Pengawasan Intern Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN (PERSERO) Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau Medan

Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010. Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah : “Kas adalah segala sesuatu, baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”Soemarso, 2004 : 320 Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia bahwa : “Kas terdiri dari saldo kas cash and hand dan rekening giro setara kas cash equivalent adalah investasi yang sifatnya sangat likuid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan-perubahan yang signifikan.”IAI, 2007 : 22 Pengertian kas yang lain adalah : “Kas adalah jumlah uang tunai yang ada di perusahaan dan rekening giro simpanan-simpanan di bank yang pengambilannya tidak dibatasi baik dalam waktu maupun jumlahnya dan investasi jangka pendek yang secara formal disebut kas dan setara kas.”Munawir, 2002 : 42 Adapun fungsi kas adalah sebagai berikut : 1. Membiayai kegiatan operasional perusahaan. 2. Sebagai alat tukar pembayaran. 3. Alat yang diterima sebagai net bank sebagai nilai nominal. 4. Sebagai investasi baru dalam aktiva tetap.

B. Pengawasan Intern

Pengawasan intern merupakan alat pengawasan yang sangat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas. Sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Pada awalnya pengawasan intern dipandang Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010. sebagai permasalahan pengecekan internal atau internal check yang hanya menyangkut segi teknik pembukuan yang dapat menjamin ketelitian dan kecermatan data perusahaan maupun pelaksanaannya dan jika ditemui maka dilakukan pemeriksaan atau prosedur-prosedur tambahan. “Pengawasan intern merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya.” Warren, Reeve, Fees, 2005:289 Dari sisi lain pengertian pengawasan intern Internal Control dapat dipandang dalam dua arti, yaitu : 1. Dalam arti sempit Pengawasan intern merupakan pengecekan penjumlahan, baik penjumlahan mendasar cross footing maupun penjumlahan menurun down footing. 2. Dalam arti luas Pengawasan intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi meliputi semua alat yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan. Berikut ini akan diberikan pengertian sistem pengawasan intern : “Sistem pengawasan intern suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai.”Abubakar, Erwin. 2001 : 83 Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN PERSERO Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010. Berdasarkan pengertian pengawasan intern kas yang diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengawasan intern merupakan pengawasan akuntansi yang meliputi rencana, prosedur dan pencatatannya yang berfungsi untuk : a. Menjaga kekayaan organisasi. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. c. Mendorong efisiensi. d. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Jadi, fungsi pengawasan intern kas adalah untuk menjaga agar rencana yang telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan, efektif dan ekonomis.

C. Manfaat Pengendalian Internal Terhadap Pengawasan Internal Kas