Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010.
Berdasarkan pengertian pengawasan intern kas yang diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan intern merupakan
pengawasan akuntansi yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatannya yang berfungsi untuk :
a. Menjaga kekayaan organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi.
d. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
Jadi, fungsi pengawasan intern kas adalah untuk menjaga agar rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan, efektif dan ekonomis.
C. Manfaat Pengendalian Internal Terhadap Pengawasan Internal Kas
Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengawasan intern kas pengendalian internal sangat bermanfaat
karena :
1. Pengendalian intern memberikan pedoman-pedoman tentang pengawasan
internal kas. 2.
Menjadi dasar dalam prosedur-prosedur pengawasan intern kas yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Dapat memudahkan pelacakan kesalahan pengawasan intern kas baik yang
disengaja ataupun tidak.
Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010.
D. Pengawasan Intern Penerimaan Kas
Setiap perusahaan mempunyai sumber penerimaan kas, baik yang bersifat rutin maupun tidak. Dengan adanya prosedur penerimaan kas yang baik, maka
dapat dipastikan bahwa semua penerimaan kas sudah dicatat, diklasifikasikan secara tepat dan akurat dengan didukung oleh bukti penerimaan kas. Untuk setiap
bukti penerimaan kas berisikan : 1
Tanggal penerimaan. 2
Nama orang atau perusahaan yang melaksanakan pembayaran. 3
Berapa jumlah uang yang diterima. 4
Transaksi apa yang berhubungan dengan penerimaan itu. 5
Nama orangkasir yang menerima kas tersebut.
Pada PT. PLN Persero PIKITRING SUAR, bukti penerimaan kas dibuat rangkap empat, yaitu :
a. Lembar pertama untuk Seksi Akuntansi.
b. Lembar kedua untuk Seksi Keuangan.
c. Lembar ketiga untuk Kasir.
d. Lembar keempat untuk Seksi Akuntansi.
Untuk dapat mengawasi penerimaan kas perlu adanya pemisahan fungsi pencatat dan pengelola kas. Adapun tujuan dari pengawasan intern atas
penerimaan kas adalah :
Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010.
1. Untuk menjamin bahwa seluruh penerimaan kas benar diterima dan dicatat
sebagaimana mestinya. 2.
Untuk menciptakan kegunaan sebesar-besarnya dari jumlah uang yang diterima yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Untuk membuktikan kewajaran dan keberadaan kas yang tercantum di
dalam neraca. Dalam pengawasan intern penerimaan kas, perusahaan ini telah melakukan
pemisahan fungsi pencatat dan pengelola kas serta membuat laporan penerimaan kas setiap harinya yang dilakukan oleh Seksi Anggaran dan Keuangan dan Seksi
Akuntansi. Untuk pengawasan kas harus disesuaikan dengan keadaan khusus dari suatu perusahaan. Pada umumnya sistem pengawasan intern kas menolak praktek
pencatatan kas dan penanganan uang kas berada dalam satu tangan. Kemungkinan besar penyalahgunakan kas dapat dikurangi apabila dua atau lebih pegawai
bekerja sama untuk melawan maksud-maksud penggelapan uang kas. Dengan diadakannya pemeriksaan intern kas dalam selang waktu yang
tidak beraturan, dapat mendorong setiap pegawai melakukan pekerjaannya dengan benar. Hal ini dapat dilakukan dengan cara analisa, penilaian rekomendasi, dan
komentar-komentar terhadap kinerja karyawan dan kegiatan operasi perusahaan.
E. Prosedur – Prosedur Penerimaan Kas