Efek pengobatan Kanker Payudara Kepribadian Pencemas

3. Terapi Hormon Terapi hormon dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir. 4. Kemoterapi Yaitu proses pemberian obat-obatan anti kanker dapat secara oral dan intravenous. Kemoterapi adjuvant, diberikan setelah operasi pembedahan untuk jenis kanker payudara yang belum menyebar dengan tujuan untuk mengurangi risiko timbulnya kembali kanker payudara. Neoadjuvant kemoterapi diberikan sebelum operasi. 5. Terapi Imunologik Terapi kanker ini berlandaskan pada fungsi sistem imun yang tujuannya untuk mengenali dan menghancurkan sel yang berubah sifat sebelum sel tumbuh menjadi tumor serta pembunuh sel tumor yang telah terbentuk.

6. Efek pengobatan Kanker Payudara

Efek samping dari pengobatan pasien kanker payudara yaitu pada kemoterapi. Efek samping yang paling umum adalah kelelahan atau merasa letih. Sebagian pengobatan bisa membuat tubuh dehidrasi atau menyebabkan sulit buang air besar. Beberapa efek samping lainnya seperti anemia, diare, kelelahan, masalah kesuburan, perubahan rambut,infeksi, kehilangan daya ingat, luka pada mulut dan kerongkongan, perubahan pada kuku, mual, perubahan dalam merasa dan membau, muntah, perubahan berat badan. Lalu pada terapi radiasi yang menyebabkan reaksi kulit penderita seperti terbakar matahari, dengan warna kemerah-merahan dari yang ringan hingga berat, dengan rasa gatal, terbakar, sakit, dan mungkin bisa mengelupas. Tidak seperti yang terjadi pada kulit yang terbakar matahari, kulit akan secara perlahan-lahan dan mungkin hanya dalam potongan kecil saja. Selain pada kulit, efek samping terjadi pada ketiak dengan timbulnya rasa tidak nyaman, nyeri pada dada, Universitas Sumatera Utara kelelahan, masalah jantung, menurunnya sel darah putih, juga masalah pada paru-paru Pamungkas, 2011. B. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan Kecemasan adalah gangguan alam perasaan afektif yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan Hawari, 2004. Menurut Suliswati, 2012 kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang tidk menyenangkan dan dialami oleh senua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan juga merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang spesifik.

2. Kepribadian Pencemas

Seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang bersangkutan tidak mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapinya. Tetapi pada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stresor psikososial, yang bersangkutan menunjukkan kecemasan juga, yang ditandai dengan otak atau tipe kepribadian pencemas, yaitu cemas, khawatir, tidak tenang, ragu, bimbang, memandang masa depan dengan rasa was-was khawatir, kurang percaya diri, gugup apabila tampil dimuka umum,sering merasa tidak bersalah, menyalahkan orang lain, tidak mudah mengalah, gerakan sering serba salah, sering mengeluh, khawatir berlebihan terhadap penyakit,mudah tersinggung, suka membesar-besarkan masalah yang kecil, dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa bimbang dan ragu Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya seringkali diulang-ulang, jika sedang emosi seringkali bertindak histeris.orang dengan tipe kepribadian pencemas tidak selamanya mengeluh hal-hal yang sifatnya psikis tetapi sering juga disertai dengan keluhan-keluhan fisik somatik Hawari, 2001. Universitas Sumatera Utara

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan