6.1 Daerah Destilasi Asam Lemak
Pemisahan campuran cairan menjadi beberapa komponen dasarnya merupakan proses utama dalam industri kimia. Destilasi merupakan metode
yang paling banyak digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Destilasi adalah inti dari proses pemurnian minyak dan lebih spesifik lagi adalah
destilasi kolom. Kolom destilasi untuk pengilangan minyak mempunyai kapasitas yang
terbesar dibandingkan peralatan rekayasa kimia lain dengan kolom tunggal berdiameter 0,3-10 m dan tinggi 3-7,5 m. Disamping mencapai kualitas produk
dengan biaya minimal, rancangan ini juga bertujuan untuk menghasilkan kemurnian produk yang konstan, walaupun terjadi beberapa variasi dalam
komposisi bahan baku. Kolom silinder vertikal memberikan bentuk yang kompak, penggunaan lahan yang minimal, dan sejumlah besar tahapan
pemisahan melalui penguapan dan kondensasi. Secara praktik, destilasi dapat dilakukan dengan salah satu dari dua
metode prinsip. Metode pertama berdasarkan produksi uap dengan merebus campuran cairan yang akan dipisahkan dan mengkondensasikan uap tanpa
menyisakan cairan apa pun kembali pada bentuk semula. Dalam metode ini, tidak ada refluks. Metode kedua berdasarkan pada kembalinya sebagian
kondensat secara terus-menerus. Dalam pabrik PFAD, bahan baku yang diolah berupa Palm Fatty Acid
Distillate PFAD sehingga menghasilkan produk utama berupa Distillate Fatty Acid DFA. Disamping itu, dalam pengolahan ini juga menghasilkan
produk sampingan berupa Precut-Lighter Fatty Acid Compenent dan residu.
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku PFAD dari tangki timbun dengan temperatur sekitar 50-100°C akan dialirkan melalui serangkaian alat penukar panas untuk menaikkan
temperaturnya sampai 200-220°C. Kemudian PFAD yang sudah dipanaskan itu akan masuk ke degasifer untuk pemisahan kotoran dan asam lemak ringan
dalam sisterm vakum. Setelah itu, komponen asam lemak berat C
10
, C
12
, C
14
, C
16
, dan C
18
yang mengendap ke bagian dasar degasifer dialirkan dialirkan ke kolom C untuk
pemisahan lebih lanjut antara komponen asam lemak ringan dan asam lemak berat. Sebelumnya, ada 3 kolom distilasi yang digunakan untuk proses distilasi,
yaitu 1 kolom A untuk precut, 2 kolom B untuk destilasi asam lemak, dan 3 kolom C untuk residu.
Pada kolom C, PFAD dengan temperatur 220-255°C akan dipanasi lagi dengan boiler thermal oil sampai temperatur 240-300°C dalam sistem vakum.
Asam lemak akan menguap pada kondisi vakum serta pemisahan asam lemak ringan dan asam lemak berat akan terjadi. Pada ujung atas kolom C, asam
lemak ringan precut dengan bilangan karbon C
16
dievaporasi menjadi uap yang secara terus-menerus ditarik oleh sistem vakum. Precut kemudian
dilewatkan pada alat penukar panas serta didinginkan dengan air lunak dan air umpan PFAD sebelum masuk penyimpanan.
Pada saat yang bersamaan, asam lemak berat dari dasar kolom C C
16
dan C
18
dipompakan ke kolom B untuk pemisahan lebih lanjut. Adanya temperatur tinggi di dalam kolom B yang didapatkan dari thermal oil reboiler 290-310°C
selama proses destilasi karena titik didih asam lemak yang lebih tinggi. Asam lemak ringan atau DFA dari penguapan asam lemak ditarik keluar oleh sistem
Universitas Sumatera Utara
vakum ke dalam refluks holder. Ketika refluks mengalami aliran yang berlebih, kelebihan DFA dipompakan ke alat penukar panas serta didinginkan dengan air
lunak dan aliran umpan PFAD yang masuk. DFA kemudian didinginkan dalam alat penukar panas spiral air panas dan PHE sebelum dikirim ke penyimpanan
pada temperatur 60-90°C. Dengan kata lain, produk pada dasar kolom B berupa residu. Hasil destilasi yang tidak sempurna dapat didaur ulang ke kolom
B untuk pemisahan lebih lanjut Iyung Pahan, 2006.
7.1. Bilangan Penyabunan