1.2 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas ialah variabel mana yang paling memberikan pengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada PTPN III kebun
Bandar Betsy diantara faktor Gaji, Interaksi Sosial, Gaya kepemimpinan, Fasilitas dan Motivasi Kerja dengan menggunakan Analisis Konjoin Full-Profile.
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih mempermudah dan agar lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahannya, yaitu :
1. Banyaknya variabel yang diteliti ada 5 yaitu : Gaji, Interaksi Sosial, Gaya
Kepemimpinan, Fasilitas dan motivasi kerja. 2.
Populasi yang diambil dibatasi pada devisi bengkel dan devisi pabrik, karena keduanya berada di devisi pelaksana dan demi mempersingkat waktu penelitian.
3. Untuk pengambilan sampel hanya diambil batasan usia dari 20 – 50 tahun, karena
usia produktif dianggap pada usia tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui diantara Variabel-variabel yang akan dibahas variabel manakah yang paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja
karyawan, serta untuk menambah wawasan penulis.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Penelitian dapat menjadi salah satu sumber referensi indikator terhadap prestasi kerja karyawan pada PTPN III Kebun Bandar Betsy.
2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya.
1.6 Tinjauan Pustaka
Analisis konjoin conjoint analysis adalah suatu bentuk desain produk atau barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Pada
dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi
seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian Singgih Santoso.
Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen
terhadap berbagai desain produk. Kata “conjoint” menurut para praktisi riset diambil dari kata “con-sidered Jointly”. Dalam kenyataannya kata sifat “conjoint”
diturunkan dari kata benda “to conjoint” yang berarti “joined together” atau bekerja sama.
Bentuk dasar model analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut :
�� = � � �
��
�
�� �
�
� =1 �
�=1
1.1 keterangan :
U X = Nilai kegunaan utility total
β
ij
= sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j ij
= Parth Worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i level ke- j k
i
= banyaknya level atribut i m
= jumlah atribut x
ij
= Variable dummy atribut ke-i level ke-j bernilai 1 bila level yang berkaitan muncul dan 0 bila tidak
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi faktoratribut
2. Merancang kombinasi atribut atau stimuli
3. Menentukan jenis data yang diperlukan
4. Menentukan metode analisis data
5. Hasil analisis data dan interpretasinya.
Langkah yang paling penting dalam analisis konjoin adalah mengestimasi kegunaan utility function atau tingkat kepentingan relatif individu individual level part
worth. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari analisis konjoin adalah metode regresi dengan variable dummy. Maka persamaan
regresinya adalah: �
��
= �
+ �
1 �
�
1 �
+ �
2 �
�
2 �
+ … + �
��
�
��
1.2
keterangan: Y
ij
= Peringkat seluruh responden β
= Intercept X
ij
= Peubah boneka atau variable dummy dari atribut ke-i level ke-j β
ij
= Nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j
Pentingnya suatu atribut dinyatakan dalam kisaran Part-Worth melintasi level dari atribut, yaitu:
I
i
= {maksα
ij
– minα
ij
} 1.3
Keterangan: I
i
= Nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut Maks
= Nilai maksimal Min
= Nilai minimal α
ij
= Nilai kegunaan utility tiap level
Pentingnya suatu atribut digunakan untuk meyakinkan kepentingan relatif disimbolkan dengan W
i
yang ditentukan melalui formula:
�
� = �
�
∑ �
� �
�=1
1.4
keterangan : W
i
= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut I
i
= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut m
= Banyaknya atribut
Menurut Supranto 2004, data preferensi mengurutkan merek atau stimulus
dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atributcirisifat. Cara yang bisa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden
diminta untuk membuat peringkat merek paling disukai sampai yang paling tidak disukai.
1.7 Metodologi Penelitian