Rasio Profitabilitas Rasio Aktivitas

hanya membandingkan antar pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan.

2.1.5.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan

Pada umumnya terdapat dua macam rasio standar yang umum dipergunakan dalam keuangan. Pertama adalah rasio yang sama dari suatu laporan keuangan dari tahun-tahun yang lampau. Yang kedua yaitu rasio dari korporasi lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan korporasi perusahaan yang dianalisis. Standar rasio yang kedua ini lazim disebut rata-rata rasio industri Tampubolon, 2004:35. Menurut Tampubolon 2004: 35 Rasio keuangan dibagi dalam lima kategori dasar, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio hutang, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio hutang terutama untuk mengukur resiko. Rasio profitabilitas mengukur hasil. Rasio pasar mengukur sekaligus hasil dan resiko Sundjaja, 2003:131. Di dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan tiga rasio keuangan saja sebagai variabel penelitian yaitu rasio profitabilitas, rasio aktivitas dan rasio pasar.

2.1.5.2.1 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas ini menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan. Rasio ini terdiri dari: gross profit margin, net profit margin, operating return on assets, return on asset, return on equity, dan operating ratio Ang, 1997 dalam Savitri 2012. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah net profit margin NPM. Net profit margin merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak net income after tex terhadap total penjualan sales. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan bersihnya terhadap total penjualan yang dicapai perusahaan. Jadi kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih atas penjualan semakin meningkat, maka hal ini akan berdampak pada meningkatnya pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham. Net profit margin semakin meningkat menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan keuntungan yang diperoleh oleh pemegang saham akan meningkat pula. Net profit margin dapat diformulasikan sebagai berikut Ang, 1997 dalam Savitri 2012: NPM = Keterangan: NPM : Net Profit Margin NIAT : Net Income After Tax Sales : Total penjualan Dengan semakin meningkatnya keuntungan laba bersih setelah pajak akan mencerminkan bagian laba dalam bentuk capital gain maupun dividen gain yang diterima oleh pemegang saham semakin besar. Dengan demikian para investor atau calon investor lain akan tertarik untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut.

2.1.5.2.2 Rasio Aktivitas

Ratio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan. Ratio-ratio ini menyangkut perbandingan antara penjualan bersih dengan berbagai investasi dalam aktiva-aktiva. Rasio-rasio aktivitas ini menganggap bahwa suatu perbandingan yang “layak” haruslah ada, antara penjualan dan berbagai aktiva tersebut, seperti persediaan, piutang, aktiva tetap dan lainnya Husnan, 1988:210. Menurut Pandji dan Piji 2001:111 dalam Lubis 2013 ratio aktivitas meliputi : perputaran persediaan inventory turnover, periode pengumpulan piutang average collection period, perputaran aktiva tetap fixed asset turnover, dan perputaran total aktiva total asset turnover. Dalam penelitian ini rasio aktivitas yang digunakan adalah total asset turnover. Total asset turnover adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal diinvestasikan untuk menghasilkan revenue. Pada umumnya, semakin tinggi perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut Atmaja 2004:268 dalam Lubis 2013. Secara matematis nilai Total Asset Turnover TAT dapat dirumuskan sebagai berikut: TAT = Ketika penjualan pada posisi yang tinggi maka perusahaan akan mengharapkan laba yang tinggi pula. Nilai total asset turnover yang semakin besar menunjukkan nilai penjualannya juga semakin besar dan harapan memperoleh juga semakin besar penelitian Sembiring, 2014.

2.1.5.2.3 Rasio Pasar

Dokumen yang terkait

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 24

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108

Cover Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Chapter II Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 24

Reference Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Appendix Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12