengadilan.
25
Bismar Nasution, “Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum”, disampaikan pada dialog Interaktif Tentang penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum pada
Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, Tanggal 18 Februari 2003, hal. 2.
Bahan utama dari penelitian ini adalah data sekunder yang dilakukan dengan menghimpun bahan-bahan berupa:
a. Bahan Hukum Primer yaitu bahan hukum yang mengikat, dalam penelitian ini
yaitu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
b. Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan tentang bahan
hukum primer antara lain: tulisan atau pendapat para pakar hukum dibidang Perkawinan dan Hukum Perdata
c. Bahan hukum tersier yaitu yang memberikan informasi lebih lanjut mengenai
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti majalah, surat kabar, dan internet juga menjadi tambahan bagi penulisan tesis ini sepanjang memuat
informasi relevan dengan penelitian yang dilakukan. Untuk menunjang kelengkapan data sekunder maka diambil melalui
wawancara dengan narasumber yaitu: a. Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia MATAKIN Provinsi
Sumatera Utara. b. Pengacara Advokat yang pernah menangani pencatatan perkawinan agama
Konghucu di Kota Medan, sebanyak 1 satu orang. c. PegawaiStaf Dinas Kependudukan Kota Medan, sebanyak 1 satu orang.
4. Alat Pengumpul Data