4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial t-test dan uji simultan F- test.
4.4.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Tabel 4.5 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 2557,326
1289,532 1,983
,054 Net Profit Margin
18832,813 3840,767
,798 4,903
,000 Total Asset Turnover
526,505 390,946
,166 1,347
,186 Price to Book Value
-78,057 34,592
-,367 -2,257
,030 Ukuran Perusahaan
-337,225 140,632
-,287 -2,398
,021 a. Dependent Variable: Return_Saham
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2015.
Berdasarkan tabel 4.5, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai berikut:
H
1
: Net Profit Margin X
1
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Nilai t hitung variabel Net Profit Margin NPM diperoleh sebesar 4,903 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t
table yang telah ditetapkan atau 4,903 1,67943 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,000 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
1
diterima dengan pengertian
bahwa Net Profit Margin NPM berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri 2012 akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Putri 2012 yang menyatakan bahwa Net Profit Margin
NPM tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
H
2
: Total Asset Turnover X
2
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Nilai t hitung variabel Total Asset Turnover TAT diperoleh sebesar 1,347 dan nilai signifikansi sebesar 0,186. Nilai t hitung lebih kecil dari nilai t
table yang telah ditetapkan atau 1,347 1,67943 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,186 lebih besar dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
2
ditolak dengan pengertian bahwa Total Asset Turnover TAT tidak berpengaruh terhadap return saham.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sembiring 2014 dan Lubis 2013 yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover TAT berpengaruh signifikan terhadap return saham.
H
3
: Price to Book Value X
3
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Nilai t hitung variabel Price to Book Value PBV diperoleh sebesar 2,257 dan nilai signifikansi sebesar 0,030. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t
table yang telah ditetapkan atau 2,257 1,67943 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,030 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha
yang telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
3
diterima dengan pengertian bahwa Price to Book Value berpengaruh terhadap return saham. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2012 akan tetapi bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nandika
2010 dan Munte 2009 yang menyatakan bahwa Price to Book Value tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
H
4
: Ukuran Perusahaan X
4
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Nilai t hitung variabel ukuran perusahaan diperoleh sebesar 2,398 dan nilai signifikansi sebesar 0,021. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t table
yang telah ditetapkan atau 2,398 1,67943 dan nilai signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,021 lebih kecil dari tingkat signifikansi alpha yang
telah ditetapkan 5 0,05. Sehingga H
4
diterima dengan pengertian bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Munte 2009, yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = 2557,326 + 18832,813X
1
+ 526,505X
2
+ -78,057X
3
+ -337,225X
4
+ e
Dimana:
Y : Return Saham X
1
: Net Profit Margin NPM X
2
: Total Asset Turnover TAT X
3
: Price to Book Value PBV X
4
: Ukuran perusahaan a : Konstanta
e : Error tingkat kesalahan Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-masing
variabel menjelaskan bahwa: 1.
Konstanta sebesar 2557,326 menyatakan bahwa apabila tidak ada variabel bebas maka nilai return saham adalah sebesar 2557,326.
2. Net Profit Margin NPM memiliki arah hubungan yang positif sejauh
18832,813. Dengan asumsi setiap kenaikan Net Profit Margin NPM sebesar 1 akan menyebabkan peningkatan pada return saham sebesar
18832,813, dan sebaliknya penurunan Net Profit Margin NPM
sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada return saham sebesar 18832,813.
3. Total Asset Turnover TAT memiliki arah hubungan positif sejauh
526,505. Dengan asumsi setiap kenaikan Total Asset Turnover TAT sebesar 1 akan menyebabkan penaikan pada return saham sebesar
526,505, dan sebaliknyapenurunan Total Asset Turnover TAT sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada Total Asset Turnover
TAT sebesar 526,505. 4.
Price to Book Value PBV memiliki arah hubungan yang negatif sejauh -78.057. Dengan asumsi setiap kenaikan Price to Book Value
PBV sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada return saham sebesar -78.057, dan sebaliknya penurunan Price to Book Value PBV
sebesar 1 akan menyebabkan pula peningkatan pada return saham sebesar -78.057.
5. Ukuran perusahaan memiliki arah hubungan yang negatif sejauh
-337,225. Dengan asumsi setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 akan menyebabkan penurunan pada return saham sebesar
-337,225, dan sebaliknya penurunan ukuran perusahaan sebesar 1 akan menyebabkan pula penurunan pada return saham sebesar
-337,225.
4.4.2 Uji F