Landasan Teori .1 Penawaran Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

Rayat, Kecamatan Barusjahe dan Kecamatan Berastagi. Tercatatlebih dari 17 ribu warga mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung BPTP Sumatera Utara, 2014. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Penawaran Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen atau penjual pada berbagai tingkat harga dalam jangka waktu tertentu. Penawaran dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu penawaran individu dan penawaran kolektif atau penawaran pasar. Penawaran individu yaitu penawaran yang berasal dari seorang penjual. Sedangkan penawaran kolektif atau penawaran pasar yaitu penawaran yang merupakan kumpulan dari penawaran individu. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi naik turunnya penawaran, yakni: 1 Faktor harga barang atau jasa Bila harga suatu barang atau jasa naik, penjual atau produsen akan menambah penawarannya sebaliknya apabila harga suatu barang atau jasa tertentu turun, maka penjual atau produsen akan mengurangi penawaran barang atau jasa tersebut. 2 Faktor biaya produksi Jika biaya produksi suatu barang atau jasa tertentu naik maka penjual atau produsen akan menurunkan penawaran barang atau jasa tersebut. hal ini dikarenakan bila harga jual tetap sedangkan biaya produksi naik maka keuntungan yang didapat makin sedikit atau bahkan bisa mengalami kerugian. Sebaliknya, bila biaya produksi turun, penjual atau produsen akan menambah penawarannya. 3 Faktor tingkat teknologi Apabila produsen dalam proses produksi barang atau jasa menggunakan teknologi modern maka hal ini dapat meningkatkan penawaran karena dengan teknologi yang modern mampu menghasilkan barang atau jasa dengan lebih cepat dan lebih banyak. 4 Faktor jumlah produsen Munculnya produsen baru otomatis akan menambah penawaran karena bertambahnya jumlah barang atau jasa yang diproduksi, sebaliknya berkurangnya jumlah produksi akan mengurangi penawaran. 5 Faktor jenis barang atau jasa Apabila barang atau jasa yang ditawarkan termasuk jenis musiman maka bila datang musimnya penawaran akan meningkat sebaliknya bila musimnya lewat penawaran akan berkurang kemudian menghilang Pujianto, 2013. Penawaran sayur-mayur di Kabupaten Karo sebelum terjadi erupsi Gunung Sinabung sangat tinggi karena Kabupaten Karo adalah sentra produksi sayur-mayur di Sumatera Utara. Sayur-mayur asal Kabupaten Karo tidak hanya dipasarkan di wilayah Indonesia saja, namun hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Taiwan. Namun sejak Gunung Sinabung kembali aktif hingga saat ini yang mengakibatkan lahan pertanian masyarakat tertutupi debu vulkanik dan sebagian besar tanaman rusak bahkan mati, produksi sayur-mayur di Kabupaten Karo terus mengalami penurunan. Di Desa Jeraya sendiri terjadi kerusakan sayur-mayur terutama kentang, brokoli, dan sawiyang cukup parah. Untuk tanaman brokoli kerusakan yang terjadi, yakni daun luar mengering dan kehitaman serta abu vukanik masuk ke celah kedua hingga ketiga daun krop brokoli. Untuk sawi terjadi kerusakan dimana daun sawi mengalami kekeringan, menyusutnya daun sawi. Sedangkan untuk kentang tidak terjadi kerusakan hanya saja tanaman ditutupi debu vulkanik yang tebal namun tanaman langsung disiram dengan air agar terhindar dari kerusakan. Kerusakan-kerusakan inilah yang menyebabkan produksi sayur-mayur menurun sehingga jumlah sayur-mayur yang ditawarkan ke pasar berkurang dan harga pun melambung tinggi. Tidak hanya petani saja yang dirugikan karena lahan pertaniannya rusak dan pendapatannya berkurang bahkan merugi, namun konsumen juga dirugikan karena jumlah sayur-mayur yang kurang tersedia dan harganya menjadi lebih tinggi.

2.2.2 Produktivitas

Produktivitas merupakan hasil per satuan luas, tenaga kerja, modal atau input lainnya. Pihak di luar keluarga petani cenderung mengukur produktivitas usahatani menurut hasil biomassa, hasil komponen-komponen tertentu, hasil ekonomis atau keuntungan, seringkali memandang perlu untuk memaksimalkan hasil per satuan lahan. Keluarga petani memiliki cara mereka sendiri untuk merumuskan dan mendefenisikan produktivitas, mungkin dengan satuan tenaga kerja yang dibutuhkan pada saat penanaman atau penyiangan atau dengan satuan air irigasi yang dimanfaatkan. Produktivitas menyatakan rasio antara output dan input. Dalam pekerjaan pengukuran produktivitas, terlebih dahulu harus disusun defenisi kerja dan kemudian cara mengukur baik output maupun input. Secara garis besar setiap variabel dapat dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan nilai rupiah. Produktivitas dipengaruhi oleh suatu kombinasi dari banyak faktor, antara lain: varietas, tingkat kesesuaian lahan termasuk luas dan kualitasnya, jenis teknologi yang digunakan, ketersediaan modal, kualitas pupuk dan input lainnya, ketersediaan dan kualitas infrastruktur pendukung seperti irigasi dan tingkat pendidikanpengetahuan petani Sirait, 2009.

2.2.3 Pendapatan

Pendapatan merupakan pengurangan dari penerimaan dengan biaya total. Pendapatan usahatani adalah selisih antara pendapatan kotor output dan biaya produksi input. Pendapatan luar usahatani adalah pendapatan yang diperoleh sebagai akibat melakukan kegiatan diluar usahatani seperti berdagang, mengojek, dll Sofyan, 2006. Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran dari usahatani tersebut. Penerimaan adalah hasil perkalian jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan pengeluaran atau biaya yang dimaksudkan sebagai nilai penggunaan sarana produksi dan lain- lain yang dikeluarkan pada proses produksi tersebut Ahmadi, 2001. Pendapatan atau dapat juga disebut keuntungan, adalah merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Dimana biaya itu terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Secara matematis analisis pendapatan dapat ditulis dan digambarkan sebagai berikut. Y = TR-TC Keterangan: Y = Pendapatan Rp TR = Total Penerimaan Rp TC = Total Biaya Rp Soekartawi, 2002. Sedangkan untuk menghitung penerimaan usahatani dapat dihitung dengan rumus formula sebagai berikut: TR = P.Q Keterangan P = Harga per satuan Rp Q = Jumlah Produksi kg Suratiyah, 2006

2.3 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Pendapatan Petani Kubis Di Kecamatan Simpang Empat(Studi Kasus: Desa Gajah, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

15 160 96

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

22 113 192

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo

5 55 191

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

5 24 175

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 15

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 1

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 9

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 14

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 2

Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Jumlah Sayur- Mayur Yang Ditawarkan (Kentang, Brokoli, Sawi) Di Desa Jeraya, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

0 0 102