Konsepsi Problematika Pencatatan Perkawinan Bagi Warga Negara Indonesia Keturunan Tionghoa

Semangat disusunnya Rancangan Undang-Undang Catatan Sipil adalah untuk menghapuskan diskriminasi di bidang pencatatan sipil. Terkait dengan perkawinan, bahwa kantor Catatan Sipil harus mencatatkan semua perkawinan tanpa melihat pada agama pasangan yang bersangkutan, dengan merujuk pada ketentuan dalam Undang- Undang Perkawinan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya. 18 Pencatatan perkawinan adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi pihak yang melangsungkan perkawinan, dicatat dengan suatu akta otentik pada Kantor Catatan Sipil sebagai bukti yang sempurna atas terjadinya perkawinan tersebut yang sangat terkait dengan hubungan keperdataan baik bagi suami isteri maupun bagi anak dari hasil perkawinan tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Tionghoa harus mencatatkan perkawinannya pada Kantor Catatan Sipil guna untuk memperoleh kepastian hukum atas suatu perkawinan yang telah dilakukan.

2. Konsepsi

Konsep adalah satu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari asbtrak menjadi suatu yang konkrit, yang disebut dengan operational definition. 19 Pentingnya definisi operasional adalah untuk 18 Lies Sugando, Problematika Penyusunan Rancangan Undang-undang Catatan Sipil, Warta Bangsa, Jakarta, 2007, hal. 15. 19 Sutan Remy Sjahdeini, Kebebasan Berkontrak Dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993, hal. 10 menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu istilah yang dipakai. 20 Konsepsi merupakan unsur pokok dalam usaha penelitian atau untuk membuat karya ilmiah. Sebenarnya yang dimaksud dengan konsepsi adalah suatu pengertian mengenai sesuatu fakta atau dapat berbentuk batasan atau definisi tentang sesuatu yang akan dikerjakan. Jadi jika teori kita berhadapan dengan sesuatu hasil kerja yang telah selesai, sedangkan konsepsi masih merupakan permulaan dari sesuatu karya yang setelah diadakan pengolahan akan dapat menjadikan suatu teori. 21 Kegunaan dari adanya konsepsi agar supaya ada pegangan dalam melakukan penelitian atau penguraian, sehingga dengan demikian memudahkan bagi orang lain untuk memahami batasan-batasan atau pengertian-pengertian yang dikemukakan. Dalam hal ini seolah-olah ia tidak berbeda dari suatu teori, tetapi perbedaannya terletak pada latar belakangnya. Suatu teori pada umumnya merupakan gambaran dari apa yang sudah pernah dilakukan penelitian atau diuraikan, sedangkan suatu konsepsi lebih bersifat subjektif dari konseptornya untuk sesuatu penelitian atau penguraian yang akan dirampungkan. 22 Untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefinisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi untuk dapat menjawab permasalahan penelitian, sebagai berikut: 20 Tan Kamelo, Perkembangan Lembaga Jaminan Fiducia : Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara, PPs – USU, Medan, 2002, hal. 35 21 Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal. 5. 22 Ibid., hal. 5. a. Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia dan kekal menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu, dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 23 b. Pencatatan perkawinan adalah pencatatan perkawinan Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa pada Kantor Catatan Sipil dalam suatu Akta Catatan Sipil yang merupakan alat bukti paling kuat dalam menentukan kedudukan hukum dari perkawinan tersebut. c. Catatan Sipil adalah adalah suatu lembaga yang bertugas untuk mencatat atau mendaftar setiap peristiwa yang diamati oleh warga masyarakat, misalnya perkawinan, dengan tujuan untuk mendapatkan data selengkap mungkin, agar status perkawinan warga masyarakat dapat diketahui. 24 d. Agama Konghucu adalah salah satu agama yang umumnya dianut etnis Tionghoa selain agama Buddha.

G. Metode Penelitian 1.

Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh, lengkap dan sistematis mengenai problematika pencatatan perkawinan Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa di 23 Pasal 1 dan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. 24 Nico Ngani, Cara Untuk Memperoleh Catatan Sipil, Liberty, 1984, Yogyakarta, hal. 6. Indonesia. Bersifat analisis karena gejala dan fakta yang dinyatakan oleh responden kemudian dianalisa terhadap aspek hukum perkawinan. Pendekatan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Ronald Dworkin menyebut metode penelitian yuridis normatif tersebut juga sebagai penelitian doktrinal atau doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in the book, maupun hukum sebagai law as it is decided by the judge through judicial process. 25

2. Sumber Data