Proses Terbentuknya Gliserol Gliserin .1 Pengertian Gliserin

4.1.2 Proses Terbentuknya Gliserol

Pada umumnya, lemak atau minyak tidak terdiri dari satu macam trigliserida melainkan campuran dari trigliserida. Trigliserida merupakan lipid sederhana dan merupakan cadangan lemak dalam tubuh manusia. Reaksi pembentukan trigliserida ditunjukkan pada gambar di bawah ini : O H 2 C – OH O Enzim Lipase H 2 C – O – R HC – OH + 3R – C – OH O H 2 C – OH HC – O – C – R + 3H 2 O O H 2 C – O – C – R Gliserol Asam lemak Trigliserida Air Gambar 4.1.2. Reaksi Pembentukan Trigliserida Trigliserida di atas merupakan trigliserida sederhana karena merupakan trimester yang terbuat dari glliserol dan tiga molekul asam lemak yang sama. Beberapa lemak atau minyak menghasilkan satu atau dua ikatan ester akan terputus dan dihasilkan gliserol dan garam dari asam lemaknya. Gliserol juga dapat dihasilkan dari reaksi hidrolisa ttrigliserida yang dilakukan dengan tekanan dan temperatur tinggi. Universitas Sumatera Utara Reaksi pembentukan gliserol ditunjukkan pada gambar di bawah ini : O H H 2 C – O – C – R H – C – OH O O 54 – 58 bar H – C – OH + 3 R – C – OH HC – O – C – R + 3H 2 O 250 – 225° C H – C – OH O H H 2 C – O – C – R Trigliserida air Gliserol Asam lemak Gambar 4.1.2. Reaksi Pembentukan Gliserol Dari reaksi kesetimbangan antara trigliserida dengan air dihasilkan gliserol dan asam lemak. Oleh sebab itu asam lemak atau gliserol harus segera dikeluarkan Ketaren, 1986. Istilah gliserol dan gliserin sering kali digunakan secara tertukar. Walaupun demikian, perbedaan tajam antara keduanya sangat terlihat. Gliserol adalah istilah yang digunakan untuk campuran murni, sedangkan gliserin berhubungan kepada tingkat komersialnya, terlepas dari kemurniannya. Gliserol alami pada dasarnya diperoleh sebagai produk samping di dalam produksi asam lemak, ester lemak atau sabun dari minyak atau lemak. Di Malaysia, gliserol dihasilkan melalui pemecahan minyak sawit atau minyak inti sawit dengan metode berikut : a. Penyabunan minyak lemak dengan NaOH untuk membentuk sabun dan larutan alkali sabun. Larutan alkali sabun yang terbentuk Universitas Sumatera Utara mengandung 4 – 20 gliserol dan juga diketahui sebagai atau gliserin. b. Splitting atau hidrolisis dari minyak inti sawit dibawah tekanan dan temperatur yang tinggi untuk menghasilkan asam lemak atau gliserin. Gliserin ini mengandung 10 – 20 gliserol. c. Transesterifikasi dari minyak dengan methanol katalis untuk menghasilkan metil ester. Sejak proses tidak menggunakan air, konsentrasi gliserol lebih tinggi Gliserin merupakan hasil pemisahan asam lemak. Gliserin terutama digunakan dalam industri kosmetika antara lain sebagai bahan pengatur kekentalan shampoo, obat kumur, pasta gigi dan sebagainya Fauzi, 2002.

4.1.3 Kegunaan Gliserin