34
BAB III PENGONTROLAN TORSI SECARA LANGSUNG
DIRECT TORQUE CONTROL
3.1 Umum
Dalam penggunaannya, motor induksi dapat dioperasikan dengan kecepatan yang bervariasi. Oleh karena itu, motor induksi banyak dipergunakan dalam industri
saat ini. Pengaturan kecepatan putaran motor induksi dapat dilakukan dengan beberapa metode dan salah satu metode yang digunakan adalah dengan mengontrol torsi motor
induksi secara langsung. Direct Torque Control
merupakan kemajuan terbaru dalam teknologi pengontrolan motor induksi. Seperti diketahui bahwa fungsi dasar penggerak pengatur
kecepatan variable speed drive adalah mengendalikan aliran energi dari jala-jala ke mesin dalam proses produksi industri. Energi ini disuplai lewat poros motor. Dua
besaran yang dapat diukur yang menunjukkan kondisi poros ini adalah torsi dan kecepatan. Untuk mengendalikan aliran energi maka besaran tersebut harus diatur.
Dalam prakteknya salah satu dari besaran ini harus dikontrol yang dikenal dengan kontrol torsi torque control dan kontrol kecepatan speed control. Ketika variable
speed drive beroperasi sebagai kontrol torsi maka kecepatan bergantung kepada beban.
Sebaliknya ketika beroperasi sebagai kontrol kecepatan, maka torsi bergantung kepada beban.
Pada awalnya yang paling banyak digunakan dalam aplikasi mesin listrik yang membutuhkan pengaturan kecepatan dan pengontrolan torsi dengan kehadalan yang
tinggi adalah motor DC karena fluks dan torsinya dapat dengan mudah diatur tanpa membutuhkan peralatan elektronika yang kompleks. Perkembangan teknologi
Jeremia Purba : Simulasi Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Phasa Dengan Direct Torque Control Dengan Menggunakan Matlab 7.0.1, 2009.
USU Repository © 2009
35 penggerak pengatur kecepatan mesin ac ac variable speed drive didasari atas
keinginan untuk menandingi bahkan melebihi performansi yang cukup bagus yang dimiliki penggerak motor dc dc drives, seperti respon torsi yang cepat dan pengaturan
kecepatan yang akurat dengan memanfaatkan berbagai kelebihan motor ac.
3.2 Pengontrolan Vektor Pada Motor Induksi
Teknik pengontrolan pada motor induksi yang dikenal dengan field-oriented control
FOC bekerja dengan performansi dinamik yang tinggi yang sebanding dengan karakteristik dari motor dc. Pengontrolan motor induksi ini dilakukan dengan
mengontrol parameter motor dalam besaran vektor. Pengontrolan vektor ini menggunakan pengendalian umpan balik torsi dan fluks stator Gambar 3.1. Fluks dan
torsi dihitung dari tegangan dan arus stator yang diukur pada motor. Metode ini menggunakan model referensi stator stator reference frames motor induksi.
Gambar 3.1 Skema DTC
Persaman tegangan stator mesin dalam model referensi stator stator reference frames dalam besaran vektor adalah:
Jeremia Purba : Simulasi Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Phasa Dengan Direct Torque Control Dengan Menggunakan Matlab 7.0.1, 2009.
USU Repository © 2009
36 dt
d i
R v
s s
s s
λ +
= ………………………………………………….3.1
sehingga: dt
i R
v
s s
s s
− ∫
= λ
.. ……………………………………….....….3.2 dengan:
=
s
v vektor tegangan stator
=
s
i vektor arus stator
=
s
R tahanan stator
=
s
λ vektor fluks stator dengan demikian fluks linkages dalam koordinat stator reference frames dihitung
berdasarkan
dt i
R v
qs s
qs qs
− ∫
=
λ ……………………………………………..3.3
dt i
R v
ds s
ds ds
− ∫
= λ
………………………………..……………3.4
sehingga besarnya fluks stator adalah:
2 2
ds qs
s
λ λ
λ +
=
fs
θ ∠ .………………………............…….3.5
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
=
− ds
qs fs
λ λ
θ
1
tan
…………………….………………….3.6
Persamaan torsi elektromagnetik adalah:
qs ds
ds qs
e
i i
P T
λ λ −
= 2
2 3
…………………..…..……….3.7 Frekuensi listrik dihitung dengan mendifferensialkan sudut vektor fluks rotor yaitu:
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛
= =
− ds
qs r
e
dt d
dt d
λ λ
θ ω
1
tan
2 s
qs ds
ds qs
e
λ λ
λ λ
λ ω
− =
……...………………………………..…..3.8
Jeremia Purba : Simulasi Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Phasa Dengan Direct Torque Control Dengan Menggunakan Matlab 7.0.1, 2009.
USU Repository © 2009
37 Persamaan kecepatan rotor adalah :
2 r
e r
e r
T R
P λ
ω ω
− =
…………………………………3.9
dengan komponen d dan q-axis diperoleh dari transformasi tiga phasa ke sistem dua phasa.
as qs
i i
= …………………….……………………….……..…....3.10
3 1
bs cs
ds
i i
i −
= ………………...…………….…………..…..3.11
3.3 Kondisi Switching Dan Vektor Tegangan Output Inverter