sulit untuk diselesaikan dengan metode analisis jalur pada regresi linear. Kedua, SEM mempunyai kemampuan untuk mengestimasi hubungan antar variabel yang
bersifat multiple relationship. Ketiga, kesalahan pada masing – masing observasi tidak diabaikan tetapi tetap dianalisis, sehingga SEM cukup akurat untuk
menganalisis data kuesioner yang melibatkan persepsi. Keempat, Peneliti dapat dengan mudah memodifikasi model untuk memperbaiki model yang telah disusun
agar lebih layak secara statistik. Kelima, SEM mampu menganalisis hubungan timbal balik secara serempak.
Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis menjadikan Toko Parfum CA Perfumerry sebagai objek pengamatan dalam pembuatan skripsi ini dengan judul
“Model Persamaan Struktural Untuk Mengetahui Loyalitas Konsumen, Studi pada Toko Parfum Cinta Aroma CA Perfumerry di Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Semakin banyaknya bermunculan toko pengolahan bibit parfum yang sejenis dengan CA Perfumerry, melalui penelitian ini menggunakan model persamaan
struktural diharapkan mampu menentukan variabel construct yang mempunyai pengaruh paling besar sehingga CA Perfumerry dapat mempertahankan
konsumennya, dan bagaimana menentukan model persamaan struktural terbaik dari loyalitas konsumen.
1.3 Batasan Masalah
Untuk membuat permasalahan lebih terarah dan mencegah meluasnya permasalahan, maka dilakukan pembatasan – pembatasan antara lain :
1. Objek penelitian adalah pelanggan yang datang ke CA Perfumerry untuk
membeli parfum. 2.
Konsumen yang diteliti sebagai sampelnya diambil dari lima toko parfum
CA Perfumerry di Medan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh persepsi, nilai produk, daya saing dan kepuasan konsumen untuk menghasilkan loyalitas konsumen
dengan menggunakan model persamaan struktural. Menentukan konstruk mana
yang paling berpengaruh pada loyalitas sehingga bisa ditingkatkan.
1.5 Kontribusi Penelitian
1.
Menambah referensi bagi pembaca dalam penelitian sejenis di masa yang akan datang.
2.
Memberikan informasi kepada CA Perfumerry seberapa pentingnya nilai produk, daya
saing, persepsi dan kepuasan pelanggan menghasilkan loyalitas pelanggannya
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Loyalitas Konsumen
Loyalitas adalah sikap positif seseorang terhadap suatu merek, sehingga konsumen memiliki keinginan kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada
saat sekarang maupun masa datang Sumarwan, 2002. Perusahaan yang memiliki dukungan konsumen yang loyal akan dapat meningkatkan kinerja produk dari
produsen sampai pengguna akhir secara optimal dan dapat meningkatkan dukungan pelayanan kepada konsumen. Pada akhirnya perusahaan dapat
meningkatkan 4-R kepada konsumennya Rangkuti, 2002. 4-R tersebut adalah : 1.
Costumer Relationship, hubungan kedekatan dengam konsumen. 2.
Costumer Retention, mempertahankan konsumen yang sudah ada. 3.
Costumer Referrals, kesediaan konsumen untuk memberitahukan kepuasan yang mereka nikmati kepada orang lain.
4. Costumer Recovery, mengubah kesalahan dengan segera dan cepat.
2.2 Kepuasan Konsumen Menurut Philip Kotler 1997:36 Kepuasan konsumen adalah perasaan senang