2. Melaksanakan pelayanan perijinan yang optimal sesuai dengan Standard
Operational Procedure SOP yang berlaku. 3.
Melaksanakan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD yang berkaitan dengan perijinan.
4. Meraih beberapa penghargaan, seperti : Kontes Inovasi Solusi 2014,
Ombudsman 2013, UKP4, dan ASANZ ISO 9001:2008
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan, yaitu
1. Penyediaan Jasa Komunikasi.Sumber Daya Air dan Listrik
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur
3. Peningkatan Disiplin Aparatur
4. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan 5.
Program Peningkatan Pelayanan Perijinan
BAB III PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PELAYANAN PERIJINAN
TERPADU KOTA MEDAN
A. Pengertian Fungsi Pengawasan Intern Kas dan Unsur-Unsur
Pengawasan Intern Kas
Pengawasan intern kas merupakan alat pengawasan yang sangat penting yang membantu seorang pemimpin perusahan dalam melaksanakan tugas
sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahan.dengan adanya sebuah pengawasan intern maka pemimpin dapat menilai perusahan
secara keseluruhan.Pengawasan intern kas bertujuan untuk mencegah dan menhindari terjadinya penyelewengan dan kecurangan yang dilakukan
seseorang dalam menggunakan kas tersebut. Pengawasan intern sangat penting bagi suatu perusahan baik entitas bisnis
atau pemerintah dengan menerapkan pengawasan intern,perusahan dapat menyelenggarakan seluruh rencana kegiatan pengelolahan kas yang telah
ditetapkan agar dapat berjalan dengan baik dan mengetahui kerangka prosedur-prosedur berhubungan dan disusun dengan skema yang baik
menurut fungsi utama dari perusahaan tersebut. Dalam arti sempit pengawasan intern internal control adalah melakukan
pengecekan, baik dengan menggunakan penjumlahan mendatar croos foting, maupun penjumlahan secara menurun down foting. Sedangkan dalam arti
luas pengawasan intern internal control merupakan pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat-alat yang
digunakan manjemen dalam melakukan pengawasan. Adapun beberapa pengertian pengawasan intern sebagai berikut:
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2001 :
“ Pengawasan intern didefenisikan sebagai pengawasan intern yang meliputi organisasi serta semua metode dan kebutuhan yang terkodinasi yang dianut
dalam suatu perusahan untuk melindungi harta milik perusahan, memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan
mendorong ditaatinya kebiakan manajemen yang digariskan”.
Menurut Niswonger 2000 : 254 :
“ pengawasan intern meliputi rencana organisasi dan semua metode serta kebijaksanaan yang terkordinasi dalam suatu perusahan untuk mengamankan
harta kekayaanya, menguji ketepatan dan sampai beberapa jahu data akuntansi dapat dipercaya, mengalahkan efisiensi usaha dan mendorong
ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan.”
Menurut Simamora 2000:183 :
“ pengawasan intern adalah langkah-langkah yang diambil perusahan guna memastikan keandalan akuntansinya, melindungi asset-asetnya dari pencurian
dan penyalahgunaan, meyakinkan bahwa para karyawan mengikuti
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur perusahan dan mengevaluasi kinerja para karyawan, departemen,divisi, dan perusahan secara keseluruhan.”
1. Fungsi Pengawasan Intern Kas:
Ada tujuh macam fungsi pengawasan intern kas secara rinci yang harus dipenuhui untuk mencegah setiap kesalahan yang mungkin terjadi di
dalam pencatatan. Pengendalian intern kas harus memberikan kepastian bahwa:
A. Setiap transaksi yang dicatat adalah sah validitas
Struktur pengendalian intern tidak dapat memberikan transaksi fiktif dan yang sebenarnya tidak terjadi di dalam jurnal atau catatan akuntansi
lainya. B.
Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat. Dalam hal ini, jika suatu transaksi tidak diotorisasi maka dapat
mengakibatkan transaksi yang curang C.
Setaip transaksi yang terjadi harus dicatat Hal ini dilakukan untuk untuk mencegah hilangnya setiap transaksi
dari catatan. D.
Setiap transaksi dinilai dengan tepat. Pengendalian yang memadai selalu disertai dengan prosedur untuk
menghindari kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan transaksi.
E. Transaksi yang terjadi diklasifikasikan dengan tepat.
Pengklasifikasian perkiraan yang tepat sesuai dengan kode perkiraan klien harus ditetapkan dalam jurnal
F. Transaksi yang terjadi dicatat dalam waktu yang tepat.
G. Setiap transaksi dimasukan dengan tepat kedalam catatan tambahan
yang dikhtisarkan dengan benar.
2. Unsur-Unsur Pengawasan Intern Kas
Untuk mendapatkan suatu pengawasan intern yang baik dalam perusahan, diperlukan adanya unsur - unsur yang dirancang dan di
implementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengawasan internnya tercapai.
Menurut Mulyadi 2009:183 Unsur-unsur pengawasan intern tersebut
adalah: 1.
Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam
suatu organisasi dan mempengaruhi personal organisasi tentang pengendalian.Dan lingkungan pengendalian juga merupakan unsur
pengendalian intern, yang membentuk disiplin dan struktur.
2. Penaksiran resiko
Penaksiran resiko baiasanya digunakan dalam pelaksanaan pelaporan keuangan, yaitu penaksiran resiko yang terkandung dalam arsesi
tertentu dalam laporan keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian ditujukan untuk mengurangi resiko pada tingkat
minimum, dengan mempertimbangkan biaya dan manfaatnya. 3.
Informasi dan komunikasi Informasi mencakup penyampaian informasi kepada semua yang
terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan orang lain, baik berada di dalam maupun
diluar organisasi. 4.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang diberikan manajemen dilaksanakan.kegiatan dan prosedur ini dilaksanakan
untuk mengurangi resiko dalam pencapain tujuan entitas 5.
Pemantauan Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian
intern sepanjang waktu.
B. Tujuan Pengawasan Intern Kas
Untuk mengetahui tujuan pengawasan intern kas, maka harus mengetahui sifat-sifat khusus dari kas, kas meupakan salah satu aktiva yang siap untuk
diubah menjadi asset yang lain, sangat mudah disembunyikan diselewengkan, serta sangat diinginkan Dan kas mempunyai sifat-sifat tertentu seperti
bentuknya kecil, mudah dipergunakan dan jenisnya sama. Oleh karena karakteristik itu maka kas sering disalahgunakan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab yang melakukan pencurian dan penyalahgunaan.oleh karena itu betapa rawannya kas tersebut bagi perusahan maka perusahan
melakukan pengawasan intern kas. Adapun tujuan diterapkanya tujuan sistem pengawasan intern kas adalah
sebagai berikut: 1.
Melindungi harta kekayaan Aktiva perusahan bisa dicuri, dirusak atau disalahgunakan secara sengaja
atau tidak sengaja. Demikian juga untuk aktiva tidak nyata , seperti dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Sistem
pengawasan intern dibentuk untuk mencegah dan menemukan aktiva yang hilang.
2. Mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi
Manajemen harus memiliki data akuntansi yang dapat diuji kecermatanya untuk melaksanakan operasi.
3. Meningkatkan efisiensi usaha
Pengawasan ditujukan untuk menghindari pekerjaan berganda yang tidak perlu, dan mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk
pencegahan terhadap penggunan sumber dana yang tidak efisien. 4.
Mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan ,
sistem pengawasan intern memberikan jaminan bahwa prosedur dan peraturan tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan yang ditetapkan.
Sistem pengawasan intern ini digunakan perusahan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan adanya wewenang yang jelas dan
pertanggung jawaban yang telah ditetapkan. Tercapainya sistem pengawasan ini dapat dilihat dari tingkat keamanan
harta perusahan, keamanan dalam mengelolah keuangan yang efisien, akuntabel, trasnparan dan mematuhi segala kebijakan manajemen..
C. Prosedur Penerimaan Kas