Tahapan Pemeriksaan Pelaksanaan Pemeriksaan

G. Tahapan Pemeriksaan

Tahapan – tahapan yang harus diikuti dalam melakukan pemeriksaan, yaitu meliputi : 1. Persiapan Pemeriksaan Dalam rangka persiapan pemeriksan ini kegiatan – kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Mempelajari berkas Wajib Pajakberkas data; b. Menganalisis SPT dan Laporan Keuangan Wajib Pajak; c. Mengidentifikasi masalah; d. Melakukan pengenalan lokasi Wajib Pajak; e. Menentukan ruang lingkup pemeriksaan; f. Menyusun program pemeriksaan; g. Menentukan buku – buku dan dokumen yang dipinjam; h. Menyediakan sarana pemeriksaan. 2. Pelaksanaan Pemeriksaan Dalam rangka pelaksanaan Pemeriksaan ini kegiatan – kegiatan yang dilakukan meliputi : a. Memeriksa di tempat Wajib Pajak untuk pemeriksaan lapangan; b. Melakukan penilaian atas pengendalian internal; c. Memutakhirkan ruang lingkup dan program pemeriksaan; d. Melakukan pemeriksaan atas buku – buku, cacatan – cacatan, dan dokumen – dokumen; e. Melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga bila dianggap perlu; f. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada Wajib Pajak yang diperiksa; g. Melakukan sidang penutup. 3. Pembuatan Laporan Pemeriksaan Pekerjaan penyusunan laporan pemeriksaan pajak disusun oleh pemeriksa pajak pada akhir pelaksanaan pemeriksaan sebagai hasil pemeriksaan.

H. Pelaksanaan Pemeriksaan

1. Dalam melakukan pemeriksaan Lapangan, wewenang pemeriksa pajak adalah sebagai berikut: a. Memeriksa danatau meminjam buku – buku, cacatan – cacatan, dan dokumen – dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran atau media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya; b. Meminta keterangan lisan danatau tertulis ari Wajib Pajak yang diperiksa; c. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha Wajib Pajak danatau tempat – tempat lain yang dianggap penting serta melakukan pemeriksaan di tempat – tempat tersebut; d. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada huruf c, apabila Wajib Pajak atau wakil atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud, atau tidak ada ditempat pada saat pemeriksaan dilakukan; e. Meminta keterangan danatau data yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa. 2. Dalam melakukan Pemeriksaan Kantor, wewenang pemeriksa Pajak dalah sebagai berikut : a. Memeriksa danatau meminjam buku – buku dan cacatan – cacatan Wajib Pajak; b. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa; c. Meminta keterangan danatau data yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa. Atas peminjaman buku – buku dan lain – lain diberikan tanda bukti peminjaman yang menyebutkan secara terperinci dan jelas mengenai jenis serta jumlahnya. 3. Apabila pada saat dilakukan pemeriksaan lapangan, Wajib Pajak atau kuasanya tidak ada ditempat, maka pemeriksaan tetap dapat dilaksanakan sepanjang ada pihak yang dapat dan mempunyai kewenangan untuk bertindak selaku yang mewakili Wajib Pajak, terbatas untuk hal yang ada dalam kewenangannya, dan selanjutnya pemeriksaan ditunda untuk dilanjutkan pada kesempatan berikutnya; 4. Untuk keperluan pengamanan pemeriksaan, maka sebelum Pemeriksaan Lapangan ditunda, Pemeriksa Pajak dapat melakukan penyegelan; 5. Apabila pada saat Pemeriksaan Lapangan dilanjutkan setelah dilakukan, Wajib Pajak atau kuasanya tidak juga ada ditempat, maka pemeriksan tetap dilaksankan dengan terlebih dahulu meminta pegawai Wajib Pajak yang bersangkutan untuk mewakili Wajib Pajak guna membantu kelancaran pemeriksaan; 6. Dalam hal Pegawai Wajib Pajak yang diminta mewakili Wajib Pajak menolak utnuk membantu kelancaran pemeriksaan, maka pegawai tersebut harus menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan; 7. Dalam hal terjadi penolakan untuk menandatangani Surat Pernyataan Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan, Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Membantu Kelancaran Pemeriksaan yang ditandatangani oleh Pemeriksa Pajak; 8. Dalam hal Wajib Pajak atau kuasanya tidak memenuhi kewajiban antara lain sebagai berikut : a. Memperlihatkan danatau meminjamkan buku atau cacatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak; b. Memberikan kesemaptan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan; c. Memberikan keterangan yang diperlukan. Oleh Karena itu, Wajib atau kuasanya harus menandatangani Surat Penyataan Penolakan Pemeriksaan. 9. Dalam hal terjaid penolakan untuk menandantangi Surat Pernyataan Penolakan sebagaimana dimaksdu dalam angka 8 maka, Pemeriksa Pajak membuat Berita Acara Penolakan Pemeriksaan yang ditandatangani Pemeriksa Pajak; 10. Surat Pernyataan Penolakan atau Berita Acara Penolakan Pemeriksaan sebagaimana dapat dijadikan dasar untuk penentapan besarnya pajak terutang secara jabatan atau dilakukan penyidikan.

I. Tatacara Pemeriksaan Pajak

Tatacara pemeriksaan adalah sebagai berikut : 1. Dilakukan oleh seorang pemeriksa atau lebih; 2. Bila Wajib Pajak atau kuasanya tidak ada pemeriksaan ditunda dan tempatnya disegel; 3. Bila Wajib Pajak atau kuasanya tidak memperlihatkanmeminjamkan buku, tidak mengizinkan memasuki tempat tertentu dan tidak memberikan keterangan yang diperlukan maka Wajib Pajak harus menandatangani Surat Pernyaataan Penolakan Pemeriksaan SP3; 4. Berdsarkan hasil pemeriksaan lapangan yang disetujui dibuatkan Laporan Pemeriksaan Pajak LP2 dan diterbitkan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak sejauh tidak ada tindakan penyidikan; 5. Temuan dalam pemeriksaan lengkap yang tidak disetuji sebagian atau tidak disetuji seluruhnya oleh Wajib Pajak maka dilakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan PAHP; 6. Laporan pemeriksaan akhir yang dibuat harus diberitahuakan kepada wajib pajak, dengan tujuan: konsekuensi dari sistem self assesment, bahan bagi Wajib Pajak untuk mengajukan keberatan, bahan untuk Wajib Pajak melakukan Penyesuaian pembukuan.

J. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Selama Pemeriksaan