Investasi Return saham Landasan Teori .1 Pasar Modal

4. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal. 5. Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan manajemen professional.

2.1.2 Investasi

Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari suatu asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi di masa yang akan datang atau dalam jangka waktu yang panjang. Investasi menurut Jogiyanto 1998:5 adalah sebagai berikut: Investasi merupakan suatu penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam produksi yang efesien selama periode waktu tertentu. Investasi terbagi menjadi dua yaitu: investasi langsung dan investasi tak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain, sedangkan investasi tak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi. Pengertian investasi menunjukkan bahwa tujuan investasi adalah meningkatkan kesejahteraan investor, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Pada umumnya para investor mempunyai sifat tidak menyukai resiko risk-aderse, yaitu apabila mereka dihadapkan pada suatu kesempatan investasi yang mempunyai risiko tinggi maka para investor tersebut akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih besar. Semakin tinggi risiko suatu kesempatan investasi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor. Konsep ini juga berlaku pada investasi dalam saham maupun obligasi. 2.1.3 Saham 2.1.3.1 Pengertian Saham Saham adalah 1 tanda bukti penyertaan kepemilikan modaldana pada suatu perusahaan, 2 kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan, disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya, 3 persediaan yang siap untuk di jual Fahmi :2011:85. Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa common stock dan saham istimewa preferred stock. Saham biasa common stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal rupiah, dolar, yen dan sebagainya di mana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB serta berhak untuk menentukan membeli right issue penjualan saham terbatas atau tidak. Sedangkan saham istimewa preferred stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal rupiah, dolar, yen dan sebagainya di mana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan di terima setiap kuartal tiga bulanan.

2.1.3.2 Jenis-jenis Saham

Ada beberapa jenis-jenis saham menurut Syahyunan 2004:15 antara lain sebagai berikut: 1. Dilihat dari cara pengalihannya saham dapat dibedakan atas: a. Saham atas unjuk bearer stock Di atas sertifikat ini saham tidak dituliskan nama pemiliknya. Dengan pemilikan saham atas unjuk, seorang pemilik sangat mudah untuk mengalihkan atau memindahkannya kepada orang lain karena sifatnya yang mirip dengan uang. Pemilik saham atas unjuk ini harus berhati-hati membawa dan menyimpannya, karena jika saham tersebut hilang, maka pemilik tidak dapat meminta gantinya. b. Saham atas nama registered stock Di atas sertifikat saham ditulis nama pemiliknya. Cara pengalihannya harus memenuhi suatu prosedur tertentu yaitu dengan dokumen pengalihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat daftar nama pemegang saham. 2. Ditinjau dari kinerja perdagangan saham dapat dikategorikan atas: a. Blue-chip stocks, suatu saham biasa diklasifikasikan sebagai blue-chip apabila emitennya memiliki reputasi yang baik, yaitu mampu menghasilkan pendapatan yang tinggi dan konsisten membayar dividen tunainya. b. Income stocks, suatu saham bisa diklasifikasikan sebagai income stocks apabila emitennya mampu membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan tahun-tahun sebelumnya. c. Growth stocks well-know, suatu saham akan diklasifikasikan sebagai growth stock well-know apabila emitennya merupakan pemimpin di dalam industrinya, dan beberapa tahun terakhir berturut-turut mampu mendapatkan hasil di atas rata-rata. d. Growth stocks lesser known, suatu saham akan diklasifikasikan sebagai growth stocks lesser known, apabila emitennya tidak menjadi pemimpin dalam industrinnya, namun saham ini tetap memiliki ciri-ciri seperti growth stock well- know, yaitu mampu mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari pada penghasilan rata-rata tahun terakhir. e. Speculative stocks adalah saham yang emitennya tidak bisa secara konsisten mendapatkankan penghasilan dari tahun ke tahun, tetapi emiten ini mempunyai potensi untuk mendapatkan penghasilan yang baik di masa-masa mendatang meskipun penghasilan itu belum tentu direalisasi. f. Cylical stocks adalah saham yang mengikuti pergerakan situasi ekonomi makro atau kondisi bisnis secara umum. g. Defensive stocks adalah saham yang tidak terpengaruh oleh pergerakan situasi ekonomi makro atau kondisi bisnis secara umum.

2.1.3.3 Keuntungan Dan Resiko Invstasi Saham

Pihak yang memiliki saham akan memperoleh beberapa keuntungan sebagai bentuk kewajiban yang harus diterima. Menurut Fahmi 2011:88 terdapat beberapa keuntungan memiliki saham, di antaranya adalah: 1. Memperoleh dividen yang akan diberikan pada setiap akhir tahun. 2. Memperoleh keuntungan modal capital gain, yaitu keuntungan pada saat saham yang dimiliki tersebut dijual kembali pada harga yang lebih mahal. 3. Memiliki hak suara bagi pemegang saham jenis saham biasa common stock. Selain memiliki keuntungan, investasi saham juga memiliki resiko. Menurut harsono 2013:12, terdapat beberapa resiko memiliki saham di antaranya adalah: 1. Capital loss, yaitu harga jual instrumen investasi lebih rendah dari harga belinya. 2. Tidak ada pembagian dividen. 3. Resiko likuidasi, terjadi jika emiten bangkrut atau dilikuidasi. Kerugian terjadi jika nilai likuidasi perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah kewajibanutang dan jumlah total nilai saham yang ada. 4. Saham delisting dari bursa efek, adalah dihapusnya pencatatan delisting suatu saham dari papan bursa, sehingga investor tidak dapat menjual saham tersebut secara bebas di bursa.

2.1.4 Return saham

Return saham adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan individu dan instuisi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya Fahmi, 2011: 184. Return dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi expected return dan resiko di masa mendatang. Sedangkan return ekspektasi expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Pada umumnya, nilai return yang sering digunakan adalah return total. Return pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu capital gainloss dan yield. Capital gain merupakan selisih dari harga investasi sekarang dengan harga periode yang lalu. Yield merupakan presentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi. Keuntungan ini biasanya diterima dalam bentuk kas atau setara dengan kas sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Salah satu contoh yield adalah dividen Jogiyanto, 2000:107. Dividen dapat dihitung dengan menggunakan proksi laba per saham atau earning per share EPS. Pengukuran return saham dalam penelitian ini berfokus pada penelitian yang dilakukan oleh Banykhaled 2011 dan Pouraghajan 2013, dimana return saham dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Return Saham EPS = 2.1.5 Rasio Keuangan 2.1.5.1 Pengertian Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

ANALIPER Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 5 12

ANALIPERU Analisis Rasio Keuangan Terhadap Return Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 4 15

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 24

Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur (Food and Beverages) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 2 108

Cover Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Abstract Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Chapter I Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Chapter II Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 24

Reference Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Appendix Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12