Metode Penentuan Sampel Metode Pengambilan Data Metode Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditetapkan secara purposive sampling yaitu dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang disesuaikan dengan tujuan penelitian Sugiyono, 2010. Penelitian dilakukan di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Daerah ini dipilih karena merupakan salah satu sentra produksi sayur-mayur di Kecamatan Simpang Empat dan termasuk daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung dengan jarak lokasi ± 5 km dari kaki Gunung Sinabung.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan sayur-mayur Kentang, Brokoli, Sawi di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Jumlah populasi petani sayur-mayur dalam penelitian ini sebanyak 156 KK. Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling, yakni proses pengambilan sampel dimana anggota dari populasi dipilih satu per satu secara acak semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih dimana jika sudah terpilih, tidak dapat dipilih lagi Sugiyono, 2010. Besar sampel yang diambil dalam penelitian ini dihitung terlebih dahulu agar dapat mewakili populasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel adalah rumus Slovin Supriana, 2013 sebagai berikut: � = � 1 + �� 2 Keterangan: n = Besar sampel N = Jumlah populasi e = Batas toleransi kesalahan error sebesar 10 Hasil perhitungan: � = 156 1 + 1560,1 2 � = 156 2,56 � = 60 sampel Dengan demikian besar sampel yang diperoleh sebanyak 60 sampel.

3.3 Metode Pengambilan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan mempergunakan daftar pertanyaankuesioner kepada responden serta pengamatan secara langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait, seperti Badan Pusat Statistik BPS Kabupaten Karo dan instansi lainnya serta literatur yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis 1, 2, dan 3 adalah metode komparatif. Metode ini adalah sejenis metode deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi metode komparatif adalah jenis metode yang digunakan untuk membandingkan. Hal ini dilakukan untuk membandingkan produktivitas, jumlah sayur-mayur yang ditawarkan dan pendapatan petani sayur-mayur di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat sebelum dan sesudah terjadinya erupsi gunung sinabung. Maka untuk melihat perbandingan produktivitas, jumlah sayur- mayur yang ditawarkan dan pendapatan petani sayur-mayur tersebut akan dilakukan uji paired sample T-test dengan alat bantu SPSS. Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau uji paired sample t test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata- rata untuk dua sampel bebas independent yang berpasangan. Adapun yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami dua perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikanP-Value: Jika nilai signifikanP-Value 0,05 ; maka H diterima dan H 1 ditolak Jika nilai signifikanP-Value 0,05 ; maka H ditolak dan H 1 diterima Hipotesis yang diajukan adalah: • H : Tidak ada perbedaan yang nyata produktivitas sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. H 1 : Ada perbedaan yang nyata produktivitas sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. • H : Tidak ada perbedaan yang nyata jumlah sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi yang ditawarkan sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. H 1 : Ada perbedaan yang nyata jumlah sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi yang ditawarkan sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. • H : Tidak ada perbedaan yang nyata pendapatan petani sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung. H 1 : Ada perbedaan yang nyata pendapatan petani sayur-mayur kentang, brokoli, dan sawi sebelum dan sesudah erupsi Gunung Sinabung.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

22 113 192

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

5 55 191

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

5 24 175

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 15

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 1

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 9

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 14

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 2

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 102