Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para

26

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para

karyawan PTPN III Bandar Betsy. Responden penelitian sebanyak 90 orang. Para karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dikelompokkan pada masing – masing devisi yaitu Devisi Pabrik 60 orang dan pada devisi bengkel atau teknik 30 orang. 3.2 Penyajian Data Data analisis konjoin didapat berdasarkan urutan kartu profil dalam kuesioner. Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full-profile yang menggunakan data metrik yaitu dengan cara merating. Proses menilai konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan atribut dan level atribut yaitu Gaji Dihargai sesuai beban kerja, dibayar tepat waktu, Interaksi Sosial Perusahaan memberikan batasan antara masalah pribadi karyawan dengan masalah pekerjaan, Atasan memperhatikan bawahan, Hubungan dengan rekan kerja terjalin baik, Gaya Kepemimpinan Memberi perintah, Tegas, Demokratis, Fasilitas Tersedia tempat istirahat atau tempat makan yang memadai, Tersedia alat transportasi umum bagi karyawan, dan motivasi kerja Mendapatkan bonus berupa uang bagi karyawan yang berprestasi, Mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi, Naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi. 2. Mendesain stimuli yaitu setelah atribut dan level atribut diperoleh selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi maka dari itu dibentuklah stimuli. Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan level. Dari 5 atribut dan 5 level atribut tersebut didapat jumlah kombinasi yang mungkin untuk disusun sebanyak 108 stimuli diperoleh dari hasil perkalian setiap level dari masing – masing atribut = 2 x 3 x 3 x 2 x 3. Dengan jumlah stimuli sebanyak itu, maka akan menyulitkan responden untuk memberikan penilaian terhadap stimuli tersebut serta membutuhkan waktu yang lama para responden untuk mengevaluasinya, sehingga untuk memudahkan responden kombinasi didesain oleh software SPSS 16.0 sehingga menghasilkan 16 stimuli. Adapun langkah membuat dengan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: a. Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong b. Pilih menu file, new, dan pilih syntax c. Ketik pada syntax editor ORTHOPLAN FACTOR= GAJI Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja Dibayar Tepat Waktu SOSIAL Interaksi Sosial Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan Atasan Memperhatikan Bawahan Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin Baik GAYA Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah Tegas Demokratis FASI Fasilitas Tersedia Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai Tersedia Alat Transportasi Umum Bagi Karyawan MOTIV Motivasi Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang Berprestasi Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang Berprestasi Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi HOLDOUT=0 SAVEOUTFILE=DATA SPSS.SAV. Pilih menu Run All dapat dibentuk kombinasi pada data view. Setelah dievaluasi satu persatu dengan menggunakan software SPSS 16.0 dihasilkan 16 stimuli dan dapat langsung digunakan untuk mengetahui preferensi responden. Stimuli dapat dilihat pada lampiran 1. Selanjutnya responden diminta untuk memberikan rating terhadap kombinasi pekerjaan yang ada pada lampiran 1 dengan menggunakan skala likert dan dengan urutan: 1 = Sangat tidak suka dengan stimuli tersebut 2 = Tidak suka dengan stimuli tersebut 3 = Cukup suka dengan stimuli tersebut 4 = Suka dengan stimuli tersebut 5 = Sangat suka dengan stimuli tersebut 3. Menghitung Nilai Urutan Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan 2 cara yaitu: a. Menggunaka Perhitungan Manual Untuk menduga rating atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden. Datanya dapat dilihat pada lampiran 3. Lakukan pengkodean dengan variabel dummy yang mewakili setiap level dari masing – masing atribut. Untuk semua atribut dan level dari atribut dikodekan pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Pengkodean Level Jumlah Atribut level X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 - - Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dari setiap kombinasi terdapat pada lampiran 2 dan responden diminta untuk memberikan preferensinya dari setiap kombinasi. Preferensi diperoleh dengan mengurutkan kombinasi – kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data pada tabel 3.1 akan dikodekan menjadi variabel dummy, sebagaimana dilakukan pada regresi dengan variabel kuantitatif. Hasilnya adalah data pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Pengkodean Data Untuk Regresi No Gaji Interaksi Sosial Gaya Kepemimpinan Fasilitas Motivasi X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 5 1 1 1 1 6 1 1 1 7 1 1 1 8 1 1 1 1 9 1 10 1 1 1 1 11 1 1 12 1 1 1 1 13 1 1 14 1 1 1 1 1 15 1 1 1 16 1 1 1 1 Pada tabel 3.2 adalah data yang telah ditransformasikan, selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan persamaan regresi linier berganda dengan variabel bebas berupa dummy 8 buah. �� = � + � 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + � 6 � 6 + � 7 � 7 + � 8 � 8 Keterangan: UX = Kegunaan atau utilitas Β = Intercept X 1 = Variabel dummy mewakili atribut Gaji X 2 X 3 = Variabel dummy mewakili atribut Interaksi Sosial X 4 X 5 = Variabel dummy mewakili atribut Gaya Kepemimpinan X 6 = Variabel dummy mewakili atribut Fasilitas X 7 X 8 = Variabel dummy mewakili atribut Motivasi. Menentukan β 0, β 1, β 2, ... , Dapat menggunakan software SPSS sebagai berikut: a. Atribut yang sudah diubah menjadi variabel dummy, selanjutnya diinput ke SPSS Statistics Data Editor. b. Input juga nilai rating di kolom sebelahnya c. Pilih Analyze, Regression Linear d. Isi nilai rating sebagai variabel dependent, dan ke – 8 level atribut sebagai variabel independent e. Klik ok Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini yaitu koefisien nilai b dari SPSS Tabel 3.3 koefisien Nilai b dari SPSS Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.500 .200 22.450 .000 b1 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316 b2 -1.250 .142 -.709 -8.819 .000 b3 0.750 .164 .368 4.583 .003 b4 0.125 .142 .071 .882 .407 b5 0.000 .164 .000 .000 1.000 b6 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316 b7 -0.250 .142 -.142 -1.764 .121 b8 -0.250 .164 -.123 -1.528 .170 Persamaan regresi liniear berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas. Harus diperoleh nilai utilitas dari setiap atribut, setiap atribut memiliki level. Dengan diketahuinya kode variabel dummy, setiap level dilambangkan terlebih dahulu. Untuk atribut ruang perkuliahan, utilitas masing – masing level dilambangkan oleh  11 dihargai sesuai beban kerja,  12 dibayar tepat waktu,  21 perusahaan memberikan batasan antara masalah pribadi karyawan dengan masalah pekerjaan,  22 atasan memperhatikan bawahan,  23 hubungan dengan rekan kerja terjalin baik,  31 memberi perintah,  32 tegas,  33 demokratis,  41 tersedia tempat istirahat atau tempat makan yang memadai,  42 tersedia alat transportasi umum bagi karyawan,  51 mendapatkan bonus berupa uang bagi karyawan yang berprestasi,  52 mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi,  53 naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi. Hubungan setiap koefisien variabel dummy, mewakili perbedaan dalam parth-worth untuk level yang bersangkutan dikurangi parth-worth dari level dasar. Setelah didapat koefisien nilai b, maka dicari nilai kegunaannya utility sebagai berikut: a Untuk atribut gaji diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:  11 -  12 = b 1 1  11 +  12 = 0 2 Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:  11 -  12 = -0,125 3  11 +  12 = 0 4 Dari persamaan 3 dan 4 diperoleh persamaan:  11 -  12 = -0,125  11 +  12 = 0 -2  12 = -0,125  12 = 0,062 5 Dari persamaan 2 diperoleh persamaan:  11 +  12 = 0  11 + -0,062 = 0  11 = -0.062 6 Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan:  11 = -0,062  11 = 0,062 b Persamaan untuk atribut interaksi sosial sebagai berikut:  21 -  23 = b 2 7  22 -  23 = b 3 8  21 +  22 +  23 = 0 9  21 -  23 = -1,250 10  22 -  23 = 0,750 11 Dari persamaan 10 dan 11 diperoleh persamaan:  21 -  23 = -1,250  22 +  23 = 0,750  21 -  22 = -2 12  21 = -2 +  22 13 Dari persamaan 9 diperoleh persamaan:  21 +  22 +  23 = 0 -2 +  22 +  22 +  23 = 0 -2 + 2  22 +  23 = 0 2  22 +  23 = 2 14 Dari persamaan 11 dan 14 diperoleh persaman:  22 -  23 = 0,750 2  22 +  23 = 2 3  22 = 2,750  22 = 0,917 15 Dari persamaan 11 diperoleh persamaan:  22 -  23 = 0,750 0,917 -  23 = 0,750  23 = 0,167 16 Dari persamaan 10 diperoleh persamaan:  21 -  23 = -1,250  21 – 0,167 = -1,250  21 = -1,083 17 Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:  21 = -1,083  22 = 0,917  23 = 0,167 c Persamaan untuk atribut gaya kepemimpinan dinyatakan pada persamaan berikut:  31 -  33 = b 4 18  32 -  33 = b 5 19  31 +  32 +  33 = 0 20 Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan betrikut:  31 -  33 = 0,125 21  32 -  33 = 0,000 22 Dari persamaan 21 dan 22 diperoleh:  31 -  33 = 0,125  32 -  33 = 0,000  31 -  32 = 0,125 23  31 = 0,125 +  32 24 Dari persamaan 20 diperoleh persamaan:  31 +  32 +  33 = 0 0,125 +  32 +  32 +  33 = 0 0,125 + 2  32 +  33 = 0 2  32 +  33 = -0,125 25 Dari persamaan 22 dan 25 diperoleh persamaan:  32 -  33 = 0,000 2  32 +  33 = -0,125 3  32 = -0,125  32 = -0,0416 26 Dari persamaan 22 diperoleh persamaan:  32 -  33 = 0,000 -0,0416 -  33 = 0,000  33 = -0,0416 27 Dari persamaan 21 diperoleh persamaan:  31 -  33 = 0,125  31 – -0,0416 = 0,125  31 = 0,0843 28 Sehingga diperoleh:  31 = 0,0834  32 = -0,0416  33 = -0,0416 d Untuk atribut jenis fasilitas diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:  41 -  43 = b 6 29  41 +  42 = 0 30 Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:  41 -  42 = -0,125 31  41 +  42 = 0 32 Dari persamaan 31 dan 32 diperoleh persamaan:  41 -  42 = -0,125  41 +  42 = 0 -2  42 = -0,125  42 = 0,0625 33 Dari persamaan 30 diperoleh persamaan:  41 +  42 = 0  41 + -0,0625 = 0  41 = -0,0625 34 Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan:  41 = -0,0625  42 = 0,0625 e Untuk atribut jenis motivasi maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:  51 -  53 = b 7 35  52 -  53 = b 8 36  51 +  52 +  53 = 0 37 Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:  51 -  53 = -0,250 38  52 -  53 = -0,250 39 Dari persamaan 38 dan 39 diperoleh persamaan:  51 -  53 = -0,250  52 +  53 = -0,250  51 -  52 = 0 40  51 = 0 +  52 41 Dari persamaan 37 diperoleh persamaan:  51 +  52 +  53 = 0 0 +  52 +  52 +  53 = 0 0 + 2  52 +  53 = 0 2  52 +  53 = 0 42 Dari persamaan 39 dan 42 diperoleh persaman:  52 -  53 = -0,250 2  52 +  53 = 0 3  52 = -0,250  52 = -0,083 43 Dari persamaan 39 diperoleh persamaan:  52 -  53 = -0,250 -0,083 -  53 = -0,250  53 = 0,167 44 Dari persamaan 38 diperoleh persamaan:  51 -  53 = -0,250  51 – 0,167 = -0,250  51 = -0,083 45 Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut:  51 = -0,083  52 = -0,083  53 = 0,167 Untuk setiap level disajikan pada tabel 3.5 melalui level-levelnya dapat dihitung tingkat kepentingan atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah selisih utilitas tertinggi dan terendah. Seperti yang dinyatakan pada persamaan berikut: I i = {max � ij – min � ij } 3.1 Tingkat kepentingan atribut adalah: Gaji Ii = 0,062 – -0,062 = 0,124 Interaksi Sosial I 2 = 0,917 – -1,083 = 2 Gaya Kepemimpinan I 3 = 0,0834 – -0,0416 = 0,125 Fasilitas I 4 = 0,0625 – -0,0625 = 0,125 Motivasi I 5 = 0,167 – -0,083 = 0,25 Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif bobot dapat dihitung dengan rumus: W i = �� ∑ �� � �=1 3.2 Dengan rumus 3.2 diatas maka tingkat kepentingan relatif bobot setiap atribut adalah: Gaji: W 1 = 0,124 0,124+2+0,125+0,125+0,25 = 0,124 2,624 = 0,047 Interaksi Sosial: W 2 = 2 0,124+2+0,125+0,125+0,25 = 2 2,624 = 0,762 Gaya Kepemimpinan: W 3 = 0,125 0,124+2+0,125+0,125+0,25 = 0,125 2,624 = 0,0476 Fasilitas: W 4 = 0,125 0,124+2+0,125+0,125+0,25 = 0,125 2,624 = 0,0476 Motivasi: W 5 = 0,25 0,124+2+0,125+0,125+0,25 = 0,25 2,624 = 0,095 Dari Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden maka didapat seperti tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden Atribut Level Tingkat Kepentingan Deskripsi Utilitas Skor Bobot Lambang Skor Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja  11 -0,062 0,124 0,047 Dibayar Tepat Waktu  12 0,062 Interaksi Sosial Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan  21 -1,083 2 0,762 Atasan Memperhatikan Bawahan  22 0,917 Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin Baik  23 0,167 Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah  31 0,083 0,125 0,048 Tegas  32 -0,042 Demokratis  33 -0,042 Fasilitas Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai  41 -0,063 0,125 0,048 Tersedianya Alattransportasi Umum Bagi Karyawan  42 0,063 Motivasi Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang Berprestasi  51 -0,083 0,25 0,095 Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang Berprestasi  52 -0,083 Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi  53 0,167 b. Menggunakan software SPSS 16.0 dengan program syntax Pada tabel dibawah ini adalah penilaian 1 orang responden dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.5 Nilai Utilitas 1 Orang Responden Atribut Level Utilitas Estimate Std. Error Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja -0,063 0,058 Dibayar Tepat Waktu 0,063 0,058 Interaksi Sosial Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan -1,083 0,077 Atasan Memperhatikan Bawahan 0,917 0,090 Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin Baik 0,167 0,090 Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah 0,083 0,077 Tegas -0,042 0,090 Demokratis -0,042 0,090 Fasilitas Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai -0,063 0,058 Tersedianya Alat Transportasi Umum Bagi Karyawan 0,063 0,058 Motivasi Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang Berprestasi -0,083 0,077 Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang Berprestasi -0,083 0,090 Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi 0,167 0,090 Constant 4,083 0,067 Tabel 3.6 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden Atribut NPR Gaji 4,762 Interaksi Sosial 76,190 Gaya Kepemimpinan 4.762 Fasilitas 4.762 Motivasi 9.524 Pada tabel 3.7 adalah nilai kepentingan atribut keseluruhan responden dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.7 Nilai Utilitas Keseluruhan Responden Atribut Level Utilitas Estimate Std. Error Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja 0,042 0,013 Dibayar Tepat Waktu -0,042 0,013 Interaksi Sosial Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan -0,050 0,017 Atasan Memperhatikan Bawahan 0,093 0,020 Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin Baik -0,043 0,020 Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah -0,261 0,017 Tegas -0,029 0,020 Demokratis 0,290 0,020 Fasilitas Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai -0,013 0,013 Tersedianya Alat Transportasi Umum Bagi Karyawan 0,013 0,013 Motivasi Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang Berprestasi -0,026 0,017 Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang Berprestasi -0,045 0,020 Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi 0,071 0,020 Constant 4,354 0,014 Tabel 3.8 Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden Dari hasil Metode Full Profile dan nilai kepentingan atribut, baik dari 1 responden maupun keseluruhan responden dari tabel diatas, maka didapat interpretasi sebagai berikut: a. Berdasarkan tabel 3.5 hasil penelitian 1 orang responden dapat dilihat bahwa nilai dari utility estimate menunjukkan bahwa terdapat nilai pada masing – masing level atribut yang berarti level ini dianggap penting, dan nilai tertinggi terdapat pada atribut Gaji terdapat pada level dibayar tepat waktu berarti bahwa responden lebih menganggap penting gaji dibayar tepat waktu, untuk atribut Interaksi Sosial terdapat nilai tertinggi pada level atasan memperhatikan bawahan ini berarti bahwa responden lebih menganggap penting jika atasan memperhatikan bawahan, untuk atribut gaya kepemimpinan terdapat level memberi perintah sebagai nilai tertinggi, ini berarti responden merasa lebih penting level memberi perintah, untuk atribut fasilitas terdapat level tersedia alat transportasi umum bagi karyawan, dan untuk atribut motivasi terdapat level naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi, berarti yang paling dianggap penting dan mendapat penilaian positif bagi responden ialah naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi. Pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa atribut yang dianggap paling penting adalah Interaksi Sosial dengan nilai 76,190 dan yang paling dianggap tidak penting adalah terdapat pada atribut gaji, gaya kepemimpinan, dan fasilitas dengan nilai 4,762. b. Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat hasil penilaian keseluruhan responden bahwa untuk atribut gaji terdapat nilai positif tertinggi pada level dihargai sesuai beban kerja, untuk atribut interaksi sosial terdapat nilai positif tertinggi Atribut NPR Gaji 10,379 Interaksi Sosial 20,788 Gaya Kepemimpinan 35,517 Fasilitas 10,714 Motivasi 22,602 pada level atasan memperhatikan bawahan, untuk atribut gaya kepemimpinan nilai tertinggi terdapat pada level demokratis, untuk atribut fasilitas yang paling dianggap penting adalah pada level tersedia alat transportasi umum bagi karyawan, dan untuk atribut motivasi responden menganggap naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi paling dianggap penting dan bernilai tertinggi. Pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa atribut yang dianggap paling penting adalah gaya kepemimpinan dengan nilai 35,517 dan yang dianggap paling tidak penting adalah atribut gaji dengan nilai 10,379. Gambar 3.1 Diagram Nilai Kepentingan Relatif Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa atribut gaya kepemimpinan dianggap lebih penting oleh responden dan yang dianggap tidak penting adalah atribut gaji.

3.3 Interpretasi Model Analisis Konjoin

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri ,Tbk Cab. Ahmad Yani Medan

3 96 58

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional Terhadap Disiplin Pegawai Pada Puskesmas Rambung, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan

2 82 109

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 12

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Latihan Kerja (BLK) Pertanian Klampok di Banjarnegara.

0 2 17

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 11

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 2

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 6

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 19

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 1

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

0 0 19