Pengukuran Produktivitas Kerja Pengutipan Berondolan Secara Pengukuran Produktivitas Kerja Pengutipan Berondolan Dengan Menggunakan Alat Penilaian Beban Kerja

5.2.2. Pengukuran Produktivitas Kerja Pengutipan Berondolan Secara

Manual. Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi output dengan salah satu faktor produksi. Produktivitas kerja pengutip berondolan secara manual dapat diukur dengan membandingkan volume berondolan kelapa sawit dengan waktu proses yang diperlukan. Produktivitas = B a B a a a aw Wa = Kg a = 10 kg jam Hasil berondolan kelapa sawit biasanya digaji secara premi kepada buruh pemanen. Premi adalah penghasilan yang diterima oleh buruh pemanen diluar upah yang diterima setiap bulan. Harga berondolan kelapa sawit Rp. 150,00 per Kg. Sehingga jumlah premi yang didapat dalam satu hari oleh tukang berondol kelapa sawit adalah : Jumlah Premi Rp = 80 x 150 = Rp 12.000,- Sehingga tambahan gaji pokok yang diperoleh tukang berondolah kelapa sawit adalah Rp± 288.000,- dalam sebulan.

5.2.3. Penilaian Beban Kerja

Data yang diperlukan dalam pengolahan beban kerja merupakan hasil pengukuran denyut nadi buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit. Metode Universitas Sumatera Utara penilaian secara langsung digunakan dalam menentukan jumlah energi yang digunakan selama bekerja. Adapun rumus untuk menentukan jumlah konsumsi energi selama bekerja ; E = 1,80411  0,0229038 X + 4,71711 . 10 -4 X 2 Dimana: E = Energi kkalmenit X = Denyut nadi kerja DNK dpm Adapun kategori tingkat pekerjaan berdasarkan konsumsi energi adalah sebagai berikut : Unduly Heavy : 12,5 Kkalmenit Very Heavy : 10 – 12,5 Kkalmenit Heavy : 7,5 – 10 Kkalmenit Moderate : 5 – 7,5 Kkalmenit Light : 2,5 – 5 Kkalmenit Very light : 2,5 Kkalmenit Berikut merupakan perhitungan konsumsi energi dapat diambil dari data buruh panen. Denyut nadi kerja X = 184 Energi E = 1,80411  0,0229038 X + 4,71711 . 10 -4 X 2 = 1,80411  0,0229038 184 + 4,71711 . 10 -4 179 2 = 13,56 kkalmenit Maka kategori tingkat pekerjaan berdasarkan konsumsi energi, buruh panen pertama masuk kategori Unduly Heavy. Adapun rekapan perhitungan Universitas Sumatera Utara energi yang dikeluarkan oleh buruh panen saaat melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit pada setiap buruh panen dapat dilihat pada tabel 5.8. Tabel 5.8. Energi yang Dibutuhkan Setiap Buruh Panen Saat Melakukan Aktivitas Pengutipan Berondolan Buruh Panen Umur tahun DNK dpm Energi Kkalmenit 1 33 184 13,56 2 32 180 12,96 3 42 189 14,33 4 53 189 14,33 5 47 184 13,56 6 47 188 14,17 7 47 186 13,86 8 26 179 12,82 9 50 186 13,86 10 22 170 11,54 11 25 178 12,67 12 29 179 12,82 13 26 170 11,54 Keterangan DNK : Denyut nadi kerja Buruh Panen Dpm : Denyut per menit Gambar 5.48. Grafik Energi yang Dikeluarkan Buruh Panen Berondolan 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 K k a l m e n it Energi yang Dibutuhkan Operator Energi Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data rekapan hasil perhitungan energi maka energi yang paling besar dikeluarkan oleh buruh panen ketiga dan keempat dengan energi 14,33 Kkalmenit. Setelah dilakukan perhitungan energi maka perlu dilakukan perhitungan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh Buruh Panen saat melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit. Adapun rumus perhitungan dalam menentukan waktu istirahat sebagai berikut : 1. R T = 0 untuk K S 2. 2 S - TK 100 1 R T BM K S K            untuk S ≤ K 2S 3. 11 , 1 BM - K S - TK R T   untuk K ≥ 2S Keterangan : R T = Waktu istirahat K = Energi yang dikeluarkan selama bekerja kkalmenit = Konsumsi energi saat bekerja  Konsumsi energi saat istirahat = E t  E i S = Energi rata-rata yang digunakan manusia untuk wanita 4 kkalmenit, untuk pria 5 kkalmenit BM = Metabolisme basal untuk wanita 1,4 kkalmenit, untuk pria 1,7 kkalmenit Berikut perhitungan waktu istirahat dari aktivitas kegiatan pengutipan berondolan kelapa sawit. Universitas Sumatera Utara T = 12,20 menit S = 5 kkalmenit BM = 1,7 kkalmenit DNK = 184 E t = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10 -4 X 2 = 1,80411 – 0,0229038 184 + 4,71711.10 -4 184 2 = 13,56 Kkalmenit DNI = 80 E i = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10 -4 X 2 = 1,80411 – 0,0229038 80 + 4,71711.10 -4 80 2 = 2,99 Kkalmenit K = E t  E i = 13,59  2,99 = 10,57 Kkalmenit S ≤ K 2S, maka 2 S - TK 100 1 R T BM K S K            2 7 , 1 57 , 10 5 - 7 12,2010,5 100 1 5 57 , 10          = 59 menit Berdasarkan perhitungan maka waktu istirahat yang diperlukan Buruh Panen pertama adalah 59 menit. Universitas Sumatera Utara Adapun rekapan perhitungan waktu istirahat setiap buruh panen yang dibutuhkan saat melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.9. Waktu Istirahat yang Dibutuhkan Setiap Buruh Panen Saat Melakukan Aktivitas Pengutipan Berondolan Buruh Panen Umur tahun Energi Kkalmenit Et Kkalmenit Ei Kkalmenit K Kkalmenit S Menit 1 33 1,61 13,56 2,99 10,57 60 2 32 1,62 12,96 2,94 10,03 54 3 42 1,61 14,33 3,21 11,12 65 4 53 1,61 14,33 3,32 11,00 64 5 47 1,62 13,56 3,04 10,52 59 6 47 1,61 14,17 3,32 10,85 62 7 47 1,61 13,86 2,99 10,87 63 8 26 1,62 12,82 2,89 9,93 53 9 50 1,62 13,86 3,32 10,54 59 10 22 1,64 11,54 2,94 8,60 39 11 25 1,63 12,67 2,94 9,73 51 12 29 1,62 12,82 2,99 9,83 52 13 26 1,64 11,54 2,99 8,55 39 Keterangan : Et : Energi saat bekerja Ei : Energi saat istirahat K : Energi yang dikerluarkan selama bekerja S : Waktu istirahat yang dibutuhkan Buruh Panen Berdasarkan data rekapan hasil perhitungan waktu istirahat untuk setiap buruh panen, maka waktu istirahat yang paling besar dibutuhkan oleh buruh panen ketiga dengan 65 menit. Universitas Sumatera Utara

5.3. Penilaian Besar Energi Otot Fm dan Energi Reaksi Tubuh Buruh

Panen Rx dan Ry Dengan Penggunaan Alat. Alat yang berfungsi untuk mengurangi energi yang dibutuhkan buruh panen pengutip berondolan pada setiap segmen tubuh, selain itu alat ini juga berfungsi untuk mengutip berondolan dengan menggunakan prinsip roda putar yang secara otomatis berondolan akan masuk kebagian tabung putaran yang di desain khusus dan hasil berondolan yang didapat akan lebih bersih. Berikut gambar 5.49 desain alat dengan menggunakan software 3D Studio Max 2012. Gambar 5.49. Desain Alat Dengan Menggunakan Software 3D Studio Max 2012 Setelah dilakukan uji coba dengan penggunaan alat bantu oleh buruh panen pertama maka akan dihitung energi otot pada setiap segmen tubuh yang mengalami keluhan. Energi otot yang dibutuhkan saat melakukan aktivitas dengan menggunakan alat digunakan analisis biomekanika untuk penentuan energipada otot deltoid Fm, energi pembebanan terhadap tubuh Ry dan energi pembebanan tubuh terhadap tangan Rx pada saat penggunaan alat dimana buruh panen pertama dijadikan sebagai simulasi pemakaian alat bantu dan berikut sikap Universitas Sumatera Utara kerja buruh panen pertama saat melakukan pengutipan berondolan dengan alat bantu dapat dilihat pada gambar 5.50. Gambar 5.50. Free Body Diagram Bagian Bahu dan Lengan Buruh Panen I Dengan Menggunakan Alat Maka berikut analisis perhitungan biomekanika pada buruh panen pertama dengan menggunakan alat. ∑Fy = 0 Fm. sin 30° + Ry – 35 – 0,1 = 0 Persamaan 1 ∑Fx = 0 -Fm. cos 30° + Rx = 0 Persamaan 2 ∑Ma = 0 [Fm. sin 30°] x 0,14 – 350,35 – 0,1 0,70 = 0 0,50,14Fm – 12,6 – 0,07 = 0 Fm = , , = Newton Maka untuk menghitung energi pembebanan tubuh terhadap tangan dengan melakukan subtitusi pada dan persamaan 2. ∑Fx = 0 -Fm. cos 30° + Rx = 0 A θ R y R x B α C D WL 0,05W Fm Universitas Sumatera Utara -192,76 0,866 + Rx = 0 Rx = 171 Newton Untuk menghitung energi pembebanan terhahadp berat tubuh adalah dengan melakukan subtitusi pada persamaan 1. ∑Fy = 0 Fm. sin 30° + Ry – 36 – 0,1 = 0 0,5 0,453 + Ry - 36,1 = 0 Ry = 61 Newton Berdasarkan perhitungan biomekanika bahu kanan dan lengan kanan pada saat buruh panen menggunakan alat, energi yang dibutuhkan otot deltoid Fm 193 Newton atau 0,05 Kkal. Energi pembebanan tubuh terhadap tangan Rx 171 Newton atau 0,04 Kkal, dan energi pembebanan berat tubuh Ry 61 Newton atau 0,01 Kkal. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan biomekanika pada segmen tubuh bagian panggul dan kaki untuk menentukan energi pada otot gluteus Fm. Sikap kerja buruh panen pertama saat melakukan pengutipan berondolan dengan menggunakan alat dapat dilihat pada gambar 5.51. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.51. Free Body Diagram Bagian Panggul dan Kaki dengan Penggunaan Alat Maka analisis perhitungan biomekanika pada buruh panen saat melakukan pengutipan berondolan dengan menggunakan alat adalah : ∑Fy = 0 Fm. sin 80° - Ry -80-720 = 0 Persamaan 1 ∑Fx = 0 -Rx + Fm. cos 80° = 0 Persamaan 2 ∑Ma = 0 -[Fm. sin 80°] x [0,068] + 112,50,068-0,086 + 675,5 0,068 = 0 Fm0,9510,064 = 675,5 – 0,096 + 112,5-0,016 = 0 Fm = , , = , Newton Maka untuk menghitung energi pembebanan berat tubuh adalah dengan melakukan subtitusi pada dan persamaan 1. ∑Fy = 0 Fm. sin 80° - Ry – 80 – 720 = 0 Ry = 0,984 1069 x 640 = 0 Ry = 1665 Newton A θ R y R x B C D Rg = W Fm 0,15 W 72° Universitas Sumatera Utara Untuk menghitung energi pembebanan tubuh terhadap panggul dan kaki adalah dengan melakukan subtitusi pada persamaan 2. ∑Fx = 0 -Rx + 1069 x 0,173 = 0 Rx = 186 Newton Setelah dilakukan perhitungan terhadap energi yang bekerja pada posisi 80° maka akan dihitung energireaksi pada panggul Rh. Rh= √ + Rh= 1675 Newton Arcus tangen 83,63° Buruh panen melakukan pengutipan berondolan dengan menggunakan alat memerlukan energi pada otot gluteus Fm 728,5 Newton atau 0,17 Kkal, energi pembebanan berat tubuh Ry 1665 Newton atau 0,40 Kkal, energi pembebanan tubuh terhadap panggul Rx 185 Newton atau 0,04 Kkal dan energi reaksi yang dihasilkan persendian pada pinggul Rh 1675 Newton atau 0,40 Kkal. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan biomekanika pada segmen tubuh bagian lutut dan kaki bagian depan untuk menentukan energi pada otot kuadrisep Fm. Berikut perhitungan energi pada segmen tubuh lutut dan kaki bagian depan yang mengalami keluhan sakit untuk cara pengutipan dengan menggunakan alat berondolan kelapa sawit yang dilakukan buruh panen pertama. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.52. Free Body Diagram Bagian Lutut dan Kaki Depan Dengan Penggunaan Alat Maka analisis perhitungan biomekanika dengan menggunakan alat adalah: θ = sin , , = 34° β = tan , , = 7,1° α = θ - β = 27,7° ∑Fy = 0 -Fm. Sin α – 612 – 72 + Ry = 0 Persamaan 1 ∑Fx = 0 Fm. cos α - Rx = 0 Persamaan 2 Maka: ∑Mc = 0 -Fm. Sin α [0,42] x cos θ + 612. [0,42] x cos θ – Fm cos α [0,42] x sin θ + 72. [0,21] . cos θ = 0 -Fm. 0,465 [0,42] x 0,820 + 612. [0,42] 0,820 – Fm 0,885 [0,42] 0,571 + 72. [0,21]. 0,820 = 0 Fm = 4087 Newton A θ R y R x B C D Fm 0,85 W ∆y 0,10 W 0,05 W E F R= 0,22 m H=0,01 m Universitas Sumatera Utara Maka untuk menghitung energi pembebanan berat tubuh adalah dengan melakukan subtitusi pada dan persamaan 1. ∑Fy = 0 Ry = 0,465 4287 + 684= 0 Ry = 2535 Newton Untuk menghitung menghitung energi pembebanan berat tubuh terhadap lutut dan kaki adalah dengan melakukan subtitusi pada persamaan 2. ∑Fx = 0 Rx = 0,885 . 2535 Rx = 3793 Newton Penggunaan alat pada buruh panen pertama memerlukan energi pada otot kuadrisep Fm 4087 Newton atau 0,98 Kkal, energi pembebanan terhadap tubuh Ry 2535 Newton atau 0,61 Kkal dan energi pembebanan tubuh terhadap lutut dan kaki Rx 3971 Newton atau 0,95 Kkal. Sikap kerja Buruh Panen saat melakukan pengutipan berondolan dengan alat dapat dilihat pada gambar 5.53. Gambar 5.53. Free Body Diagram Buruh Panen Pada Posisi Punggung Dengan Menggunakan Alat A θ R y R x B α C D Rs 0,3 6W Fm Ra 0,1 8W +W l Universitas Sumatera Utara Analisis perhitungan biomekanika pada buruh panen saat melakukan pengutipan dengan menggunakan alat dimana berat perut dan dada adalah 0,36, berat kepala, leher dan kedua tangan adalah 0,18 dari jumlah total berat tubuh. β = 78° - 13° = 65° Fex = Fe. Cos β = 0,207 Fe Persamaan I Fey = Fe. Sin β = 0,981 Fe Persamaan II ∑Fy = 0 Ry – 0,36Wb – 0,981 Fe – 0,18Wb = 0 Ry = 0,981 Fe + 0,44 Wb ∑Fx = 0 Rx – 0,207 Fe = 0 Ry = 0,207 Fe ∑Ma = 0 Fex 0,20Hb. Sin 78° - Fey0,20Hb. Cos 78° – 0,36 Wb.0,15 Hb cos 78°- 0,18Wb.0,30Hb. Cos 78° = 0 Subtitusi pada persamaan I dan persamaan II maka: 0,981 Fe 0,20. 0,978 – 0,207Fe. 0,20. 0,121 = 0,36Wb .0,15 . 0,207 + 0,18Wb . 0,30. 0,207 Fe = , , = 0,49 Wb Ry = 0,981 x 0,49 Wb + 0,44Wb Ry = 0,99 Wb Rx = 0,207 x 0,49 Wb Rx = 0,21Wb Universitas Sumatera Utara Maka dilakukan perhitungan untuk Ra dan Rs Ra = Ry . sin θ + Rx . cos θ Ra = 0,99 0,978 + 0,207 0,207 Ra = 1,01 Wb Rs = -Ry . cos θ + Rx . sin θ Rs = -0,99 0,207 + 0,207 0,978 Rs = 0,412 Wb Berdasarkan perhitungan biomekanika pada saat posisi punggung menggunakan alat, energi yang dibutuhkan pada otot ekstersor Fe 359 Newton atau 0,09 Kkal, energi reaksi aksial otot Ra 730 Newton atau 0,17 Kkal, dan energi reaksi geser otot Rs 297 Newton atau 0,07 Kkal.

5.3.1. Pengukuran Produktivitas Kerja Pengutipan Berondolan Dengan Menggunakan Alat

Produktivitas adalah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi output dengan salah satu faktor produksi. Produktivitas kerja pengutip berondolan dengan menggunakan alat dapat diukur dengan membandingkan volume berondolan kelapa sawit dengan waktu proses yang diperlukan. Produktivitas = B a B a a a aw Wa = Kg a = 15 kg jam Universitas Sumatera Utara Hasil berondolan kelapa sawit biasanya digaji secara premi kepada buruh pemanen. Premi adalah penghasilan yang diterima oleh buruh pemanen diluar upah yang diterima setiap bulan. Harga berondolan kelapa sawit Rp. 150,00 per Kg. Sehingga jumlah premi yang didapat dalam satu hari oleh tukang berondol kelapa sawit adalah : Jumlah Premi Rp = 120 x 150 = Rp 18.000,00 Sehingga tambahan gaji pokok yang diperoleh tukang berondolah kelapa sawit dengan menggunakan alat bantu pengutip berondolan adalah Rp± 432.000,- dalam sebulan.

5.3.2. Penilaian Beban Kerja

Data yang diperlukan dalam pengolahan beban kerja merupakan hasil pengukuran denyut nadi buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit setelah menggunakan alat. Metode penilaian secara langsung digunakan dalam menentukan jumlah energi yang digunakan selama bekerja. Adapun rumus untuk menentukan jumlah kosumsi energi selama bekerja ; E = 1,80411  0,0229038 X + 4,71711 . 10 -4 X 2 Dimana: E = Energi kkalmenit X = Denyut nadi kerja DNK dpm Adapun kategori tingkat pekerjaan berdasarkan konsumsi energi adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Unduly Heavy : 12,5 Kkalmenit Very Heavy : 10 – 12,5 Kkalmenit Heavy : 7,5 – 10 Kkalmenit Moderate : 5 – 7,5 Kkalmenit Light : 2,5 – 5 Kkalmenit Very light : 2,5 Kkalmenit Berikut merupakan perhitungan konsumsi energi dapat diambil dari data Buruh Panen. Denyut nadi kerja X = 120 Energi E = 1,80411  0,0229038 X + 4,71711 . 10 -4 X 2 = 1,80411  0,0229038 120 + 4,71711 . 10 -4 179 2 = 5,85 kkalmenit Maka kategori tingkat pekerjaan berdasarkan konsumsi energi, buruh panen pertama masuk kategori moderate. Setelah dilakukan perhitungan energi maka perlu dilakukan perhitungan waktu istirahat yang dibutuhkan oleh buruh panen saat melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit dengan menggunakan alat bantu. Berikut perhitungan waktu istirahat dari aktivitas kegiatan pengutipan berondolan kelapa sawit. T = 12,20 menit S = 5 kkalmenit BM = 1,7 kkalmenit DNK = 184 Universitas Sumatera Utara E t = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10 -4 X 2 = 1,80411 – 0,0229038 120 + 4,71711.10 -4 184 2 = 5,85 Kkalmenit DNI = 80 E i = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71711.10 -4 X 2 = 1,80411 – 0,0229038 80 + 4,71711.10 -4 80 2 = 2,99 Kkalmenit K = E t  E i = 5,85  2,99 = 2,86 Kkalmenit S ≤ K 2S, maka 2 S - TK 100 1 R T BM K S K            2 7 , 1 86 , 2 5 - 12,202,86 100 1 5 86 , 2          = 0,32 menit Berdasarkan perhitungan maka waktu istirahat yang diperlukan Buruh Panen pertama adalah 0,32 menit. Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Kondisi Kerja Aktual

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis tingkat keluhan muskuloskeletal buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit yang dibagi atas berdasarkan SNQ, aspek biomekanika.

6.1.1. Analisis Tingkat Keluhan Kelelahan Otot Berdasarkan SNQ

Dari hasil rekapitulasi kuisoner SNQ yang diberikan kepada buruh panen terlihat adanya kecenderungan kesamaan keluhan muskuloskeletal pada dimensi tubuh tertentu, yaitu : 1. Sakit dan sangat sakit. Kategori ini terdapat pada bahu kanan sampai lengan bagian kanan, bagian panggul sampai kaki, lutut sampai kaki depan bagian kanan dan bagian punggung. Hal ini disebabkan sikap tubuh buruh panen yang tidak ergonomis dalam melakukan aktivitas pengutipan berondolan kelapa sawit yaitu dilakukan dengan cara jongkok dan membungkuk. Untuk mengurangi resiko keluhan ini maka diberikan alat bantu pengutip berondolan kelapa sawit seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Dengan adanya alat bantu ini, buruh panen tidak perlu jongkok dan membungkuk pada saat melakukan aktivitas pengutipan berondolan, dimana buruh panen dapat melakukan buruh panenannya dengan berdiri. Pada rancangan ini, buruh Universitas Sumatera Utara