Data Standard Nordic Questionare SNQ

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

5.1.1. Data Standard Nordic Questionare SNQ

Standard Nordic Qustionare SNQ merupakan suatu alat yang dirancang untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh buruh panen selama melakukan pekerjaan. Pengumpulan data SNQ diberikan kepada 13 orang buruh panen berondolan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan diisi langsung. Sikap tubuh buruh panen berondolan saat melakukan aktivitas pengutipan berbeda-beda. Sikap kerja buruh panen tersebut dapat dilihat sebagai berikut.

5.1.1.1. Sikap Kerja Buruh Panen I

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen pertama dapat dilihat dengan cara seperti pada gambar 5.1 berikut Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Buruh Panen I Dengan Cara jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.2. Sikap Kerja Buruh Panen II

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kedua dapat dilihat dengan cara seperti pada gambar 5.2 berikut. Gambar 5.2. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit yang Dilakukan Buruh Panen II dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil Universitas Sumatera Utara

5.1.1.3. Sikap Kerja Buruh Panen III

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen ketiga dapat dilihat pada gambar 5.3. berikut. Gambar 5.3. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit yang Dilakukan Buruh Panen III Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.4. Sikap Kerja Buruh Panen IV

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen keempat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara dengan jongkok dan posisi kaki tidak stabil. Adapun sikap kerja saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.4. berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil 2. Buruh panen keempat mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara jongkok dan posisi kaki stabil. Adapun sikap kerja saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.5. berikut. Gambar 5.5. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.5. Sikap Kerja Buruh Panen V

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kelima dilakukan dengan dua cara yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara dengan jongkok dan posisi kaki tidak stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.6. berikut. Gambar 5.6. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil 2. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara jongkok dan posisi kaki stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.7. berikut. Gambar 5.7. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.6. Sikap Kerja Buruh Panen VI

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen keenam dilakukan dengan dua cara yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara dengan jongkok dan posisi kaki tidak stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.8. berikut. Gambar 5.8. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil 2. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara jongkok dan posisi kaki stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.9. berikut. Gambar 5.9. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil Universitas Sumatera Utara

5.1.1.7. Sikap Kerja Sawit Buruh Panen VII

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen ketujuh dilakukan dengan cara seperti pada gambar 5.10 berikut. Gambar 5.10. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.8. Sikap Kerja Buruh Panen VIII

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kedelapan dilakukan dengan cara seperti pada gambar 5.11 berikut. Gambar 5.11. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.9. Sikap Kerja Buruh Panen IX

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kesembilan dilakukan dengan dua cara yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara jongkok dan posisi kaki tidak stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.12. berikut. Gambar 5.12. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil 2. Buruh panen mengutip berondolan kelapa sawit dengan cara jongkok dan posisi kaki stabil. Adapun sikap kerja buruh panen saat mengutip berondolan dapat dilihat pada Gambar 5.13. berikut. Gambar 5.13. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.10. Sikap Kerja Buruh Panen X

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kesepuluh dapat dilihat dengan cara seperti pada Gambar 5.14. berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.14. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil

5.1.1.11. Sikap Kerja Buruh Panen XI

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen kesebelas dilakukan dengan cara seperti pada Gambar 5.15 berikut. Gambar 5.15. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Tidak Stabil

5.1.1.12. Sikap Kerja Buruh Panen XII

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh buruh panen keduabelas dilakukan dengan cara seperti pada Gambar 5.16 berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.16. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil

5.1.1.13. Sikap Kerja Pengutip Berondolan Kelapa Sawit Buruh Panen XIII

Pengutipan berondolan kelapa sawit yang dilakukan oleh Buruh Panen XIII dilakukan dengan cara seperti pada gambar 5.17 berikut. Gambar 5.17. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Buruh Panen XIII Dengan Cara Jongkok dan Posisi Kaki Stabil Format standard SNQ dapat dilihat pada Lampiran 1. Setelah dilakukan penyebaran Format standard SNQ untuk 13 buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit maka hasil rekapitulasi SNQ tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.1. berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Rekapitulasi Data SNQ Buruh Panen Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Op. Nomor Dimensi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 1 1 1 2 4 2 3 4 3 2 3 1 3 2 3 1 3 1 3 2 3 2 3 2 3 1 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 4 2 2 3 2 2 1 4 1 3 1 2 1 2 2 4 2 3 1 3 2 2 3 1 1 2 3 2 1 4 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 2 4 1 1 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 1 4 1 3 1 3 1 3 1 4 1 2 1 3 1 3 5 2 1 1 4 2 1 3 1 3 2 1 3 1 3 2 4 1 3 1 3 1 4 1 3 2 2 1 3 6 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3 2 4 1 3 2 4 2 3 7 1 1 1 3 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 4 2 3 1 2 2 3 8 1 1 2 3 2 3 3 3 3 2 1 4 2 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 3 2 2 1 2 9 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 3 1 3 2 3 1 4 1 4 2 3 2 3 10 1 1 1 4 1 2 3 3 3 4 2 3 1 3 1 3 1 3 2 2 1 3 1 3 1 2 2 3 11 1 1 1 4 1 4 3 3 3 3 2 2 2 4 1 3 1 3 2 3 1 3 1 4 2 3 2 2 12 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 2 2 4 2 2 1 3 1 4 1 2 1 3 13 1 1 2 4 1 4 4 3 3 3 1 4 2 2 1 3 2 3 1 2 2 4 1 3 2 2 1 3 Keterangan nomor dimensi tubuh: = Sakit kaku di leher bagian atas 1 = Sakit kaku di bagian leher bagian bawah 2 = Sakit di bahu kiri 3 = Sakit di bahu kanan 4 = Sakit lengan atas kiri 5 = Sakit di punggung 6 = Sakit lengan atas kanan 7 = Sakit pada pinggang 8 = Sakit pada bokong 9 = Sakit pada pantat 10 = Sakit pada siku kiri 11 = Sakit pada siku kanan 12 = Sakit pada lengan bawah kiri Universitas Sumatera Utara 13 = Sakit pada lengan bawah kanan 14 = Sakit pada pergelangan tangan kiri 15 = Sakit pada pergelangan tangan kanan 16 = Sakit pada tangan kiri 17 = Sakit pada tangan kanan 18 = Sakit pada paha kiri 19 = Sakit pada paha kanan 20 = Sakit pada lutut kiri 21 = Sakit pada lutut kanan 22 = Sakit pada betis kiri 23 = Sakit pada betis kanan 24 = Sakit pada pergelangan kaki kiri 25 = Sakit pada pergelangan kaki kanan 26 = Sakit pada kaki kiri 27 = Sakit pada kaki kanan. Penilaian berdasarkan kuisioner SNQ untuk pembobotan masing-masing kategori berikut : Tidak sakit : bobot 1 Agak sakit : bobot 2 Sakit : bobot 3 Sangat sakit : bobot 4 Universitas Sumatera Utara Kategori yang dirasakan saat bekerja adalah sebagai berikut: 1. Tidak sakit, artinya bahwa buruh panen tidak terasa nyeri sedikitpun pada bagian tubuh karena kontraksi otot yang terjadi berjalan normal. 2. Agak sakit, artinya bahwa buruh panen mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak membuat buruh panen jenuh atau cepat lelah. 3. Sakit artinya bahwa buruh panen merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini membuat buruh panen mulai jenuh dan cepat lelah. 4. Sangat sakit artinya bahwa buruh panen merasakan nyeri yang sangat luar biasa disertai dengan ketegangan kontraksi otot yang sangat hebat sehingga membuat buruh panen merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup besar. Dari hasil rekapitulasi, didapatkan persentasi dengan kategori sakit untuk masing-masing buruh panen dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut : Tabel 5.2. Persentasi Kategori Sakit dari Data SNQ Buruh Panen Sakit Nomor Dimensi Tubuh 1 44,44 5,7,9,11 ,13,15,17,19,21,23,25 dan 27 2 22,22 3 ,9,20,23,25 dan 27 3 37,03 3,9,11,13,17,19,21,23,25, dan 27 4 44,44 3,5,6,7,8,9,11,15,17 ,19,25 dan 27 5 29,62 6,8,11,13,17,19,23, dan 27 6 44,44 3,5,6,7,8,9,13,15,17,19,23,dan 27 7 44,44 3,6,7,8,9,11,13,15,17,19,23, dan 27 8 33,33 3,5,6,7,8,13,19,21 dan 23 9 48,14 3,5,6,7,8,9,11,13 ,15,17,19,25, dan 27 10 37,03 6,7,8,11,13,15,17 ,21,23, dan 27 11 33,33 6,7,8 ,9,15,17,19,21, dan 25 12 29,62 6,7,8,9,11,13 ,21, dan 27 13 25,92 7,8,9,15,17,23 dan 27 Universitas Sumatera Utara Rekapitulasi data SNQ untuk persentasi kategori sangat sakit untuk masing-masing buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut: Tabel 5.3. Persentasi Kategori Sangat Sakit dari Data SNQ Buruh Panen Sangat Sakit Nomor Dimensi tubuh 1 11,1 3,6 dan 24 2 7,4 6 dan 21 3 3,7 6 4 7,4 13 dan 21 5 7,4 3 dan 21 6 11,1 20,21 dan 25 7 3,7 21 8 3,7 11 9 7,4 21 dan 23 10 3,7 3 11 14,8 3,5,13, dan 23 12 3,7 23 13 22,2 3,5,6,11 dan 21 Gambar 5.18. Grafik Rekapitulasi Persentasi Sakit dan Sangat Sakit Dari Data SNQ 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Buruh Panen Persentasi Keluhan Sangat Sakit Buruh Panen Sangat Sakit Universitas Sumatera Utara Gambar 5.18. diatas menunjukkan bahwa buruh panen pengutip berondolan kelapa sawit memiliki persentase rata-rata 8,25 untuk kategori sangat sakit. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya akan difokuskan pada perhitungan bimomekanika untuk setiap segmen tubuh yang mengalami keluhan tersebut. 5.1.2. Sikap Kerja Pengutip Berondolan Kelapa Sawit Buruh Panen I Dengan Menggunakan Alat Bantu. Alat yang diusulkan ini berupa gagang yang disalah satu ujungnya mempunyai roda putar. Alat berfungsi untuk mengutip berondolan dengan menggunakan prinsip roda putar yang secara otomatis berondolan akan masuk kebagian tabung putaran yang didesain khusus dan hasil berondolan yang didapat akan lebih bersih.Usulan alat bantu ini sudah diuji coba terhadap buruh panen I. Pengutipan berondolan kelapa sawit dengan menggunakan usulan alat bantu dapat dilihat seperti pada Gambar 5.19 berikut. Gambar 5.19. Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit Buruh Panen I Dengan Menggunakan Alat Bantu Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Fasilitas Kerja Aktual di Area Pengutipan Berondolan Kelapa Sawit