karbohidrat berasal dari makanan pokok seperti biji-bijian beras, jagung dan ubi- ubian kentang, singkong, ubi jalar. Sebagai bahan makanan pokok, karbohidrat
mengandung zat pati dan gula yang mampu menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas. Setiap pembakaran satu gram karbohidrat mampu menghasilkan empat
kalori. Beberapa golongan karbohidrat juga menghasilkan serat-serat yang berguna bagi pencernaan seperti jagung, gandum dan beras merah Auliana,
2009. Manfaat karbohidrat sebagai penghasil energi utama bagi tubuh sangat
penting akan tetapi kelebihan karbohidrat dapat menjadi salah satu faktor munculnya berbagai macam gangguan kesehatan seperti diabetes, obesitas,
kolesterol dan juga masalah pencernaan lainnya. Hal ini disebabkan konsumsi karbohidrat yang tidak diimbangi dengan asupan serat, vitamin dan mineral.
Beberapa contoh sayuran dan buah yang mengandung karbohidrat yang tinggi dan juga mengandung serat, vitamin dan mineral adalah wortel, mentimun, paprika,
seledri, kol, bit, kentang, apel, pisang, sawo, mangga Auliana, 2009. Menurut Winarno 2004 ada beberapa cara analisis yang dapat digunakan
untuk menghitung kadar karbohidrat dalam bahan makanan. Cara yang paling mudah dengan menggunakan perhitungan kasar proximate analysis yaitu suatu
analisis dimana kandungan karbohidrat termasuk serat kasar diketahui bukan melalui analisis tetapi melalui perhitungan dimana biasanya hasil yang diperoleh
dicantumkan dalam daftar komposisi bahan makanan. Perhitungan kasar analisis kadar karbohidrat sebagai berikut:
Karbohidrat = 100 - Protein + Lemak + Abu + Air
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penetapan kadar protein dan lemak dalam tepung wortel.Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Riset dan Teknologi Pertanian serta Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara bulan Agustus –
September 2009 dan berlanjut pada bulan Mei hingga Juni 2014.
3.1 Alat - alat
Alat–alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, mesin giling tepung Hummer mill, neraca analitik mettler toledo, ayakan ukuran 100 mesh,
kertas perkamen, spatula, sendok tanduk, kertas saring whatman no : 41, alat Soklet Barnsted Elektrothermal, oven Memmert, neraca analitik Sartorius,
cawan porselin, eksikator, tanur,seperangkat alat Kjeldahl Gerhard,hot plate, magnetic stirrer Labcompanion, dan alat-alat gelas laboratorium lainnya.
3.2 Bahan–bahan
Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari E. Merck berkualitas pro analisis kecuali aquadest:K
2
SO
4
, NaOH, HNO
3
65, H
2
SO
4
98 vv, Etanol 96, n-heksana, indikator brom cresol green dan indikator metil
merah.
3.3 Pengambilan Wortel
Pengambilan wortel dilakukan secara purposif artinya sampel dipilih hanya atas dasar pertimbangan peneliti menganggap unsur-unsur yang
dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil Nasution, 2003. Sampel yang digunakan adalah wortel kurang lebih 30 kg yang diperoleh dari
ladang di Desa Cinta Rakyat, Kabupaten Kabanjahe Brastagi, Medan, Sumatera Utara. Gambar tanaman dan wortel dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 37.
3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Pembuatan pereaksi
NaOH 40 dibuat dengan mencampurkan 40 g NaOH dan aquades dalam labu hingga 100 ml Vogel, 1979. H
2
SO
4
0,02 N dibuat dengan mencampurkan 1,09 ml H
2
SO
4
pekat 98 dan aquades ke dalam labu hingga 1000 ml.NaOH 0,0206 N dibuat dengan mencampurkan 0,8 g NaOH dan aquades dalam labu
hingga 1000 ml Vogel, 1985. Indikator Mengsel dibuat dengan mencampurkan 100 mg metilen merah dan 30 mg brom cresol green dalam 60 ml alkohol 96
kemudian diencerkan dengan aquades yang telah dididihkan hingga 100 ml Sudarmadji, dkk., 1976.
3.4.2 Pembuatan tepung wortel
Pembuatan tepung wortel dilakukan dengan cara wortel kurang lebih 30 kg setelah batang dan kedua ujungnya dipotong 0,1 – 0,5 cm lalu dicuci bersih dan
ditiriskan. Wortel dipotong dengan ketebalan kurang lebih 5 mm. Selanjutnya wortel dikeringkan kurang lebih 6 hari dibawah sinar matahari. Setelah itu
wortel yang sudah kering digiling dengan mesin penggiling tepung, lalu diayak dengan ayakan 100 mesh. Gambar dan Skema pembuatan tepung wortel dapat
dilihat pada Lampiran 2, 3, 4 dan 5 halaman 38, 39, 40 dan 41.
3.4.3 Pengukuran kehalusan tepung wortel
Pengukuran kehalusan tepung wortel dengan menggunakan ayakan 100 mesh. Ditimbang seksama kurang lebih 50 g tepung wortel lalu dimasukkan