3.4.8 Analisis kuantitatif 3.4.8.1 Penetapan kadar protein dalam tepung wortel
Ditimbang kurang lebih 0,2 g tepung wortellalu dimasukkan dalam tabung Kjeldahl dan ditambahkan 2g K
2
SO
4
. Selanjutnya ditambahkan 2,5 ml H
2
SO
4
pekat dan didestruksi hingga berwarna hijau bening, dibiarkan dingin pada suhu kamar.Setelah dingin, ditambahkan 10 ml aquades, lalu dipindahkan ke
dalam tabung destilasi dan ditambah 8 ml larutan NaOH 40 lalu didestilasi. Destilat ditampungdalam erlenmeyer yang berisi 25 ml H
2
SO
4
0,02 N dan3 tetes indikator mengsel larutan warna ungu. Setelah destilasi selesai volume destilat
± 125 ml, destilat kemudian dititrasi dengan NaOH 0,0206 N hingga berwarna hijau.Dalam hal ini dilakukan titrasi blanko dengan prosedur yang sama tanpa
menggunakan sampel Sudarmadji, dkk., 1976. Skema prosedur penetapan kadar protein dalam tepung wortel dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 45.
Kadar protein dalam tepung wortel dapat dihitung dengan rumus: Kadar protein =
C NaOH
N B
A 014
, ×
× −
x FK x 100 dimana :
A = Volume Titrasi Blanko ml
B = Volume Titrasi Sampel ml
C = Berat Sampel g
FK = Faktor Konversi 6,25
3.4.8.2 Penetapan kadar lemak dalam tepung wortel
Ditimbang kurang lebih 10 g tepung wortellalu dimasukkan kedalam selongsong yang terbuat dari kertas saring. Selongsong dimasukkan kedalam
tabung ekstraksi lalu dipasang dengan labu alas 500 ml dan kondensor. Kemudian
dialirkan air pendingin melalui kondensor dan dimasukkan pelarut n-heksana 200 ml. Ekstraksi dilakukan lebih kurang 4 jam, sampai pelarut yang turun kembali
kedalam labu alas bulat berwarna jernih. N-heksana yang telah mengandung ekstrak lemak dipindahkan kedalam cawan porselin yang sudah diketahui berat
konstan, kemudian diuapkan diatas penangas air hingga kering. Pengeringan diteruskan dalam oven pada suhu 100
O
Csampai diperoleh berat konstan Sudarmadji, dkk.,1976. Skema prosedur penetapan kadar lemak dalam tepung
wortel dapat dilihat pada Lampiran 10 halaman 46. Kadar lemak dalam tepung wortel dapat dihitung dengan rumus:
Kadar Lemak = Berat lemak + cawan kosong – Berat cawan kosong Berat sampel
x 100
3.4.8.3 Penetapan kadar karbohidrat
Karbohidrat = 100 - Protein + Lemak + Abu + Air
Winarno, 2004 3.4.9 Analisis statistik data penetapan kadar
Data penetapan kadar dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Menurut Gandjar dan Rohman 2009, untuk menghitung Standar Deviasi SD
digunakan rumus : SD =
1 -
n X
- X
2
∑
Dasar penolakan data adalah apabila t
hitung
≤ t
tabel
pada taraf kepercayaan 95 dengan nilai α = 0,05, dimana t
hitung
dihitung dengan rumus:
t
hitung
=
n SD
X X
−